14

16.4K 1.1K 15
                                    

¤¤¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤¤¤


Arrow tak bisa lagi berkata-kata, tangan kekarnya sedikit bergetar menyentuh tangan kecil putra angkatnya yang tengah terbaring lemah. Untunglah kata si kembar anak kecilnya itu sempat ditangani dengan tepat, sudah diberikan infus Antivenom. Salah satu obat paling manjur sebagai penawar racun hewan berbisa, tapi paling sering digunakan sebagai penawar racun dari ular dan harganya juga termasuk mahal.

"Dad sorry, seharusnya Ivan dengar omongan Daddy buat gak bawa adek" Ujar Ivan pelan.

"Udah, gak usah nyalahin diri. Adek kamu juga kan yang pengen ikut" Balas Arrow, lalu berbalik sedikit menatap wajah anak yang dulunya bungsu itu, tapi kini sudah di geser sama yang lagi sakit. Walau belum resmi sebagai anak angkat Arrow, tapi Arrow dan anak-anaknya sudah menganggap Abian sebagai bagian dari mereka.

Ivan sedikit tertegun menatap mata hangat yang menatapnya, biasanya mata itu selalu tajam. Kini begitu hangat dan juga menatapnya lembut, sudah lama sekali tidak melihat Arrow menatap anak-anaknya seperti itu. Ivan rasa pengaruh Abian benar-benar luar biasa.

Evan sendiri duduk di depan ruangan, remaja yang biasanya selalu memasang wajah dingin dan juga pongah itu, kini menunduk menatap tangannya yang ia tautkan satu sama lain, sebenarnya tanganya itu masih bergetar, jadi sengaja Evan tautkan erat biar tidak terlihat seperti bergetar.

Evan pun bingung, sejak kecil ia sudah sering menatap orang-orang terluka bahkan terbunuh. Terlebih bila ia main ketempat adik ayahnya, tapi baru kali ini Evan sedikit tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Ah sial..." Lirihnya.

Evan lantas meraih ponselnya.

"Kumpulkan semua penjaga di Mansion kedua malam ini" Perintah Evan begitu panggilannya di terima.

Setelah mendapat jawaban, Evan langsung mematikan ponselnya dan memasukan benda itu ke sakunya. Evan menatap kekiri, lorong lantai 10 begitu sepi, karena memang lorong ini dikhususkan untuk ruang VIP, jadi tidak ramai orang dan juga tidak bising.

Kalau sudah begitu, siap-siap saja melihat Evan mengamuk nantinya.

•••

Arrow mengelus lembut surai Abian yang baru saja selesai makan. Untungnya sejauh ini tidak ada keluhan yang anak itu berikan, hanya saja pernafasannya masih belum begitu baik, jadi dokter menyarankan untuk memakai nasal kanula dulu hingga kondisinya jauh lebih baik.

Dokter juga rutin datang untuk mengecheck darah Abian, karena biasanya pesien dengan kasus gigitan ular sering mendapat gangguan pada tekanan darah, dokter juga selalu mengecheck kondisi ginjal, itu juga salah satu organ yang sering terkena dampak.

"Masih sakit kakinya?" Tanya Arrow.

"Sedikit" Jawab Abian pelan. Anak itu memang merasa nyeri tadi, karena gigitan ular membuat kaki bengkak bahkan bisa sampai tiga hari atau lebih. Untung saja dokter memberikan Abian suntikan anti nyeri, jadi sakitnya sudah berkurang.

KATRESNAN [END]✔Where stories live. Discover now