KATRESNAN [END]✔

15

¤¤¤

Arrow tersenyum tipis melihat sang anak yang tengah mengunyah buah apel yang sudah Arrow kupaskan. Anak kecilnya itu baru saja selesai sarapan. Cleon baru saja pulang, karena pria itu ada kelas pagi hingga sore hari ini. Sedangkan anak kembar Arrow sejak pergi kemarin belum juga kembali, mungkin sehabis pulang sekolah baru kesini.

"Selamat pagi Tuan Arrow" Sapa seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan Abian.

Arrow menoleh melihat pelakunya, wajah Arrow berubah datar. Kenapa bisa manusia ini sampai kesini pikirnya.

"Untuk apa kau kemari?" Tanya Arrow datar.

"Tentu saja untuk melihat keponakan baru ku" Jawab Albert lalu melempar senyum pada Abian.

Abian yang tidak kenal hanya bisa menatap polos wajah Albert. Mulut kecilnya masih sibuk mengunyah apelnya.

Pintu ruang rawat kembali terbuka, kali ini anak kembar Arrow yang muncul.

"Abang" Seru Abian ceria saat melihat Ivan.

Ivan tersenyum manis dan mendekat untuk mengusak surai adiknya.

"Kalian berdua tidak sekolah?" Tanya Arrow.

"Papi suruh bolos aja" Jawab Ivan yang tengah memainkan rambut Abian.

Sedangkan Abian hanya diam saja rambutnya diacak-acak oleh Ivan. Kalau Evan sendiri duduk di sofa sambil main ponsel.

Albert ikut mendekat ke brankar, lantas meraih dagu Abian dengan telunjuknya. Mengarahkan wajah lucu itu untuk menatap wajah tegasnya.

"Kau tidak bohong, dia memang lucu. Siapa namamu?" Seru Albert pada Ivan, lalu bertanya pada Abian, meski ia sudah tau nama anak didepannya tapi Albert ingin Abian sendiri yang mengatakan namanya.

"Bian Om" Jawab Abian pelan. Sedikit takut sebenarnya tapi karena ada Arrow disampingnya Abian jadi lebih santai.

"Jangan memanggil ku Om, panggil aku Papi seperti bocah kembar ini" Ujar Albert membuat Arrow jengah.

"Aku udah remaja Pi, bukan bocah" Kesal Ivan saat dikatain bocah.

"Jika sudah pergilah, kau hanya mengganggu putra ku saja" Usir Arrow pada Albert.

Albert terkekeh mendengar ucapan abangnya.

"Kau mau menjadi anakku saja? Agar aku bisa menjadi Daddy mu, aku lebih baik dari pada dia" Tawar Albert tanpa takut.