REDFLAG - 19

1.2K 112 11
                                    

REDFLAG - 19

Raven dan Sapphire kembali pada rutinitas biasa. Raven tidak perlu repot-repot lagi ke rumah Sapphire agar mereka berangkat ke kampus bersama-sama.

Semenjak tinggal bersama, Raven tidak pernah bebas lagi. Ke manapun dia pergi, Sapphire sudah pasti ikut.

"Sayang, kak Rasya nelepon." ucap Sapphire sambil memandang layar ponselnya. Dia ragu untuk menerima panggilan itu, tetapi Sapphire juga tidak mungkin mengabaikannya terus menerus.

"Angkat aja," suruh Raven.

"Nanti kalau kak Rasya ngajak ketemuan gimana?"

"Bilang sibuk,"

Sapphire mengangguk dan akhirnya menerima panggilan Rasya. Keduanya berjalan santai sambil bergandengan tangan hendak ke kantin menemui yang lain.

"Hallo," sapa Sapphire ragu-ragu. Dia menggenggam tangan Raven dengan kencang.

"Sapphire," panggil Rasya dari seberang line. "Kamu di mana?"

"Sapphire kuliah, Kak." jawab gadis itu seadanya dan memandang Raven.

Raven mengajak Sapphire duduk di kursi taman. Dia diam saja mendengar percakapan Sapphire dan Rasya.

"Jam berapa pulangnya?"

"Heum ...," Sapphire melirik Raven dengan mengerutkan dahi, meminta bantuan dari tatapannya yang memelas.

"Sore," ucap Raven tanpa suara.

"Sore, Kak." jawab Sapphire lalu menggigit bibir bawahnya.

"Kamu tadi malam tidur di mana? Kakak ke rumah dan nungguin kamu sampai malam." tanya Rasya dengan lembut. Tidak bermaksud menekan Sapphire, karena dia tahu gadis itu akan menjauh jika dia membuatnya tertekan.

"Sapphire di apartemen Raven."

"Kamu tinggal di sana?"

"Heum," Sapphire mengangguk membenarkan. Gadis itu tidak bermaksud menyembunyikan hubungannya dengan Raven.

Menghela napas panjang, Rasya tidak bisa memaksa gadis itu pulang ke rumahnya sendiri. "Kamu masih marah sama kakak ya?"

Sapphire tidak menjawab.

"Kakak tahu kamu masih kecewa. Kakak minta maaf. Kakak juga minta maaf mewakili mama dan papa. Papa nggak bermaksud memaksa kamu."

"Iya, Kak. Nggak apa-apa." sela Sapphire cepat, tidak ingin mendengar Rasya merasa bersalah karena orang tuanya.

"Kapan kamu pulang?"

"Belum tahu."

"Kabari kakak kalau kamu sudah pulang ya? Kakak pengin ketemu kamu. Nanti ajak Raven main ke rumah, kenalin sama Kakak dan orang tua kakak."

"Iya, Kak. Nanti kalau sudah ada waktu, kami datang berkunjung."

"Baiklah. Kamu hati-hati ya?"

"Iya, Kak."

"Kalau ada apa-apa kabari Kakak."

"Iya, Kak."

Setelah panggilan terputus, Sapphire merasa lega. Tidak lagi merasa bahwa mereka sudah tidak cocok berteman.

Namun, tetap saja Sapphire akan menjaga jarak sementara waktu. Dia belum siap bertemu Rasya maupun keluarga lelaki itu.

"Udah?" tanya Raven dengan senyum tipis.

"Sayang," gumam Sapphire sambil mengulurkan tangannya hendak memeluk Raven.

"Kamu hebat," ucap Raven memuji Sapphire. "Lega?"

REDFLAG Where stories live. Discover now