10. Fly high dead body!

2 1 0
                                    

Tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang, kecuali kau kenal dengannya. Meskipun seseorang sudah mati, ia akan tetap terikat dengan dunia ini; dengan orang-orang yang mungkin terlibat. Institut Pascal pagi ini dikejutkan dengan penemuan mayat penjaga sekolah di bawah pohon mangga. Polisi berdatangan dan memeriksa TKP, tak ada bukti kekerasan atau keracunan, satu-satunya yang dapat mereka temukan hanyalah sidik jari empat orang yang berbeda di seluruh bagian pohon mangga.

Ratusan pasang mata melotot tajam melihat Seth, Jese, Percival, dan Reginald berjalan ke ruang kepala sekolah. Rumor mengatakan, sidik jari yang ditemukan di sana adalah milik mereka. Nyatanya, itu bukan rumor sebab perjalanan mereka ke ruang kepala sekolah dikawal sejumlah polisi. Suara bising dari mulut yang saling melempar cibiran memenuhi pendengaran mereka berempat. Memang tidak ada yang berani dengan mereka sebab posisi mereka juga selalu abu-abu, tak ada yang benar-benar paham apakah empat sekawan itu orang baik-baik atau bukan. Kecuali Ophelia yang berdiri di barisan paling depan, ia percaya Reginald tak mungkin melakukan itu.

"Aku akan baik-baik saja." Ophelia mengangguk sebelum Reginald kembali berjalan dan melepaskan tautan tangan mereka yang hanya sesaat.

Ruang kepala sekolah terletak di lantai teratas gedung pendidikan, dilengkapi dengan jendela-jendela besar yang menghadap langsung ke halaman sekolah. Kepala sekolah mereka, Jaimerson Caseus, sudah menunggu dalam diam dan perenungan yang lama. Ia berbalik setelah memunggungi murid-muridnya dan polisi selama sekitar lima menit.

Raut kecewa tergambar jelas di wajahnya, guratan penuaan semakin terlihat jelas. "Kalian tahu kan kenapa kalian dipanggil kemari?"

Tak ada jawaban, sebab mereka juga tak merasa telah melakukan sesuatu yang salah. Percival menghela napas. "Apakah Anda percaya kami yang melakukannya?"

"Sidik jari kalian di sana," kata Jaimerson dengan sedih.

"Tetapi sidik jari kami hanya ada di pohon," sanggah Percival. "Tidak ada bukti yang lebih kuat dari itu."

Anak itu kemudian berdiri diikuti Jese dan Reginald yang sudah tahu ke mana arah dramatisasi ini. "Jadi, saya rasa ini akan percuma saja karena kami pada dasarnya memang tidak terlibat." Niatnya pergi tertahan sebab polisi yang mengawalnya tadi langsung mencengkeram bahunya dan memaksanya duduk kembali, begitu juga dengan kedua temannya.

"Meski kau tidak merasa terlibat, kau harus menghormati prosedurnya, Percy," ujar kepala sekolah setelah Percival kembali duduk dengan tenang.

Kemudian Reginald diarahkan untuk menjalani pemeriksaan lebih dulu dalam ruangan lain di ruang kepala sekolah itu, sebuah pintu rahasia di belakang rak buku. Mungkin semacam ruang detensi khusus. Reginald membuat sedikit keributan sebab ia tak mau dipegang-pegang para polisi. Sementara itu Seth yang berada di sebelah Percival mendekatkan bibirnya ke telinga dan berbisik. "Aku rasa ada yang sengaja mencoba membuatku kita terus jadi tersangka, kau ingat Mr. Portman di bawah jendela kamarku tempo hari?"

Percival menukikkan alis tak suka, meski akhirnya hanya mengangguk sebagai respon sebab kepala sekolah sudah memalingkan muka dari Reginald yang memberontak dan kembali mengawasi mereka dengan mata merahnya. Proses introgasi tak berjalan terlalu lama sebab ketidaktahuan mereka dan bukti yang sangat minim menyebabkan tak banyak pertanyaan kreatif dan penuh jebakan yang bisa ditanyakan polisi.

Percival mendapat giliran terakhir dan ia sudah menyiapkan jawaban serta kalimat sok bijak yang mungkin saja dapat sedikit menyentil otak para polisi itu. "Sudah kubilang kami memang tidak terlibat. Kalian hanya buang-buang waktu di sini," kata Percival di akhir sesi introgasinya setelah dua petugas di depannya mencapai kesimpulan tak ada informasi yang bisa mereka dapatkan dari mereka berempat.

"Tapi ini kematian kedua di sekolahmu dalam sebulan, apa kau tak merasa janggal?" Tanya Inspektur Wilbert, mencoba memancing Percival.

Awalnya Percival ingin diam saja dan segera pergi, tetapi apa yang polisi itu katakan ada benarnya. Jarak kematian Mr. Portman dan penjaga itu hanya dua minggu saja. Dan kematian kali ini lebih aneh, tak ada tanda-tanda sesuatu yang menyebabkannya mati.

Dies Iræ [DWC NPC 2024]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt