REDFLAG - 8 🔞

4.1K 198 49
                                    

Luciana berjalan hati-hati sambil meringis. Seluruh tubuhnya remuk redam akibat permainkan brutal tadi malam.

Begadang sampai subuh dan sialnya ada kelas pagi. Dia tidak mengira akan sesakit ini, tubuhnya pegal-pegal dan ngilu. Terutama bagian pribadinya amat perih dan lecet, begitu juga dengan kaki, sedikit gemetaran tiap kali melangkah.

Selain itu, pinggangnya encok, berbunyi kretek-kretek tiap dia bergerak. Sulit untuk menegakkan atau menundukkan badannya. Persediannya tidak berfungsi dengan semestinya.

Luciana mengumpat serapah, mengutuk si pelaku yang membuat kondisinya seperti ini. Dia menghabiskan hampir satu botol kemasan concelear untuk menyamarkan bekas-bekas cupang di tubuhnya.

"Kak Luci!!"

Luciana meringis, sontak menoleh pada asal suara. Sapphire melambaikan tangan dan menarik lengan Raven untuk menghampirinya.

"Pelan-pelan, Sayang." kata Raven mengingatkan.

"Kak Luci kenapa?" tanya Sapphire kaget. Kondisi Luciana sangat kentara, terutama bagian wajah. Mata tampak sayu dan kelelahan. "Kak Luci sakit?" Sapphire mulai panik.

"Sakit apa lo?" tanya Raven penasaran dan diakhiri dengan seringai licik.

Luciana tampak dongkol. Gara-gara siapa kondisinya seperti ini? Raven sangat pakar bersandiwara. "Nggak apa-apa kok, Sapph." sela Luciana menenangkan. "Cuma kurang tidur doang."

"Emang Kakak habis ngapain?" Sapphire menggandeng lengan Luciana. "Kakak banyak tugas ya?"

"Iya," jawab Luciana sekenanya.

"Kakak tadi malam habis ngeseks brutal ya?" goda Sapphire membuat Raven dan Luciana terkejut. "Kakak punya pacar nggak sih?"

"Nggak," jawab Luciana.

"Nggak percaya." Sapphire mencibir. "Sayang, Kak Luci beneran nggak punya pacar?" Gadis itu menoleh pada Raven di sampingnya.

"Mana aku tahu," Raven mengangkat bahu cuek.

"Pasti ada. Kakak udah dikasih gelang terus tadi malam brutal-brutalan."

Luciana terkekeh, sungguh menyenangkan mempermainkan gadis polos itu. Dia tidak tahu apapun tentang teman-teman di sekitarnya.

"Berhubungan intim itu nggak harus sama pacar." jelas Luciana santai.

"Hah?" Sapphire terkejut. "Jadi Kakak berhubungan sama orang yang bukan pacar Kakak?" tanyanya penasaran. "Tapi Kakak cinta sama orang itu?"

"Nggak,"

"Hah?" Sapphire semakin bingung. "Kok bisa sih, Kak? Kakak beneran nggak punya perasaan?"

"Nggak,"

Raven melirik Luciana lalu meringis kecil. Dia tahu bahwa Luciana sedang mempermainkan Sapphire untuk membalas Raven.

"Sayang, beneran?" Sapphire bertanya pada Raven. "Sayang, kamu bilang berhubungan intim itu harus sama orang yang dicintai."

Raven memutar bola mata. "Nggak usah dengerin dia. Dia orang aneh."

"Sayang, kamu ngatain orang!" Sapphire protes.

"Udah, kamu sama Luci barengan. Aku juga mau masuk kelas." kata Raven sembari memberikan botol minum untuk Sapphire dan mengusap kepala gadis itu.

"Iya, Sayang. Nanti aku kabari kalau udah keluar kelas."

"Iya,"

Sapphire melambaikan tangan pada Raven yang semakin menjauh. Sapphire dan Luciana satu jurusan dan satu gedung. Sedangkan Raven Teknik Sipil. Gedung kelas mereka bersebelahan sehingga sering kali berada di kantin yang sama.

REDFLAG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang