LIMA

21 17 0
                                    

Di akademi, Pak Palmo masih memperhatikan alat pelacak milik Tom, Rachel, Nara. Dia semakin cemas dengan apa yang terjadi di sana.

"Alat pelacaknya terus saja berbunyi, aku tidak bisa tinggal diam."

Pria paruh baya itu lalu membuka aplikasi pengirim pesan di laptop, dia hendak mengirim laporan tentang apa yang terjadi di puncak Labon kepada Diaz, penasehat presiden Algo. Kenapa dia langsung melaporkan kejadian tersebut kepada penasehat pemerintah? Agar pesan itu juga dapat disampaikan oleh Diaz kepada presiden Algo.

Ditambah lagi, Diaz adalah senior dari pak Palmo saat mereka berdua masih di akademi. Jadi, alasan lainnya adalah kedekatan dalam pertemanan.

Palmo
Hei, Diaz.

Diaz

Palmo, sudah lama kita tidak ngobrol. Kau apa kabar?

Palmo

Tidak sekarang, Diaz. Ada urusan penting, itulah kenapa aku menghubungi mu.

Diaz
Oh ayolah junior, ku tebak urusan itu tidak terlalu penting. Ku kira kau mau

mengajakku minum kopi.

Palmo

Kau tahu soal puncak Labon, kan?

Diaz di ujung sana, yang ingin berusaha membujuk pak Palmo untuk pergi minum kopi, langsung terdiam di tempat ia duduk.

Palmo
Ku anggap kau tahu. Dengar, murid-murid ku, melaksanakan tugas praktek mereka disana.

Diaz
Aku tau maksudmu, Palmo. Mereka sedang dalam bahaya sekarang.

Palmo
Benar sekali. Kau adalah penasehat presiden, senior. Tolong laporkan masalah ini kepada pak presiden segera! Barangkali dia tahu soal puncak Labon ini.

Diaz segera menutup teleponnya--dia menggunakan telepon itu untuk membalas pesan dari pak Palmo. Tanpa pikir panjang, penasehat presiden itu segera berdiri dari meja makan rumahnya, meninggalkan makan siang yang baru habis setengah.

***

"Bangun!" Rachel menyuruh kedua temannya.

Tom dan Nara berusaha berdiri, tongkat Hasonomes sangat kuat.

Tangan Tom kembali mengeluarkan duri-duri merah. Dia kembali berlari. Berlari zig-zag untuk membuat bingung Hasonomes. Lantas, saat sudah sampai, dia mengarahkan duri-duri merah itu.

Hasonomes lagi-lagi menangkisnya dengan tongkat, Nara juga kembali menyemburkan api. Mumpung Hasonomes sedang lengah. Tapi, dengan kecepatan yang luar biasa, Hasonomes sekali lagi menangkis salah satu serangan. Membuat serangan Tom dan Nara tidak berguna.

Tom melakukan teleportasi, kembali ke samping Rachel, begitu juga dengan Nara.

Teknik teleportasi adalah teknik yang sudah pasti dimiliki oleh setiap pemilik kekuatan. Karena itu adalah teknik dasar, setiap pemilik kekuatan wajib memiliknya. Biasanya digunakan untuk menghindari atau mempercepat serangan, juga digunakan untuk bepergian dengan lebih cepat.

"Pertahanannya sangat hebat, kecepatannya tinggi, dan serangannya mematikan. Dia ini berasal dari mana, kenapa sekuat itu?" Ujar Tom.

Hasonomes tersenyum sinis, meskipun senyum nya tidak terlihat. "Aku dari Afaram, nak."

Hand and WondersWo Geschichten leben. Entdecke jetzt