BAB II

2.4K 126 12
                                    

Selamat membaca kembali ya gaes..

"wah ternyata ini makan malam para ajudan terbaik papah ya" Perempuan berambut lurus itu berjalan menghampiri ayahnya di depan meja makan di istana negara

"ada mas Rizky dan mayor Teddy juga" sambungnya setelah duduk disamping kiri mayor teddy

"Baik karena Anna sudah sampai kita bisa langsung makan malam"

Semua menikmati makan malam setelah pak Prabowo menginstruksikan mereka. Para ajudan makan dengan cepat.

"Oh, ayolah kenapa kalian makan terburu-buru" ucap Anna

Semuanya hanya diam saja. Menanggapi sang putri presiden itu

Iya dia adalah Annasthasia Haidar Subianto. Dia putri bungsu dari bapak presiden kita dan istrinya yaitu Titiek Soeharto.

Anna baru pulang dari Amsterdam setelah menempuh pendidikan S2 kedokteran. Parasnya yang cantik serta kepribadiannya yang ceria membuat Anna disukai banyak orang.

Anna jarang di kenal publik, orang lain hanya tahu kalo pak Prabowo punya 2 anak, Itu saja.

"Anna" panggil pak Prabowo setelah selesai makan

Anna yang sedang berbincang dengan mas Rizky langsung berhenti dan menanggapi ayahnya

"Iya pah, ada apa?" Tanya Anna

"Papah mau ngomong sesuatu sama kamu"

"iya pah ngomong aja"

" papah ingin kamu menikah" ucap pak Prabowo yang sedikit membuat terkejut para ajudannya

"Iya pah, Anna tahu. Tapi Anna masih belum punya calon. Anna juga baru saja menyelesaikan pendidikan. " Anna menjawabi pernyataan ayahnya dengan senyuman karena Anna tau ayahnya itu ingin dirinya cepat menikah

"Papah ingin kamu menikah dengan calon yang papah pilih" ucap tegas pak Prabowo

Anna sedikit terkejut

"Tapi pah, menikah itu harus saling mencintai dan lagi pula Anna tidak mengenal calon pilihan papah" jawab Anna lembut. Berusaha meyakinkan ayahnya.

"Kamu kenal orang itu, dan dia orang yang papah percaya untuk jaga kamu"

"Aku kenal? Memangnya siapa dia pah?" Tanya Anna bingung. Pria siapa yang dimaksud ayahnya itu.

"Mayor Teddy"

Semua terkejut setelah mendengarnya bahkan mas Rizky sampai tersedak minumannya.

"Pah, mayor Teddy yang mana?" Anna berusaha mencerna maksud papahnya itu

"Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan papah" ucapnya sekali lagi

"Hahahaha," Anna ketawa dengan keras

"Ayolah pah, jangan bercanda seperti ini. Lihat mayor Teddy dia sudah pucat." Anna menepuk pundak mayor Teddy dan masih tertawa karena terlalu lucu menurut Anna.

"Papah serius, Anna" ucapnya sekali lagi

Anna berhenti tertawa dan menanggapi kembali ayahnya itu

"Pah, Anna ga mungkin menikah dengan mayor Teddy."

" Kamu harus menikah dengannya, dia adalah orang yang paling papah percaya."

"Papah, Anna ga bisa menikah dengan mayor Teddy, lagipula mayor Teddy tidak mungkin setuju juga"

"Mayor Teddy setuju" ucap pak Prabowo

Anna sangat terkejut hingga membuatnya termenung beberapa saat. Dan suara seseorang menyadarkan lamunannya.

"Iya betul mba, saya setuju"

Itu membuat Anna lebih terkejut lagi, bagaimana bisa mayor Teddy setuju?

Apa yang ada dipikiran mayor Teddy. Dirinya tidak mungkin setuju untuk menikahinya.

"Anna, papah tidak bisa mempercayakan dirimu pada orang lain. Jadi tolong mengertilah" ucap pak Prabowo pada putrinya itu.

"Aku ingin berbicara dengan mayor Teddy, sendirian" ucap anna

Pak Prabowo yang merasa putrinya butuh ruang sendiri untuk berbicara beliau meminta keluar dari tempat makan dengan para ajudan yang lain kecuali mayor Teddy tentunya.

Mayor Teddy sempat melirik pak Prabowo, mungkin untuk meminta pendapatnya apakah dia harus tetap disini atau dan bapak presiden hanya menganggukkan kepala saja. Yang berarti dia harus tetap disini.

"Kenapa? Apa papah memaksamu?" Tanya Anna setelah ruang makan itu hanya ada mereka berdua

"Tidak" jawab mayor Teddy tanpa ragu

"Disini sudah tidak ada papah dan yang lainnya, kamu bisa jujur padaku mayor Teddy"

"Saya sudah jujur mbak Anna, bapak tidak memaksa saya"

"Dan kau setuju begitu saja?" Tanya Anna

"Mayor Teddy kita sudah temenan semenjak kamu jadi ajudan papah di Kemhan, kamu sama mas Rizky sudah aku anggap seperti kakak sendiri. Bagaimana kamu bisa langsung setuju perihal seperti ini? kesal Anna

Mayyor Teddy hanya diam saja. Dirinya bingung harus menanggapi seperti apa.

"Kenapa diam? Apa kamu sengaja ingin menikahi ku karena aku putri presiden? atau kamu ingin pangkat lebih tinggi bukan hanya sekedar mayyor saja? Jawab aku mayor Teddy!!" Anna sangat marah karena mayor Teddy tetap diam

"Saya setuju karena saya cinta bangsa ini" jawab mayyor Teddy singkat

"Apa? Bangsa? Apa menurutmu menikah denganku adalah dedikasi untuk bangsa ini? Aku tidak tahu kalau kamu bisa selucu ini mayor Teddy" Anna tertawa menanggapi jawaban mayor Teddy.

"Saya harus ke bapak, permisi" ucap mayor Teddy sedikit membungkuk dan langsung pergi.

Anna hanya diam saja. Dia bingung dengan semua ini. Bagaimana ayahnya bisa menjodohkan dirinya dengan sang ajudan.

Mayor Teddy sudah dia anggap sebagai kakak. Seharusnya mayor Teddy tidak menyetujuinya begitu saja. Anna sedikit marah atas keputusan sepihaknya.

Ya seperti itu dulu ya, Lg belum ada gambaran lagi.

Semoga suka sama ceritanya











Justice For LoveWhere stories live. Discover now