06

1.4K 2 0
                                    

Jangan lupa vote sebagai uang parkir ya :v

Selamat membaca..


Roma, Italia -2010.

( akhir musim gugur)

Aura gedung ini cukup mencekam, jika berada disana sudah pasti hidung dipenuhi aroma alkohol, mungkin aroma alkhol itu sudah menggantikan pewangi ruangan yang semestinya. Lampu kelap-kelip, penari erotis yang menari di setiap tiang yang terpasang di bagian timur gedung, orang- orang  bersorak gembira, para anak muda yang matang bercumbu di setiap kursi mereka, semua itu adalah  pemandangan utama yang ditemui saat memasuki gedung itu. Bisa dilihat dari dinding depan gedung tempat reservasi bertulisan Hype House Club. Milik keluarga Friguso.

Malam itu hype house lumayan di penuhi banyak pengunjung, Zavion dan segambreng anak buahnya masuk dan tentunya tanpa reservasi terlebih dahulu. Pria itu berjalan dengan tegas dan ekspresi yang datar. Wajah tampan itu memang tak bisa di pungkiri, bisa dilihat dari para wanita yang menatap menggoda kearahnya. Di sepanjang jalan berjejer wanita yang menjilat bibirnya dengan erotis, mengigit bibir bawahnya ataupun menatap menggoda kearah Zavion. Tapi tetap saja pandangan lurus tanpa ekspresi itu tidak berpaling dan terus berjalan.

Seperti yang di minta Ray tempo hari, Zavion harus ke lantai itu lagi.

Pria itu masuk ke lift dan menekan angka 3 disana.

Denting lift berbunyi tanda sudah tiba di lantai tujuan, Zavion keluar. Lantai itu dipenuhi lampu berwarna merah, sedikit gelap dan dingin. Wanita dengan busana sangat minim berlalu lalang disana, bahkan ada yang hany mengenakan kain tipis sebagai tutup dibawahnya. Sepertinya Zavion sudah terbiasa dengan pemandangan itu. Penari erotis yang lebih hype dari pada penari di lantai satu berjejer di tiangnya masing-masing. Di bagian barat terdapat sederet kamar dengan nomor dipintu yang berbeda-beda. Zavion masuk diantara kerumunan pria hidung belang, pria lanjut usia yang sudah tidak sadar umur dan pria serta wanita tanpa busana, tentu saja di ikuti oleh bodyguardnya di belakang.
Wanita-wanita tanpa busana itu tampak terkagum-kagum melihat Zavion, mereka saling berbisik dan menunjuk-nunjuk kearahnya.

"Oh my god, itu Zavion, apa dia mencari pemuas nafsu?" Dengan nada senang salah seorang wanita yang terbilang seksi disana mencoba bertanya pada temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh my god, itu Zavion, apa dia mencari pemuas nafsu?" Dengan nada senang salah seorang wanita yang terbilang seksi disana mencoba bertanya pada temannya.

"Itu Zavion" .. "itu Zavion"  tak satu orang yang menyebutkan hal yang sama, seakan sudah tahu apa yang akan dicari pria itu, wanita-wanita seksi disana tampak antusias dan menunggu.

Tiba di pintu kayu berukir indah, Zavion masuk tanpa permisi tentunya.

"Berikan saya yang terbaru!" Tanpa basa-basi dan langsung to the point  Zavion duduk dan menghadap pada wanita dengan riasan meriah di tangan dan lehernya. 

Dilihat dari ekspresinya wanita itu canggung dan terkejut, gelagapan.

"Tu..tuan membuat sa..saya kaget saja" dengan cengengesan kecil wanita yang kerap di panggil "mami Rose" bagi para Luccole disana berdiri dari tempat duduknya.

Vindicta - Love In RevengeWhere stories live. Discover now