28

12.8K 936 17
                                    

¤¤¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤¤¤


Ivan menatap malas kakeknya, sebab sejak tadi Abian terus menempel pada Morgan. Seperti sekarang Abian malah tengah tertidur dipangkuan kakeknya di ruang keluarga. Usapan Morgan pada punggung Abian membuat anak manis itu mudah terlelap.

"Mata mu itu bisa keluar" Sarkas Morgan pada Ivan, ikutan jengah saat Ivan terus menatapnya dengan tatapan permusuhan.

"Ini juga cucu ku, aku berhak atasnya" Timpal Morgan.

"Ya bagi-bagi dong, dari tadi sama Opa mulu" Balas Ivan.

Evan sendiri yang juga duduk disana, hanya bisa menggeleng pelan.

"Biarin sama Opa dulu, tau sendiri adek dari semalam gelisah terus" Seru Cleon yang baru saja bergabung, pemuda itu baru saja mengambil sesuatu dikotak obat. Tadi ia sempat meminta maid membelikan plaster menurun demam, karena kata dokter itu cukup membantu bila demam datang lagi.

Cleon lantas menempelkan benda itu didahi Abian. Hal itu membuat Morgan tersenyum.

"Cucuku ini benar-benar lucu sekali" Ujar Morgan saat Abian semakin terlihat lucu saat menggunakan plaster itu. Hilang sudah sikap wibawa Morgan yang katanya mantan ketua organisasi Mafia itu.

"Saingan makin banyak, mana berat lagi" Ucap Cleon yang menganggap kakeknya saingan baginya untuk mendapatkan Abian.

"Sejak kapan cucuku ini sakit?" Tanya Morgan, karena yang ia tau Abian hanya demam saat pertama datang tadi.

"Semalam Opa, demam tinggi" Jawab Cleon.

"Daddy mu tau?" Tanya Morgan.

Cleon memgedikkan bahunya.

"Udah Cleon kasi tau Fernon, tapi Fernon juga gak aktif dari pagi tadi, terakhir bales pesan Cleon semalam. Kata Fernon daddy jadwalnya padat banget disana. Ngejar waktu biar baliknya lebih cepet" Jawab Cleon.

"Pap yang Ivan kirim juga belum dilihat" Timpal Ivan.

Morgan menepuk lembut punggung Abian saat anak itu bergerak gelisah. Dahi anak itu lagi-lagi mengernyit saat tertidur.

"Mulai gelisah lagi" Tutur Cleon sedikit khawatir saat melihat Abian kembali gelisah.

Ponsel Ivan berdering menampilkan panggilan video dari Arrow. Tanpa berpikir panjang Ivan langsung mengangkat panggilan itu.

"Adek mana?" Pertanyaan itu langsung Arrow lemparkan.

Ivan membalikan kamera ponselnya menjadi kamera belakang. Menunjukan Abian yang terlelap di pangkuan Morgan.

"Daddy mending cepet pulang deh, sebelum anak kecil Daddy di culik kakek-kakek" Ujar Ivan membuat Morgan melotot garang.

"Itu adek tidur?" Tanya Arrow lagi.

KATRESNAN [END]✔Where stories live. Discover now