BAB V

1.5K 92 18
                                    

Happy Reading...

Rumah Kertanegara

Mobil mayor Teddy terlihat memasuki garasi. Dia terlihat lelah dan ingin sekali tidur,tapi sebelum dia masuk kedalam kamarnya, gadis berambut panjang itu bersuara.

"Wah, mayor Teddy kita sudah pulang" ucapnya

Mayor Teddy yang mendengarkan itu langsung berhenti. Dia yang tadinya mau ke kamar akhirnya berbalik badan dan menghadap Anna.

"Ada apa?"

" Apa kamu habis berpesta Tuan rumah yang terhormat" ucap Anna mengejek

"Hebat sekali ya kamu bisa merayu papah, sampai rumah ini dipindahkan atas namamu" lanjutnya

"Kamu itu seharusnya tidak pantas disebut abdi negara, kamu hanyalah pengeruk harta saja, benar kan? Lalu Setelah rumah, apalagi yang mau kamu miliki hah?"

"Saya mau istirahat sebentar" jawab mayor Teddy, dirinya merasa lelah hari ini.

"hahaha, apa dulu kamu bercerai gara gara mengambil harta mantan istrimu juga?" Ucap Anna tiba tiba yang membuat mayor Teddy terlihat sedikit kesal tapi dirinya tetap diam, hingga perkataan Anna yang selanjutnya membuat jantungnya sedikit mendidih.

"Bukankah kamu dan ibumu sama saja, sama sama penggali harta" 

"CUKUPPPP" teriak mayor Teddy, tangannya terlihat mengepal menahan amarah. Anna yang melihat bentakan mayor Teddy langsung menutup mata. Kenapa dirinya takut.

"Jangan pernah menghina ibu saya, annasthasia."

"Siapapun tidak boleh berbicara buruk tentangnya, bahkan putri presiden sekalipun. Ingat itu" tegas mayor Teddy sebelum pergi ke kamar meninggalkan Anna yang termangu bingung.

Baru pertama kali Anna melihat mayor Teddy meninggikan suara. Biasanya dia terlihat begitu tenang. Dia juga tidak terganggu dengan perkataan apapun yang Anna lontarkan.

Anna sedikit merasa tidak enak hati, Anna berpikir bahwa ucapannya kali ini sedikit keterlaluan.

Setelah mayor teddy masuk ke kamar dia langsung merebahkan dirinya di atas sofa.

Dia memijat kepalanya yang terasa pening. Mayor Teddy merasa sedikit bersalah karena meninggikan suara pada gadis itu.

Tidak seharusnya dia seperti itu, bagaimanapun annasthasia adalah istrinya. Terlebih lagi dia putri bungsu pak Prabowo, orang yang selama ini  berkontribusi dalam perjalanan karirnya.

Setelah istirahat sebentar mayor Teddy mandi dan berganti baju, dia langsung menuju dapur untuk membuat makan malam.

Beberapa hari ini pembantu di rumah kertanegara cuti untuk pulang ke kampung karena ada beberapa urusan.

Malam ini mayor Teddy memasak udang bakar keju, setelah dibakar udang tersebut dicincang lalu di tumis sebentar. Baunya harum sekali dan itu tercium sampai kamar Annastasia.

"Baunya enak sekali" ucap anna yang sedang mengeringkan rambutnya

Setelah selesai Anna langsung menuju ke meja makan. Benar sekali, di meja makan sudah tersedia beberapa lauk. Termasuk lauk yang tadi tercium baunya sampai kamar. Tapi dimana bibi yang masak? Atau jangan jangan mayor Teddy yang masak? Ah, Anna tidak mau banyak berpikir, dirinya sudah merasa lapar.

Dia makan sangat lahap sekali, itu tidak luput dari pengelihatan si mata elang yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerjanya. Mayor Teddy merasa senang melihat Anna mau makan masakannya. Walaupun Anna tidak tahu kalau masakan tersebut sang mayorlah yang memasak.

Anna merasa bahwa makanan yang ia makan enak sekali, tapi kenapa tiba tiba tenggorokannya terasa gatal.

Anna yang merasa tidak nyaman langsung meminum air yang ada di depannya, tapi rasa gatal itu justru semakin terasa. Lalu Anna sadar dan

Justice For LoveWhere stories live. Discover now