19. Si Pemilik warung madura

4 1 0
                                    

Ada yang bilang kalau kita bertemu orang asing lebih dari satu kali artinya kita mungkin akan terlibat lebih banyak hal dengan orang itu. Empat sekawan menemani Jese ke warung madura di tegah Westminster untuk menyetok barang. Jese kelihatan antusias memperkenalkan toko itu pada teman-temannya. Percival tenggelam dalam beberapa buku asing yang dia temukan di pojok warung. Sementara Seth dan Reginald terpana dengan ragam permainan papan lengkap yang dipajang di dinding.

"Kalian mau beli sesuatu?" Di warung itu hanya ada mereka berempat sehingga Jese merasa tak perlu mendatangi mereka satu-persatu dan lebih memilih mengabsen barangnya di kasir bersama pemilik warung.

Pria paruh baya itu hari ini memakai kain bermotif garis-garis dan terlihat lebih ramah daripada beberapa hari sebelumnya. "Kau jadi sering belanja ke sini ya," katanya pada Jese.

Pemuda itu mengangguk. Ia punya rencana sejak awal, hanya saja ia bingung kapan momentum yang tepat untuk mengungkapkan rencananya. Tetapi pemilik warung itu nampak ramah hari ini, Jese merasa ini mungkin waktu yang tepat untuk membahas kelancaran bisnisnya. Pemilik warung itu juga tampaknya suka uang. "Kira-kira apa kita bisa membuat semacam kesepakatan bisnis? Akan lebih baik lagi kalau Anda juga punya kurir," katanya tiba-tiba. "Anak asrama suka belanja."

Dies Iræ [DWC NPC 2024]Where stories live. Discover now