i'm sorry for late update.
Jangan lupa vote sebagai uang parkir ya :v
Happy Reading...
○
○
○Roma, Itallia - 2010.
(Awal musim dingin)
Kalara resah, gelisah tak karuan, gadis itu kini mondar-mandir didepan jendela kamarnya, sesekali menatap keluar jendela, terlihat satu-dua dan beberapa serpihan salju yang mulai berjatuhan. Badai akan datang malam ini. Pergantian musim tentunya membuat suhu bumi meningkat ditambah lagi kamar Kalara yang berada tidak di lantai bawah gedung itu.
Malam kian larut, udara kian mendingin, pengunjung tidak begitu ramai, hanya beberapa, dan kebanyakan remaja sekolah yang party menikmati masa-masa libur mereka. Sedikit terbesit di pikiran Kalara, "apa malam ini mereka datang?" Melihat udara yang meningkat sepertinya tidak mungkin mereka akan datang malam ini- omong kosong belaka, tawa Kalara setelahnya .
Tidak terlalu memikirkan pertanyaan konyol itu, Kalara mulai bersiap, seperti yang mami Rose katakan kemarin, malam ini pemilik Club akan datang. Gadis itu menatap ke arah cermin besar yang berada di sudut ruangan, melihat kedua matanya dan kembali membulatkan tekad.
"Harus Kalara, tidak ada cara lain, jika sudah terbalaskan, kau bisa keluar". Bisa di bilang Kalara tengah mengobrol dan memotivasi dirinya sendiri. Merapikan anak rambut depannya guna menghilangkan gugup.Satu tarikan nafas panjang. Kalara melangkah mengambil handuk putih yang tejemur di tempat yang semestinya. Memasuki kamar mandi dan mulai memanjakan tubuh putihnya itu. Dimulai dari mengikis kuku agar mengilap, mengenakan bodycare yang berbentuk gel bening guna melembabkan dan serangkaian perawatan lainnya.
Guyuran air terakhir tanda ritual mandi Kalara selesai. Gadis itu segera mengeringkan tubuhnya dan langsung mengenakan handbody beraroma mint bercampur mawar. Wangi sekali. Gaun putih yang sudah rapi tergantung dan terpajang indah di gantungan samping jas hitam milik pria kemarin. Kalara mengenakan gaun itu, merias wajah dengan sangat detail, gadis itu takut jikalau ada sedikit kesalahan pada wajahnya akan membuatnya gagal dalam seleksi.
Polesan terakhir pada bibir yang antara tebal dan tipis lalu Sempurna. Mungkin jika ada kata yang lebih dari sempurna bisa digunakan untuk penampilan Kalara.
"Kalara, kau harus terpilih, HARUS!" Monolognya.
Gadis itu berpose indah di cermin kamarnya lalu memotret diri dengan ponselnya.(Ini pose mirror selfie Kalara)
YOU ARE READING
Vindicta - Love In Revenge
RomanceCerita ini mengandung aktivitas vulgar dan erotis, bijak dalam memilih bacaan. ⚠️ (Not for kids) 🔞🔞 ° ° ° "Kamu tidak bisa menolak bahkan pergi, karena kamu yang memilih" ucapnya. ●●● Ada beberapa prinsip penting dalam sebuah organinasi mafia, sa...