🧩💐2

366 14 1
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

jangan lupa follow vote dan komen ❤️
tandai jika ada typo‼️

selamat membaca


Ayra telah duduk di kursi meja makan dia memandangi abang nya yang tengah berkutik di dapur, sambil terkekeh melihat abangnya karena memang naufal jarang sekali memasak di dapur bahkan hampir tidak pernah

"ayra mau bantuin bang naufal aja ya kak"ucap ayra kepada aksa, "jangan kamu masih tidak enak badan, biar aku aja yang bantuin azhar"ucap aksa, "kak aksa yakin?"tanya ayra, "iya kamu tunggu sini aja, jangan banyak gerak nanti pingsan lagi okey.."ucap aksa lalu mengecup kening ayra yang terbalut dengan hijab



aksa menghampiri naufal, lalu mereka berdua pun mulai berkutat untuk membuat martabak manis yang ayra inginkan, sebenarnya naufal tidak mau memasak tapi jika sudah adiknya yang meminta mau tidak mau, suka tidak suka dia harus menuruti itu lah kakak yang baik bener apa bener?😀



setelah beberapa saat kemudian martabak manis pun jadi, ayra amat sangat happy, "yeyyy udah jadiiii"ucap ayra kegirangan, aksa memotong martabak manis tersebut lalau memberikan nya pada ayra, "kamu makan sekarang, kalau sudah habis nanti nambah"ucap aksa, sambil menyodorkan piring yang berisi potongan martabak manis


ayra pun menggeleng, sedangkan aksa mengeryit bingung lalu manarik kursi dan duduk di sebelah ayra, "kenapa gamau hm?"tanya aksa, "mau di suapi sama kak aksa"ucap ayra sambil tersenyum dan menunjukkan puppy eyes nya

aksa pun langsung mengambil martabaknya lalu menyuapi ayra, ayra pun memakannya namun tak semua, hanya menggigit nya sedikit, saat aksa ingin menyuapinya lagi dia sudah tidak mau, "ayo aa"ucap aksa, ayra pun menggeleng, "kenapa hm? ngga enak ya?"ucap aksa, "e-enggak gitu ayr-huekkk"ucap ayra terpotong karena tiba tiba dia mual


ayra langsung berlari menuju ke kamar mandi yanga ada di dekat dapur, aksa pun segera membuntuti nya, saat ayra sudah masuk ke dalam kamar mandi aksa pun ikut masuk ke dalam kamar mandi, aksa memijit tengkuk leher ayra agar ayra dapat memuntahkan makanan yang ada di perutnya


namun dia hanya memuntahkan cairan bening saja, lali tak lama mama aisyah dan umi fadilah masuk ke dalam kamar mandi dan melihat bahwa ayra sudah duduk di lantai kamar mandi, "kamu sudah datang bulan ra hari ini?"tanya mama aisyah thu the points, "b-belum ma, bahkan bulan kemari juga belum"ucap ayra polos


entah mengapa tiba tiba mama aisyah melotot dan langsung memeluk umi fadilah begitu juga umi fadilah yang senang, "mama sama umi ken-napa awsss pusing kak"ucap ayra sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing tak lama ayra tak sadar kan diri, aksa pun panik ketika ayra tak sadarkan diri


"ayra, bawa ke rumah sakit le cepet"ucap umi fadilah, aksa langsung menggendong ayra ala bridal style menuju ke dalam mobil, naufal yang melihat adiknya di gendong oleh aksa dan sedang tak sadarkan diri pun ikut panik dan langsung menuju ke mobil juga, "biar gue aja yang bawa, lu jagain adik gue"ucap naufal


aksa pun mengangguk lalu dia dan ayra masuk ke dalam mobil duduk di kursi penumpang, aksa membaringkan tubuh ayra menaruh kepala ayra di pangkuannya sungguh kali ini aksa benar benar sangat panik, "ayra bangun sayang, bangun ya"ucap aksa, sambil menepuk pipi ayra namun ayra tak bangun bangun


