Perfect Love-09

572 24 8
                                    

Zira terperangah ketika tiba-tiba Alix muncul di depannya. "Alix?" desis Zira dengan lirih.

"Aku sudah selesai, ayo pulang!" Ajak Alix.

Zira memalingkan wajahnya. "Siapa yang nungguin kamu?"

Alix menghela napasnya kemudian duduk bersebelahan dengan Zira. Dengan lembut, ia meraih tangan gadis cantik itu. " kamu kenapa, hm? Apakah aku melakukan kesalahan?" tanyanya.

Zira mendengus kesal. 'Salahnya kamu gak kasih aku kepastian, Alix!'

"Dilarang mendekat, nanti pacarmu marah," kata Zira dengan tegas sambil menghempaskan tangan Alix dengan kasar.

Sesaat, dahi Alix terkerut, namun tak lama kemudian ia menahan senyum saat menyadari alasan di balik kemarahan Zira.

"Cemburu?" Goda Alix.

"Idih, siapa yang cemburu?" Kesal Zira, tapi pipinya tampak memerah.

"Iya deh, enggak. Video yang Lia upload itu sebenarnya ada Fadil di sebelah aku, dan kami gak ada hubungan apa-apa," jelas Alix.

"Yuk pulang, udah malam," Ajak Alix.

Zira mengangguk. "Nginep ya?" Mohon Zira.

"Iya, Zira."

__

Pengikut Lia dihebohkan oleh siaran langsungnya di kafe, diikuti dengan foto baru yang diunggah beberapa menit setelahnya.

Para pengikut mengasumsikan bahwa Alix adalah pria brengsek, sehingga beberapa dari mereka mengetag aku, Alix, dan Zira untuk diserang dengan komentar kebencian.

Foto terbaru yang diunggah oleh Lia memperoleh banyak komentar positif dan penuh semangat.

Unknow: semangat kak! Jangan kalah sm plakor

Unknow2: ini akun si plakor guys @ZiraGabriella serang kuy
Balasan
Unknow3: udah gue maki2, sebel banget sm plakor modal tampang doang
Unknow4: jujur tapi cantik bangett😭

Unknow5: cantik banget buset plakornya😭

Unknow6: semangat kak, cowo masih banyak
-

Alix menghela napasnya dengan keras, sebelum akhirnya dengan lembut menggenggam tangan Zira untuk memberikan dukungan yang hangat, menyirami gadis cantik itu dengan ketenangan yang sangat dibutuhkan.

"Maaf ya, nanti aku sama Lia coba cari solusi lain, biar gak bawa-bawa kita," ujar Alix.

"Gak usah," balas Zira.

"Kita jalani aktivitas seperti biasa, tanpa perlu terpengaruh oleh komentar negatif orang lain. Biarlah itu menjadi tanggung jawab Lia," lanjut Zira dengan mantap.

Alix setuju, mengangguk seraya mendengarkan ucapan Zira.

"Tidurlah, hari sudah sangat malam," Alix berucap sembari beranjak dari tempatnya.

"Tidur bersamaku," ujar Zira sambil menepuk-nepuk tempat tidur disebelahnya dengan lembut, matanya penuh dengan harapan.

Namun, Alix menggeleng pelan, senyumnya lembut namun tegas. "Aku tidur di kamar sebelah," jawabnya dengan lembut, mencoba menjaga perasaan Zira.

Terdengar lirih, "Kamu nolak aku?" desahnya kecewa.

"Bukan begitu, Zira," ucap Alix sambil berjongkok di hadapan Zira, tatapannya lembut merayu ke dalam mata Zira.

"Takut?" tanya Alix dengan suara rendah.

"Kamu gak peka!" desis Zira dengan kesal, memalingkan wajahnya.

Perfect love (SELESAI)Where stories live. Discover now