REDFLAG - 26

2.1K 202 49
                                    

REDFLAG -26

Sapphire mengepak beberapa buku-buku dan memasukkan alat tulis serta MacBook ke dalam tas. Dia baru saja menyelesaikan tugas yang harus dia kumpulkan besok.

Menyampirkan tas di bahu sambil memeluk buku-buku yang harus dia kembalikan pada rak tempat sebelumnya.

Menoleh sekilas pada dinding kaca transparan, di luar tampak gelap. Sapphire sengaja pulang cepat sebelum hujan turun. Sepertinya hujan akan turun dengan lebatnya.

Sopir pribadinya sudah menunggu di parkiran. Sapphire hanya perlu dua menit ke mobil.

Menutup kembali pintu perpustakaan dan buru-buru melangkah untuk menghindari hujan, Sapphire sedang tidak beruntung. Hanya berhasil beberapa langkah saja hujan turun dengan lebatnya.

Dia berlari untuk berteduh di depan perpustakaan. Mengibas-ibaskan pakaiannya dari titik-titik air hujan yang menempel. Beberapa mahasiswa melakukan hal yang sama, berlari terburu-buru untuk berteduh dan mengibas-ibaskan badan.

Sapphire cemberut, sepertinya hujan akan lebat dalam waktu yang lama. Sayangnya dia tidak membawa payung, sekarang hanya bisa memeluk dirinya sendiri dan sedang menimbang-nimbang masuk kembali ke perpustakaan atau menunggu sebentar lagi di tempatnya berdiri.

Beberapa mahasiswa sepertinya akan menunggu di perpustakaan sambil belajar. Sapphire melirik mereka sedang bercanda gurau dan akhirnya menghilang di balik pintu.

Sapphire terkejut ketika menyadari seseorang berdiri di sampingnya dengan sebuah payung berwarna hitam.

"Kamu mau pulang?" Dia Raven, beberapa minggu lalu berstatus sebagai kekasih Sapphire.

Sapphire diam saja. Raven membuka payungnya dan mengajak gadis itu menggunakannya.

Tidak mendapatkan respons yang baik. Raven berhenti menawarkan payungnya. Mereka berdiri berdampingan sambil memandang hujan.

Sapphire mulai menggigil dan Raven menyadari itu. Dia meloloskan jaket dari tubuhnya dan menyerahkan pada Sapphire. Lagi-lagi gadis itu menolak.

Mereka belum berbaikan. Sapphire tidak mau menerima Raven, dia berlari begitu lepas dari Raven beberapa hari yang lalu di gudang.

Raven meletakkan jaket pada lengannya. "Kamu kedinginan, kalau kamu nggak mau jaket. Ayo kuantar ke mobil kamu. Aku nggak akan macam-macam," ajak Raven meyakinkan gadis itu.

Sapphire jengah, dia menjauh dan bersiap-siap berlari menerjang hujan. Raven terkejut, dia mengejar Sapphire dan memayunginya.

Gadis itu berhenti berlari dan mulai berjalan pelan. Dia khawatir jatuh karena jalanan licin. Raven membiarkan dirinya diguyur hujan sambil memayungi Sapphire.

Sapphire berhenti melangkah tanpa sepengetahuan Raven sehingga hujan membasahinya. Raven buru-buru berhenti dan mundur, memayungi gadis itu dengan mata sedikit menyipit untuk menyesuaikan pandangannya.

Kembali berjalan tanpa suara dan diikuti oleh Raven. Tiba-tiba gadis itu menumbruk tubuh Raven. Raven berhenti dan menahan napas sehingga payungnya lepas dari tangan.

Sapphire sedang memeluknya erat dan menangis sesenggukan di dada Raven. Hanya mereka berdua saja yang tengah berdiri di bawah hujan lebat.

Dengan hati-hati dan perlahan, Raven mengangkat kedua tangannya dan segera membalas pelukan Sapphire tidak kalah erat.

"Aku minta maaf," kata Raven.

"Jangan selingkuh lagi," pinta Sapphire bersusah payah namun Raven mendengar dengan jelas di tengah hujan lebat. "Jangan bohongi aku lagi." Gadis itu menangis dengan tubuh bergetar. "Aku nggak bakalan maafin kamu lagi!"

REDFLAG Where stories live. Discover now