🧩💐1

383 13 1
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

jangan lupa follow vote dan komen ❤️
tandai jika ada typo‼️

selamat membaca

Ayra terbangun dari tidurnya, entah mengapa badannya terasa lemas sekali dan ayra pun terasa mual pada perutnya, ayra langsung beralih menuju ke dalam kamar mandi tak lupa dia mengunci pintu terlebih dahulu


aksa yang merasakan pergerakan pun langsung membuka matanya, dan melihat bahwa ayra sudah tidak ada di sebelahnya, aksa mendengar dari dalam kamar mandi ayra sedang mual mual lalu aksa pun menuju ke kamar mandi

"ayra sayang kamu ngga papa?"tanya aksa dari luar kamar mandi namun tidak ada jawaban dari sang empunya, aksa pun merasa tidak enak dan khawatir dengan ayra yang terdengar masih mual mual di dalam kamar mandi

tak lama, suara ayra tidak terdengar lagi dalam kamar mandi, aksa pun sedari tadi mondar mandir di depan pintu kamar mandi untuk menunggu ayra, saat ayra sudah tidak mual, "ayra kamu baik baik saja kan?"ucap aksa, namun tidak ada jawaban dari ayra


aksa pun mulai panik dan mencoba untuk membuka pintu kamar mandi, namun ternyata ayra mengunci nya, aksa yang kepanikan nya sudah meningkat dia memilih untuk mendobrak pintu kamar mandi beberapa kali akhirnya pintu kamar mandi pun dapat terbuka


aksa langsung masuk ke dalam kamar mandi dan ternyata ayra sudah tergeletak pingsan di sebelah kloset kamar mandi, aksa pun segera menggendong ayra ala bridal style dan membawanya ke kamar, lalu aksa membaringkan tubuh ayra di ranjang

aksa menepuk pipi ayra namun ayra masih juga belum sadar, "ayra bangun sayang, kamu kenapa?"ucap aksa panik, sungguh dia ingin menangis karena takut ayra kenapa napa, aksa langsung menelfon doktor, setelah itu dia beralih menelfon umi dan juga mama ayra

aksa pun terus mencoba untuk membangunkan ayra, namun tetap saja hasilnya ayra masih tak sadarkan diri, aksa kini sudah bingung dan pasrah bahkan air matanya mulai menurun, aksa mencoba sekali lagi mengarahkan minyak kayu putih ke arah hidung ayra tetapi ayra masih juga tak sadar kan diri


tak lama bel pun berbunyi, aksa langsung berlari turun dari tangga untuk membuka kan pintu dan ternyata, umi fadilah dan abi achmad lah yang datang terlebih dahulu, aksa pikir itu adalah dokter yang tadi dia telfon ternyata bukan

"aksa ayra kenapa?"ucap umi fadilah khawatir, lalu mereka bertiga pun masuk ke dalam kamar untuk melihat ayra, "aksa juga ngga tau umi, tadi ayra bangun tidur langsung mual, waktu aksa tunggu di luar ngga lama suara ayra ngga terdengar umi, terus aksa dobrak pintu dan ternyata ayra sudah pingsan umi, hiks hiks aksa takut umi"ucap aksa


lalu umi fadilah pun memeluk aksa, dan tak lama bel rumah kembali berbunyi aksa segera turun untuk membukakan pintu dan ternyata kali ini benar, yang berada di luar adalah dokter, aksa langsung mempersilahkan itu untuk masuk ke dalam kamar


tak lama dokter memeriksa keadaan ayra, "sebaiknya pasien di bawa ke rumah sakit aja untuk penanganan lebih lanjut, kemungkin pasien hanya kecapean saja"ucap dokter, "terus istri saya kapan sadarnya dokter?"tanya aksa, "insyaa Allah habis ini sadar pak, bapak tunggu saja, kalau begitu saya pamit dan ini resep obat untuk istri bapak"ucap dokter itu lalu pergi

umi fadilah pun mengantar kan dokter tersebut keluar rumah, setelah dokter pergi, mama dan papa ayra serta naufal pun datang, dan langsung masuk ke dalam rumah, "kenapa ayra, kok bisa seperti ini?"tanya papa rasya panik, "ma-maaf pa"ucap aksa, aksa sudah tidak bisa berkata kata lagi sedari tadi air matanya menetes membasahi pipinya

