Perfect Love-21

436 29 10
                                    

Total yang ikut liburan hari ini ada delapan orang, menggunakan mobil milik Andre yang memikiki kapasitas untuk menampung delapan orang.

Andre duduk di kursi pengemudi dengan Fadil duduk di sebelahnya, mereka akan bergantian untuk mengemudi selama perjalanan. Di jok tengah, Zira, Alix, dan Hendra akan duduk bersama-sama, sementara di jok belakang, Lia, Chika, dan Uben akan menempati tempat duduk mereka. 

"Masih dingin?" Tanya Alix mengusap rambut Zira, yang kini bersandar pundaknya.

"Enggak Ay," balasnya.

"Fadil, setel musik dong biar kuping gue gak denger hal-hal yang bikin iri," celetuk Hendra, melirik Alix dan juga Zira.

"Makanya cari pacar," sahut Uben tepat ditelinga Hendra membuat pemuda itu terkejut.

"Sialan lo, kaget gue!" Kesal Hendra, membalikan badan ingin memukul kepala Uben, tapi pemuda itu menghindar.

"Kayak lo punya aja," ujar Fadil, sembari menyetel musik.

"Bener-bener tu dua orang, bucin setiap saat dan gak tau tempat," ucap Andre, melirik Zira dan Aix dari 
center mirror. 

Zira dan Alix tampak tidak peduli bahkan Alix tengah sibuk membantu Zira memilih-milih barang yang akan di pesan lewat online.

"Bagusan warna apa?" Tanya Zira menunjukan crop rajut warna pink dan hitam.

"Semua bagus terlebih kamu yang pakai," balas Alix.

"Kencengin musiknya woy, gue gak kuat!" Ujar Hendra. 

Semuanya tertawa melihat Hendra yang tampak sangat frustasi, terlebih bukan hanya telinga saja tetapi matanya merasa ternodai melihat Alix dan Zira.

"Temen gue ada yang jomblo, Hen!" Celetuk Chika disela-sela tawanya.

Sontak saja Hendra menoleh kearah belajang. "Serius? Cantik gak? Semok? Seksi? Kaya?"

"Buset lo, pantes aja jomblo!" Sahut Lia, tampak kesal.

"Emang banyak maunya si Hendra ini," Uben berucap.

"Mending lo sama Lasmi tetangga gue," ujar Andre.

"Anjing lo Ndre," kesal Hendra, Lasmi adalah janda anak lima yang sedang mencari jodoh, Hendra mana mau dengan wanita kepala empat itu.

"Bacot lo semua ah, cewek gue mau tidur!" Ujar Alix.

"Gak seru lo ah," kesal Hendra.

"Pada tidur aja,  nanti cowo-cowo giliran buat nyetir, biar gak Andre sama Fadil terus," ucap Alix pada teman-temannya.

"Bener, mana gue udah pegel sama ngantuk," sahut Andre.

"Ngode tuh minta di gantiin, gak peka banget lo Fadil," celetuk Uben.

"Hm," Fadil hanya berdehem saja, malas meladeni Uben dan Hendra yang begitu cerewet.
__________

Setelah menempuh perjalanan jauh, mereka tiba dengan selamat pada pukul tiga pagi. Tanpa menunda lagi, mereka sepakat untuk segera beristirahat dan tidur.

Peremuan dan laki-laki jelas tidur terpisah termasuk Zira dan Alix, karena permintaan gadis itu sendiri.

Alix melirik Lia dan Chika yang sudah tampak pulas, gadis itu memang lelah tetapi tidak mengantuk.

Hingga tak lama ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk. Zira segera mengangkatnya kala tau itu Alix. 

"Halo," ucap Zira.

"Kenapa gak tidur, hm?" Tanya Alix di sebrang sana.

"Gak ngantuk," balas Zira seadanya.

"Tidur, sayang.  Katanya besok mau keliling," ucap Alix.

Perfect love (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang