11

16.9K 1.1K 2
                                    

¤¤¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤¤¤

Hari ini hari minggu, jadi pagi-pagi anak-anak Arrow masih pada di Mansion. Tadi malam pada pulang larut, mungkin malam mingguan bareng teman-temannya atau mungkin kekasihnya.

Abian sendiri juga masih tidur pulas, tubuh mungilnya tenggelam dibawah selimut, hanya pucuk surainya yang terlihat. Udara pagi memang dingin, membuat anak itu mencari kehangatan dibalik selimut. Padahal AC kamar tak di hidupkan, karena Abian memang tak kuat dingin, suhu udara didaerah Mansion sudah cukup dingin untuknya, tidak perlu ditambah dengan AC, nanti kaya di kulkas kata Abian lebay.

Pintu kamar Abian terbuka menampilkan sosok bertubuh tegap. Siapa lagi jika bukan Arrow si pemilik tempat ini.

"Kenapa kau begitu lucu" Gumam Arrow saat hanya mendapati surai Abian.

Arrow mendudukan tubuhnya ditepian tempat tidur, lantas menyikap selimut itu hingga menampilkan Abian yang tertidur sambil memeluk guling. Bibir mungil itu sedikit terbuka, terlihat lucu dimata Arrow.

Arrow tersenyum tipis, sejak mengenal Abian pria ini memang mulai sering bersikap hangat dan juga tersenyum. Sangat berbeda jauh dari biasanya yang ngomong saja jarang atau sedikit-sedikit.

"Rasanya saya ingin mengangkatmu menjadi anakku, tapi saya tidak bisa seenaknya, kau masih punya abang mu disisi mu" Lirih Arrow.

Arrow rasa ia perlu izin pada Geri bila ingin Abian bersamanya, tapi pria yang menjadi saudara Abian itu masih dalam kondisi tak baik di rumah sakit. Jadi Arrow harus bersabar jika ingin Abian menjadi bagian dari keluarganya. Sambil menanti itu semua, Arrow berencana membuat putranya yang lain terbiasa pada sosok Abian.

Arrow sebenarnya tidak pernah berpikir menjadikan Abian anaknya di awal-awal, tapi sejak anak itu ia pulangkan, kerap si kecil itu melintas dipikiran Arrow. Terlebih sering tidak sengaja anak itu terlihat saat ia tengah melintas melewati jalan besar didekat pasar, sehingga Arrow malah semakin sering memikirkan Abian. Terlebih Abian itu anak yang manis, sikapnya yang polos dan lugu cukup membuat Arrow terhibur.

Abian seolah punya pelet pada dalam dirinya, hingga membuat orang lain nyaman terhadapnya.

"Bian ayo bangun" Bisik Arrow lembut, tangannya yang kekar itu memainkan daun telinga Abian.

Anak manis itu mulai terusik.

"Selamat pagi" Sapa Arrow tanpa canggung atau bernada datar. Pria itu seolah terlihat begitu hangat pagi ini.

"Selamat pagiiii" Balas Abian sambil meregangkan tubuhnya.

Arrow terlekeh melihat kelakuan anak itu.

KATRESNAN [END]✔Where stories live. Discover now