"lo apa in adik gue, awas aja kalau sampe dia kenapa napa"ucap naufal terdengar sangat marah dan khawatir akan keadaan adiknya, tak lama ayra pun terbangun, "ma-ma p-papa"ucap ayra terbata bata, "sayang hey, kamu kenapa kok bisa pingsan? cerita sama mama, kamu kenapa? ada yang sakit"ucap mama aisyah


"ayra ngga papa ma, pa, mungkin ayra masuk angin, kecapean dan kangen kalian aja"ucap ayra, "ke rumah sakit ya sayang, papa takut kamu kenapa napa"ucap papa rasya, ayra menggeleng, "ayra ngga mau, ayra cuman butuh istirahat aja ma, pa, ngga perlu ke rumah sakit"ucap ayra, "kamu yakin"ucap papa rasya


"yakin ma pa"ucap ayra, "lu ngga usah sok kuat, lu tuh lagi kurang vit lebih baik ke dokter aja, kalau sampe lu kenapa napa suami lu yang gue apa apa in"ucap naufal, "abang... ayra ngga papa bang, ayra cuman kecapean aja, lagi pula ini bukan salah kak aksa, kak aksa ga pernah apa apa in ayra kok, kak aksa baik banget sama ayra, abang jangan apa apa in kak aksa ya bang"ucap ayra



"hm gue ga janji"ucap naufal, "kak aksa..."ucap ayra, lalu aksa pun mendekat ke pada ayra, aksa berjongkok lalu memegang tangan ayra yang terasa dingin, "kamu kenapa, ke rumah sakit aja yuk, ini demi kesehatan kamu, papa, mama, abang, umi dan abi, khawatir sama kamu, ke rumah sakit ya mau ya?"ucap aksa, ayra menggeleng


"kak aksa... ayra ngga papa, kak aksa ngga usah khawatir mama, papa, umi abi dan abang naufal ngga usah khawatir, ayra ngga papa, dan ini semua juga bukan salah kak aksa, ini salah ayra aja yang terlalu banyak aktivitas jadi kecapean"ucap ayra, "yaudah kalau kamu ngga mau ke rumah sakit, tapi kalau sampai kamu seperti ini lagi kamu harus ke rumah sakit ya, ngga ada penolakan"ucap aksa



"iya janji"ucap ayra sambil mengangkat jari kelingking nya, aksa pun membalas dan tersenyum, "yaudah kamu sekarang mau apa hm?"ucap aksa, "emm ayra mau martabak manis rasa coklat keju, hehe"ucap ayra, "tapi bang naufal yang bikinin"lanjutnya


"dih enak aja, gue ga bisa masak kali, ga ah males gue"ucap naufal ogah ogahan, lalu papa rasya menatapnya sinis, dan naufal pun langsung mengiyakan permintaan ayra, "hm yaudah iya deh gue bikinin nih"ucap naufal, semua orang pun terkekeh melihat tingkah naufal yang tertekan awokawok


lalu semua orang pun menuju ke ruang tamu, namun tidak dengan ayra dan aksa, ayra dan aksa masih setia di kamar, karena keadaan ayra yang kurang sehat aksa menyuruh ayra untuk berada di kamar saja


"kak ayra pengen lihat bang naufal masak martabak manis nya gimana"ucap ayra merengek, "kamu di sini aja ya, kamu kan lagi kurang enak badan"ucap aksa, "ish ayra pengen tau kak, plish boleh ya"ucap ayra memohon sambil menampak muka memelas nya dan matanya pun mulai berkaca kaca


dengan terpaksa aksa pun mengiyakan permintaan ayra, "yaudah tapi jangan banyak beraktivitas dulu nanti malah kecapean lagi okey"ucap aksa, "OKKEY"ucap ayra sambil menunjukkan jarinya nya 👌, lalu aksa pun membantu ayra berjalan dengan hati hati, "ayra mau ke dapur kak, mau lihat bang naufal"ucap ayra


"yaudah iya, hati hati"ucap aksa sambil terus membantu ayra untuk berjalan, sebenarnya ayra baik baik saja bahkan dia bisa berjalan sendiri namun aksa takut bahwa ayra nantinya akan jatuh pingsan lagi, jadi aksa membantu ayra agar tidak terjadi apa-apa dengan ayra



🧩🧩🧩


lanjut bab berikutnya yaw,
assalamualaikum, Syukron sudah baca cerita saya semoga suka

tandai jika ada typo, jangan lupa follow, vote dan komen🙏

follow Instagram
-nfdla23_
-fdla214_

love because marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang