22. Mansion Locathah Satyr

2.2K 320 18
                                    

Malam ini double update, penuhi kolom komentar di chapter ini dan di chapter berikutnya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini double update, penuhi kolom komentar di chapter ini dan di chapter berikutnya!

[Playlist VARLENZO: Wound Healer available on Spotify]

https://open.spotify.com/playlist/6MogBuWyK4cvpnlXBN9CWz?si=Pbr47FHnR3uXzWO0CTo9vQ

🛠️•••🛠️

Mansion Locathah Satyr, menatap puncak bangunan megah itu membuat Varlenzo harus mendongak. Berdiri kukuh di depan gerbang besi menjulang tinggi yang sudah ditumbuhi rumput liar dan lumut. Betapa elok dan luasnya kawasan ini, tak seperti di dunia nyata ... Varlenzo sendiri baru mengetahui bahwa ada bangunan yang bisa membuat pikirannya serasa masuk ke dunia lain.

Bagian gerbang ternyata tak terkunci, hanya dililit dengan rantai besi saja yang sudah setengahnya karatan. Varlenzo melepasnya, lantas tanpa ragu ia mendorong gerbang bercat hitam itu. Melangkah berani tanpa memikirkan ketakutan apa pun, kendati demikian mansion ini tak ada lampu yang menyala satu pun. Masih beruntung, sebab Varlenzo datang ke sana menjelang sore hari.

Berpijak di lantai marmer bagian halaman, ada banyak dedaunan kering yang mengotori keelokan bangunan megah ini. Perlahan memasukkan kunci berwarna emas, Varlenzo memutarnya ke arah kanan hingga terdengar suara kunci terbuka.

Ini tidak seperti kediaman orang pada umumnya, ini seperti tempat tinggal seseorang yang berkedudukan sangat tinggi. Pantas saja Madam Lin sampai tega menghabisi semua keluarganya, hidup terlalu banyak harta memang mengerikan. Tetapi, hidup tak memiliki sedikit pun harta ... itu lebih mengerikan dan melelahkan.

Varlenzo menelusuri seluruh ruangan di lantai satu, ada banyak barang antik yang bernilai fantastis, juga ada beberapa karya seni patung dan lukisan yang unik.

Fokus Varlenzo tak goyah sama sekali, ia hanya berjalan di tujuan utamanya; mencari pintu perpustakaan untuk bisa menemukan lemari jam antik dan masuk ke ruangan rahasia milik orang tua mendiang Amara.

Di sepanjang jalan yang ia lewati, puluhan pintu kamar bermotif sama—berwarna coklat tua dan di setiap sisinya terdapat lampu dinding kecil. Ada satu pintu yang memiliki motif berbeda, pintu itu berwarna hitam dan lebih tinggi dari yang lain.

Varlenzo meyakini bahwa itu adalah pintu perpustakaan yang ia cari. Sebelum membukanya, Varlenzo membaca tulisan yang terukir dan pintu tersebut, kurang jelas dan tak dapat dimengerti. Varlenzo tak tahu itu bahasa apa, tapi bisa ia tebak itu seperti Bahasa Prancis.

Keberuntungan memang cukup dapat menghemat waktu, ruangan ini benar perpustakaan yang Varlenzo cari sesuai petunjuk yang di katakana Amara. Lalu, tentang lemari jam antik ... itu berdiri tak jauh dari pintu.

VARLENZO: Wound Healer [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now