07

1.1K 2 0
                                    

Jangan lupa Vote sebagai uang parkir ya :v

Happy reading...


Roma, Italia - 2010

(Akhir musim gugur)

Sudah sekitar satu jam gadis yang mengenakan baju putih bercampur hitam duduk di restaurant dengan nuansa klasik itu. Pukul 11.00 am. Restaurant sudah di penuhi pengunjung, untung saja Kalara sudah duduk disana lebih awal, kalau tidak sudah pasti tidak kebagian tempat duduk. Dilihat diatas meja segelas gelato rasa Vanilla sudah hampir habis, apa ini yang disebut memanjakan diri sebelum bekerja? (Tentu saja :v.)

Kalara mengangkat tangannya tanda memanggil pelayan,

"Menu please"

Salah seorang pelayan berjalan kearahnya dengan membawa buku yang sedikit tebal dan bersampul hitam. Dengan mengikuti aturan SOP pelayan itu membungkuk sedikit dan menyerahkan menu pada Kalara.

" 1 Risotto , 1 Ribollita, and one glass sigle grain whiskey" gadis itu memesan makanan kesukaannya, tentu saja restaurant khas ini akan menyediakan yang terbaik, pikirnya.

"Kami jual perbotol mam" sahut pelayan restaurant.

"One bottle please" Ucap Kalara sambil menyerahkan kembali buku menunya.

Dirasa pemesanan sudah selesai, pelayan restaurant kembali untuk melanjutkan tugasnya. Kalara menjelajahi dunia luar jendela dengan matanya, sebagian orang ada yang tertawa, senyum, bahkan memasang wajah sedih di antara kerumunan orang-orang menikmati musik jalanan.

Tidak hanya aku yang sial, sepertinya. Batin Kalara.

Gadis itu mengikat asal rambutnya. Sibuk dengan benda elektronik petak yang disebut ponsel di halayak.  Melihat-lihat isi galery yang hampir belakangan ini sudah tidak dibuka gadis itu. Ya mungkin saja mengisi waktu sembari menunggu makanan selesai?

Hampir setengah jam mungkin kalara menunggu. Karena pengunjung yang membludak, para pelayan restaurant kewalahan,
Melihat-lihat dekorasi restaurant terbesit di benak Kalara untuk membuat restaurant seperti ini ketika semua misinya sudah selesai.

Haha

Kalara tertawa didalam hati, mana mungkin bisa, lalu bagaimana dengan keluarga dan pekerjaan ayahnya yang diwariskan ke dirinya?

Setelah cukup berdebat dengan fikiran sendiri, akhirnya pesanan Kalara tiba dihadapannya. Disajikan dengan penyajian khas italia. Mengambil sendok yang di sajikan rapi di atas kain putih di samping makanan yang sudah ia pesan.

Time to eat!!

Kalara menghabiskan makanannya tanpa sisa, siapa sangka wajah secantik dan seanggun Kalara nomor satu soal kedua makanan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalara menghabiskan makanannya tanpa sisa, siapa sangka wajah secantik dan seanggun Kalara nomor satu soal kedua makanan itu.

Tampak rasa kenyang sudah memenuhi perut gadis itu.  Tampak dari wajahnya yang memasang aura senang dan bahagia. Ritual makannya itu diakhiri minum whiskey yang sudah ia pesan. Belakangan gadis yang baru beranjak dewasa ini suka meminum minuman alkohol.

Vindicta - Love In RevengeWhere stories live. Discover now