tak lama mereka pun sampai di rumah sakit terdekat lalu di bawa masuk ke ruang igd, "biar saya dan dokter yang periksa pasien, bapak tunggu di luar saja"ucap suster, tak lama dokter masuk ke ruang igd, "ta-tapi saya suaminya sus"ucap aksa, "udah lu tunggu sini aja, gue yakin adik gue gapapa, dia kuat gue yakin itu"ucap naufal berusaha menenangkan aksa walaupun sebenarnya dia juga tidak tenang khawatir akan apa yang terjadi dengan adiknya



pasalnya adiknya ini adalah wanita yang kuat bahkan dia jarang sakit, apa lagi sampai pingsan seperti ini dia tidak pernah seperti itu, tak lama umi, abi, papa, dan mama datang "gimana keadaan ayra?"ucap papa rasya, "masih di rawat pa"ucap naufal, "sedangkan aksa duduk di kursi yang tersedia di rumah sakit dengan kepala yang tertunduk dan air mata yang terus menetes


"kamu yang sabar sa, mama yakin ayra akan baik baik saja"ucap mama aisyah, "iya le umi juga yakin, sebaiknya kita berdoa saja untuk ayra"ucap umi fadilah, tak lama pintu igd terbuka dan dokter pun keluar, dengan reflek aksa langsung berdiri


"dok gimana keadaan istri saya dok?"ucap aksa khawatir, "sebentar saya panggilkan dokter kandungan"ucap dokter tersebut, dokter tersebut lalu pergi entah kemana, aksa heran dengan dokter tersebut apakah keadaan istri sangat parah hingga memerlukan dokter, oh apa tadi dokter kandungan? jangan jangan ayra.......


"yang sabar le, tenang istighfar"ucap umi fadilah berusaha menenangkan aksa, tak lama dokter yang berbeda datang dan masuk, lalu pintu igd kembali di tutup, "umi ayra kenapa umi hiks, ayra kenapa umi apa ayra keadaan nya parah ya umi sampai harus dokter lain yang menangani"ucap aksa menangis, dia takut ayra akan kenapa napa begitu juga dengan naufal, papa rasya, dan juga abi achmad, semua khawatir


tak lama suster keluar, "apa benar ini dengan keluarga pasien"ucap suster, "iya sus saya suaminya, gimana keadaan istri saya sus, istri saya baik baik saja kan sus?"ucap aksa penuh dengan ke khawatiran


"mari pak masuk, maks 3 orang saja ya pak bu"ucap suster tersebut, lalu aksa umi fadilah dan mama aisyah pun masuk ke dalam ruang igd tersebut, "gimana dok keadaan istri saya, istri saya tidak papa kan dok"ucap aksa panik, namun tidak dengan dokter tersebut, dokter itu malah terlihat senang


"pak bapak yang tenang dulu ya, dan saya turut berbahagia"ucap dokter, "maksutnya dok?"ucap aksa bingung, "selamat bapak aan menjadi seorang ayah, istri bapak hamil, dan usia nya baru 5 minggu"ucap dokter, aksa pun langsung melotot bahkan air matanya kemabli menetes, "i-ini beneran dok, i-istri s-saya ha-hamil dok"ucap aksa


dokter pun mengangguk, "kalau begitu saya tinggal dulu ya pak"ucap dokter tersebut lalu dia dan suster pun keluar dari ruangan, aksa segera menghampiri ayra lalu dia mencium kening ayra, ini adalah kebahagiaan yang dia tunggu tunggu dna akhirnya Allah memberikan nya kebahagiaan tersebut


"umi, mama ayra-ayra hamil anak aksa umi, mama hiks"ucap aksa, lalu umi fadilah memeluk aksa, "selamat ya le, kamu akan jadi bapak"ucap umi fadilah, "iya sa, tanggung jawab kamu semakin bertambah kamu harus menjaga calon anak kamu dan juga istri kamu dengan baik ya sa, ingat itu"ucap mama aisyah



🧩🧩🧩

lanjut bab berikutnya yaw,
assalamualaikum, Syukron sudah baca cerita saya semoga suka

tandai jika ada typo, jangan lupa follow, vote dan komen🙏

follow Instagram
-nfdla23_
-fdla214_









love because marriedWhere stories live. Discover now