BAB IX

1.6K 102 20
                                    

Selamat membaca kembali
Happy reading yaaa
Semoga masih suka

Mayor Eddy sampai ke tempat tujuan, ia turun dari mobil dan keluar dengan membanting pintunya sangat keras.

Dia memasuki bangunan yang terlihat tua dan sudah terbengkalai itu. Dengan pencahayaan yang remang remang mayor Eddy memasuki salah satu ruangan dengan langkah cepat dan tegas.

Setelah dia masuk kedalam ruangan dan melihat seseorang yang duduk dikursi dengan tangan dan kaki terikat. darahnya tiba tiba mendidih.

Bughh

Bughh

Bughh

Mayor memukuli pria tersebut tanpa ampun. Dia terus mengarahkan kepalan tangannya berulang kali ke wajah yang ada dihadapannya itu.

Darah mengalir dari hidung dan bibir pria tersebut.

Merasa sudah cukup puas, mayor Eddy berhenti dan menghela nafas lalu mencuci tangannya yang terdapat sedikit darah dari bajingan yang ia pukul tadi.

Mayor Eddy duduk di kursi yang berhadapan dengan pria yang terkapar dilantai. Lalu dia menyuruh anak buahnya untuk membangunkan agar kembali duduk berhadapan dengannya.

Setelah saling berhadapan, mayor menyilangkan kakinya dan menyalakan rokoknya.

Sejak kapan pria itu merokok?

"Apa kau tahu, bahwa seorang tentara itu harus melindungi warga sipil?" Ucapnya

"Lalalu kenapa kau memukuliku hah?" Tanya pria tersebut dengan wajah sedikit ketakutan

"Hey, kau bukan warga sipil biasa." Ucapnya lalu berdiri dan menghampiri pria tersebut.

Mayor Eddy mengapit rahang pria itu dengan tangannya lalu berkata

"Kau adalah kaki tangan seorang iblis"

"Baiklah, Katakan padaku siapa yang menyuruhmu" ucap mayor dan kembali duduk di kursinya

"Aku tidak akan memberitahumu" jawabnya menolak.

"Tidak masalah jika kau tidak mau memberitahu,  Sangat mudah bagiku untuk menemukan siapa dalang dibalik penculikan Anna" ucapnya lega

"Siapa kau sebenarnya?" Tanya pria itu gugup

"Kau tidak perlu tahu siapa aku, yang harus kau tahu adalah siapa wanita yang kau culik itu" ucap mayor dengan sedikit smrik diwajahnya

Pria itu terlihat bingung dengan ucapan sang mayor. Dirinya memang tidak tahu siapa sebenarnya perempuan yang dia culik. ia hanya menerima telfon bahwa harus menculik seseorang bernama Annasthasia, lalu dia dikirimi foto gadis tersebut dan alamat rumahnya.

"Apa kau tahu, bahwa gadis yang kau culik itu adalah putri presiden kita" ucap mayor Eddy

Setelah mendengar pernyataan dari mayor Eddy laki laki dengan jaket hitam itu sangat terkejut.

"Apa maksudmu? Jangan mencoba untuk membohongiku" ucapnya takut. Tidak mungkin gadis yang tadi ia culik adalah putri presiden.

"Iya, dia adalah Annasthasia, putri pak Prabowo dan cucu perempuan satu satunya Jendral besar Soeharto" Jelas mayor Teddy.

"Titidakk mungkin" tolaknya berusaha menerima kenyataan. Apakah benar perempuan itu cucu presiden ke dua.

Lelaki itu terlihat sangat takut

"Terserah kau mau percaya atau tidak" ucap mayor Eddy santai.

"Lepaskan aku, cepat" berontaknya dengan berusaha membuka ikatan di tangan dan kakinya.

Justice For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang