bab 13

566 36 0
                                    

"mama yakin pah, anak itu bukan Zofia, dia sekarang seperti penjahat." ucap Amber sambil memasang dasi suaminya

"Iya mah, tapi...entahlah papa juga bingung." jawab Bara

Pasutri itu tak habis pikir mengenai hal semalam. Tak sampai dan diluar dugaan mereka Zofia membunuh penjahat itu didepan mata mereka sendiri. Satu sisi memang gadis itu menjadi penyelamat namun tetap saja dia membunuh.

"Sejak dia keluar dari rumah sakit waktu itu Zofia menjadi aneh," kata Amber yang disetujui

"Apa dia ketempelan setan disana pah." lanjut Amber mulai ngawur

"Ngomong apa sih mah, jangan aneh aneh deh." balas Bara geleng geleng

"Terus dia kenapa? biasanya Zofia gak pernah gini, pah kita gak ngucapin terima kasih loh sama dia a-" ucap Amber tapi terpotong

"Gak usah mah, papa masih belum lupa kejadian waktu itu." jawab Bara

Amber menghela nafas "pah, apa papa juga pernah kepikiran kek mama, gimana kalau kejadian itu bukan salah Zofia." tanya nya serius

"Kita lihat dengan mata kepala kita sendiri mah, anak itu yang dorong Andreas dari tangga." jawab Bara mengalih ingatan nya waktu itu

Sakit sungguh rasa nya sesak disaat melihat Zofia kecil usia 9 tahun mendorong Andreas Paul Wright yang merupakan adik atau saudara nya Bara dari tangga hingga tewas. Inilah penyebab utama semua anggota Wright membenci gadis itu dan menganggap nya pembawa sial.

Kalau ditanya apakah ini benar maka jawaban nya tidak. Zofia kecil sama sekali tak ada niatan untuk mendorong Andreas yang merupakan paman nya hingga jatuh dari tangga. Ini salah paham yang begitu besar.

Jadi waktu itu kisaran 7 atau 8 tahun yang lalu, rumah Wright sedang mengadakan wedding anniversary Bara dan Amber. Sesuatu di luar dugaan terjadi yakni Andreas ke ruang kerja pribadi Bara lalu mencari sesuatu yang penting yaitu surat tanah.

Zofia kecil tanpa sengaja melihat nya dan mengintip apa yang Andreas lakukan. Saat pria itu keluar tentu dia tertangkap basah. "Om ambil apa?" tanya Zofia kecil waktu itu

"Oh gak kok sayang ini papa kamu yang suruh om ambil surat ini." jawab Andreas gelagapan

Walaupun masih kecil Zofia waktu itu tidak bodoh. Ia pun merampas surat tersebut lalu berlari menuju yang lain. Andreas pun mengejarnya dan tepat di tangga aksi rebutan terjadi

Hingga tanpa dugaan Andreas terjatuh sebab tak bisa menyeimbangkan posisi. Bara, Amber, Mason Lucky dan para tamu begitu terkejut dan langsung menuju Andreas untuk mengecek nya.

Namun sayang Andreas tak bisa diselamatkan ia menghembuskan nafas di rumah sakit. Semua menyalahkan Zofia akan kejadian ini. Zofia kecil sudah menjelaskan namun tak ada yang mendengar nya.

"Entah lah pah, tapi bayangkan kalau Zo gak salah terus gimana? Apakah dia mau memaafkan kita yang jahat ke dia selama ini?" tanya Amber yang mulai menampung air mata

Bara tak merespon sekejap ucapan istri nya membuat ia kepikiran. Ah sudahlah lebih baik turun untuk sarapan lalu ke kantor. Amber juga mengikuti langkah suami nya.

Saat sampai disana sudah ada dua anak lelaki tapi tidak dengan gadis itu. Baiklah mereka semua pun makan.

Lalu selang beberapa menit kemudian gadis itu yakni Zofia turun dengan wajah cemberut sambil memegang perut nya dan menuju arah Ratna

"Bu perut aku sakit." ucap Zofia

"Hah kamu laper gak? Ini makan dulu nak." ucap Ratna

"Enggak bu, Zo gak lapar uhhhh sakit." balas Zofia

Yang memperhatikan juga menjadi khawatir. Amber menuju arah Zofia lalu menyuruh nya duduk setelah itu ia menyuruh Ratna membawa air panas/hangat

"Apa Nyonya Amber mau nyiram gue pake air panas?" gumam Zofia

"Gak kok, lagi haid kan pasti perut kamu kram." jawab Amber

Rasanya Zofia ingin mengumpat kok bisa didengar sih ucapannya oleh Nyonya Amber. Benar sih dia lagi datang tamu bulanan "kok tahu?" tanya nya

"Ini awal bulan." jawab Amber

"Terus?" tanya Zofia sungguh ia tak suka jika dijawab setengah setengah

"Ya lo kalau awal bulan selalu naik bendera Maroko anjay." jawab Mason menaikkan suara nya

"Ck diem lo angin Muson, eum lo tau dari mana?" kata Zofia

"Tau lah cewek kalau lagi pms itu persis kek kak Ros." jawab Mason sambil mengunyah makanan

"Yoi bener tuh." sahut Lucky

Zofia memutar bola matanya mana ada ia itu baik kok sama sekali tak pemarah tapi bohong sih. Ratna pun kembali dengan botol berisi air panas/hangat

Lalu Amber mengambil nya dan mengompres perut Zofia "biar gue lakuin sendiri nyonya Amber, anda makan aja." ucap gadis itu tak diindahkan

"Maka nya makan sayuran sama buah buahan jangan keasikan makan makanan gak sehat." ucap Amber

Lah Zofia malah dimarahi, kurang ajar sekali angin Muson dan Lucky Avengers malah tertawa. "Gue kretekin lo pada." ucap nya sambil melotot.

Melihat ini sebuah senyum terbit dari Bara. Hanya sebentar tak sampai lima detik lalu ia menjadi datar lagi.

"Nih nak makan dulu," ucap Ratna sambil menyodorkan makanan

"Uhhh gak mau bu."sahut Zofia

"Ayo sayang biar gak sakit perut lagi." kata Ratna yang kali ini dituruti

Zofia pun menerima suapan itu dengan terpaksa. Jujur ia tidak ingin makan tapi yasudah lah. Amber menatap sedikit tajam ke Ratna ia tak suka, menurut nya Ratna sok perhatian. Aneh kenapa dia menjadi begini?

Bara dan Lucky sudah selesai sarapan setelah nya Bara ke kantor sementara Lucky ke sekolah. Sedangkan Mason tak ada kuliah hari ini tapi ia tetap sarapan dong masa mau kelaparan.

"Woi bocah mau ikut gue gak?" ucap Mason

"Lo bilang apa, BOCAH? Hello gue udah gede ya." sahut Zofia emosi

Untuk selanjutnya cekcok mulut terjadi antara Mason dan Zofia. Hingga pada akhirnya tawaran tadi batal sebab Zofia kesal jadi ia tak ikut.

After TransmigrationWhere stories live. Discover now