REDFLAG - 23

1.4K 223 59
                                    

REDFLAG - 23

Hubungan Sapphire dan Raven berjalan lancar. Mereka masih tinggal bersama di apartemen. hingga saat ini, Rasya dan Sapphire belum pernah bertemu lagi.

Seharusnya Minggu lalu mereka bertemu, namun Rasya tugas mendadak sehingga janji dibatalkan. Rasya berjanji akan menemui Sapphire dua hari lagi.

Rasya sangat sibuk sebagai salah satu orang terpenting di perusahaan. Dia juga belajar dengan keras sehingga Roger mempercayakan beberapa tugas untuk putranya tersebut.

Rutinitas Sapphire dan Raven berjalan seperti biasa. Bersama-sama selama dua puluh empat jam. Sapphire juga ikut nongkrong bersama Raven dan teman-temannya. Tentu saja bukan di club, Raven menolak ajakan tersebut selama Sapphire tinggal bersamanya.

Satu bulan lamanya Raven tidak pernah lagi bertemu dengan gadis-gadis yang dikencaninya. Bahkan tidur dengan Luciana terakhir kali di vila dan terburu-buru.

Luciana mulai uring-uringan lagi. Semua teman kencannya, hanya Raven yang bisa datang menemuinya kapan pun diinginkan. Tetapi sekarang, Raven menolak karena Sapphire bersamanya.

Raven pun ingin sekali menemui Luciana tanpa memikirkan hubungannya dengan Sapphire. Namun, waktunya tidak tepat. Raven sudah berjanji pada Luciana akan datang Minggu depan.

"Pelan-pelan, Sayang!" Raven menangkap tangan Sapphire yang sedang mengoles clay mask di wajahnya.

"Pelan kok, Yang. Ini dikit lagi belum rapi." gadis itu memaksa mengoles lagi.

"Kena mata," keluh Raven sambil mengerjap-ngerjap.

"Nggak kok," elak Sapphire tidak mau mengaku. Dia merasa melakukannya dengan tepat dan rapi.

Raven mengalah dan mempercayakan wajahnya pada Sapphire. Raven menghela napas lega setelah gadis itu selesai mengoles di wajahnya.

"Sayang, nanti aku yang guntingin rambut kamu ya? Ini udah mulai panjang. Kalau Minggu depan nggak di gunting, kamu gondrong." cela gadis itu sambil tertawa.

Raven memutar bola mata dan mengecup pipi Sapphire sehingga bibirnya berwarna.

Mereka berbaring bersama sambil bermain ponsel. Sapphire memeluk dada Raven dan menjadikan lengannya sebagai bantal.

Raven merasa tidak nyaman di bagian mata. Sepertinya ada yang masuk. Sehingga dia segera bangun untuk memeriksa di kamar kecil.

"Sayang, kamu mau udahan?" protes Sapphire keberatan.

"Belum,"

Sapphire melanjutkan memainkan ponselnya sambil berbaring dan menggoyang-goyangkan salah satu kaki yang di angkat di atas lutut.

Raven lumayan lama di toilet. Ponselnya di atas nakas bergetar dan menarik perhatian Sapphire. Sapphire memeriksa si penelepon, yang ternyata hanya muncul nomor saja.

Penasaran, Sapphire mengusap layar ponsel dan mengaktifkan suara, meletakkan di samping kanannya dan sibuk memainkan ponselnya.

"Ven, lo di mana? Nggak jadi datang? Gue udah udah dua kali booking hotel. Kali ini lo yang bayar. Gue kirim tagihannya!"

REDFLAG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang