Tangisan Pertama

86 9 0
                                    

------,-------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-
-
-
-,
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Happy Reading .....

Beberapa jam sebelum ke pasar malam

*Laut lepas*
Keberangkatan ke pasar malam hanya Chandra, Widya, Buanka, Rayhan, Jerom, Nana, Jelita, Jhian, Mahen dan Haidar. Hanya sepuluh orang didalam mobil tersebut.

Widya muntah, ia tak kuat harus bertahan didalam mobil terlalu lama, Widya pamit terlebih dahulu, dirinya bilang akan naik taksi saja.

"Pacar lo, gak dianterin Bang?" Tanya Jhian sambil matanya fokus menyetir mobil Mahen.

"Udah mau gue antar, gak mau gitu, mau sendiri aja." Jawab Chandra jelas

"Parah banget Chan." Saut Nana dibarengi tawa jahilnya

"Diem Bang Nana, lo udah punya istri jadi diem aja." Balas Chandra dengan tatapan melotot, bukannya takut dengan tatapan Chandra, Nana langsung mengelus kepada Chandra, membuat marahnya sedikit reda.

Jhian sedikit melihat kebelakang, langsung dimarahi oleh Rayhan.

"Jhi, fokus kedepan jangan kebelakang." Ucap Rayhan, entah kenapa perasaannya tak karuan, ia mempunyai feeling tidak enak, Rayhan melirik Buanka, wajahnya sangat pucat.

"Buanka, lo gapapa kan?" Tanya Rayhan, ekspresi wajahnya sangat terlihat cemat dan khawatir.

"Gak kok mas, cuman puyeng dikit." Balas Buanka dengan senyuman yang sedikit dipaksakan.

Jhian melihat kebelakang lagi, dan fokus kedepan, ketika ia melihat ke samping, hanya beberapa detik saja, momen itu ia ingin ulang kembali ada mobil besar menabraknya mobilnya sangat keras, Jhian tak bisa menahannya mobilnya terjungkal kelaut lepas. Semua orang berada dalam mobil itu dirinya tidak ingat. Haidar hanya melihat sekilas siapa yang menabraknya tidak begitu ingat, semuanya terasa cepat.

Dingin.... Sangat dingin..... Air laut itu rasanya asin bukan? Kenapa sekarang rasanya sakit, lalu kenapa semuanya warna merah, laut itu warnanya biru bukan merah. Semuanya kemana? Kok Haidar sendiri, Bang Mahen, Bang Nana, Mbak Jelita, Mbak Buanka, Bang Rayhan, Jhian, Chandra, semuanya dimana, kok Haidar bisa disini ya. Ah iya Haidar inget, tadi ada mobil nabrak Haidar, sekarang Haidar sendiri. Haidar ingin pulang, Haidar mau meluk mamah sama Babeh.

'Beh, Mah, Haidar pengen peluk Babeh sama Mamah'

*Laut lepas end*

Untuk langit dari Ketujuh SamudraWhere stories live. Discover now