Perfect love-37

632 41 19
                                    

"Zira," lirih Alix.

Alix mendekati gadis itu dengan langkah hati-hati, lalu memeluknya erat dari belakang.

"Zira, aku merindukanmu," ucap Alix, suaranya penuh dengan kebahagiaan yang tak terduga.

"Zira? Aku Lia, Alix!" ucap gadis tersebut, membuat Alix seketika melepaskan pelukannya dan melangkah mundur, terkejut dengan kebingungannya.

Lia memutar tubuhnya menghadap kearah Alix. Gadis itu tersenyum begitu manis saat melihat Alix sudah pulang.

"Maaf, aku ke apartemen kamu," Ucap Lia.

"Aku juga pinjam baju Zira m---"

"Kamu lancang, Lia!" Ucap Alix memotong perkataan Lia.

Wajah Lia seketika merasa bersalah. "Maaf Alix, ak-"

"Sudalah, aku mau istirahat!" Alix kembali memotong perkataan Lia, pemuda itu kemudian berjalan kearah kamarnya untuk beristirahat.

Lia menatap Alix sedih, kemudian dia melanjutkan memasak untuk makan malam bersama Alix.

Lia berencana memperbaiki hubungannya bersama Alix, dan membuat Alix bisa melupakan Zira.

Sementara itu, di dalam kamar, Alix menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, sambil memijat kepalanya yang berdenyut nyeri. Mungkin karena terlalu banyak minum alkohol tadi.

Tak lama kemudian Lia datang. Gadis itu berjalan kearah Alix yang tampak memejamkan matanya.

"Tidur ya," gumam Lia.

Lia duduk di pinggiran kasur, tangannya terulur menyentuh dahi Alix dengan lembut. "Cape banget ya," Ucap Lia.

"Bagaimanapun kehidupan kamu tetap berjalan, Alix. Kamu gak bisa terus-terusan bersedih dan menutup hati, ini udah hampir satu tahun Zira pergi, dia udah tenang," Ujar Lia, meski dia tau Alix tidak akan mendengarnya.

"Tolong, buka hati kamu untuk aku," tambahnya.

Tangan Lia beralih mengelus rahang Alix pelan. Pemuda itu benar-benar sangat tampan.
______

Arga mengangguk pelan setelah membaca dokumen yang dibawa Arjuna. Pria itu kini tau siapa yang membawa Zira sekaligus asal usul Monica.

"Ternyata Monica sengaja disimpan dipanti asuhan karena orang tuanya saat itu miskin," gumam Arga pelan.

"Arjuna, setelah ini pastikan jika Zira tidak mendekati Alix kembali," Ucap Arga.

"Baik tuan!" Balas Arjuna.

Arga tidak ingin Adeeva melihat Gisel, terlebih karena wajah wanita itu sama dengan Monica. Sudah pasti, karena mereka saudara kembar.

______

Alix melangkah pelan memasuki rumah kedua orang tuanya. Sejak dimana Alix sering mengurung diri bahkan terlihat depresi, Adeeva maupun Arga belum pulang ke bandung. Keduanya ingin memantau Alix, takut jika pemuda itu melakukan hal nekat.

"Sayang," seru Adeeva saat melihat keberadaan anaknya.

"Mami," Ucap Alix, pemuda itu berjalan kearah Adeeva yang tengah duduk sembari menonton tv.

"Sayang, sudah makan?" Tanya Adeeva.

"Sudah, mih," balas Alix, pemuda itu lalu memeluk tubuh Adeeva untuk meredakan rasa lelah dan pusingnya.

Adeeva membalas pelukan anaknya erat. "Sini tidur, kamu pasti cape," Adeeva melepaskan pelukannya lalu menepuk paha nya agar Alix tidur.

Alix mengangguk kemudian merebahkan tubuhnya dan paha Adeeva sebagai bantalan.

"Mih," panggil Alix pelan.

"Iya, sayang?"

"Alix pengen lanjut kuliah di Bandung," Ucap Alix pelan, jelas membuat Adeeva sedikit terkejut.

"Sayang, kamu bisa pikir-pikir kembali ya, lagian kasihan Nenek Asri tinggal disini sendiri,"balas Adeeva.

Sejujurnya Adeeva juga ingin Alix melanjutkan pendidikannya di bandung, hanya saja dia masih memikirkan Asri yang tinggal disini sendiri, terlebih Lia yang jarang pulang kerumah Asri, karena gadis itu sudah memiliki rumah sendiri.

"Ada Lia, dia bisa sesekali jenguk nenek," Ujar Alix.

"Enggak! Aku juga ikut kamu Alix," tiba-tiba saja terdengar suara Lia yang mendekat kearah Alix dan Adeeva.

Alix menyerit kemudian bangun dari tidurannya. Dia menatap Lia yang sudah duduk berhadapan dengan dirinya dan Adeeva.

"Alix, aku ikut kalau kamu ke bandung!" Tegas Lia. Gadis itu tidak ingin membiarkan Alix pergi begitu saja tanpa dirinya.

"Lia, jangan aneh-aneh!" Kesal Alix.

"Enggak aneh, aku cuma mau ikut kemanapun kamu pergi," balas Lia, tidak kalah kesal.

"Sudah-sudah, kenapa jadi berantem hm?" Lerai Adeeva.

"Mami pergi, kalian kayaknya perlu bicara," Ucap Adeeva beranjak dari tempatnya, kemudian pergi meninggalkan Alix dan Lia.

"Aku ikut," Ucap Lia.

Alix menghela napasnya kasar. "Engga bisa," suaranya terdengar tegas.

"Jahat!" Mata Lia berkaca-kaca.

"Aku cuma mau sama kamu Alix!" Tambahnya.

"Lia, gue baru saja kehilangan seseorang yang amat berharga dalam hidup gue! Gue butuh sendiri, gue butuh privasi. Gue tau lo cinta sama gue, gue hargai itu! Tapi untuk saat ini gue belum bisa buka hati gue untuk siapa-siapa," Ucap Alix terdengar tegas.

Alix sengaja pergi ke bandung untuk menyembuhkan hatinya dan menata kembali hidupnya dari awal. Mulai saat ini dia hanya ingin fokus dengan pendidikannya hingga dia bisa sesukses Arga.

Lia terdiam kemudian mendongak menatap Alix. "Maaf."

"Lia, kalau perasaan lo serius. Tunggu gue, ya," Alix tersenyum tipis kearah Lia, yang tampak terkejut.

"Gue butuh waktu, begitu pun lo! Masa depan kita masih panjang."
___________________

Aku up😊
Kisah Alix dan Zira selesai sampai disini yaa🙏🏻

Virgoun- Selamat tinggal
Buat Alix dan Zira

Perfect love (SELESAI)Where stories live. Discover now