SEMBILAN

16 13 0
                                    

Pagi harinya, matahari menyinari bangunan-bangunan tinggi. Burung-burung beterbangan. Aktivitas warga di kota Gakort kembali terlaksana seperti biasa. Ada yang pergi kerja, pergi sekolah, ataupun melakukan aktivitas lainnya.

Tom sedang duduk di tangga rumahnya. Menunggu Rachel dan Nara datang. Sekarang adalah hari dimana mereka bertiga akan melakukan perjalanan untuk mengelilingi dunia.

"Dimana mereka berdua? Lama sekali." Keluh Tom. Sambil memainkan handphone nya.

Wush! Tiba-tiba saja, Rachel dan Nara sudah muncul di halaman rumah Tom. Menggunakan teknik teleportasi. Mereka berdua membawa tas ransel di punggungnya, lalu masing-masing memegang dua kantong besar berisi makanan dan bahan makanan.

"Akhirnya kalian sampai juga." Tom berdiri. "Bagaimana dengan izin orang tua kalian?"

"Orang tua ku mengizinkan." Nara mengangguk.

"Kau, Rachel?"

Mata Rachel melirik ke arah kanan bawah. Kemudian, berpindah ke arah kiri atas. Dia ragu-ragu. "Ya..Orang tua ku juga mengizinkan."

Tom mengangkat satu alis. "Kau serius? Karena raut wajah mu tidak meyakinkan."

"Ah sudahlah, ayo cepat kita siap-siap! Daripada nanti terlambat, Tom."

"Oke-oke. Ku anggap kau memang diizinkan orang tua, Ra." Tom mengeluarkan sebuah buku kecil dengan sampul biru dari saku celananya. "Kalian tidak lupa passport, kan?"

Dua gadis itu lalu mengeluarkan passport mereka. Memperlihatkan pada Tom.

"Bagaimana perbekalan kalian, apakah cukup banyak?"

"Mama ku menyuruh membawa semua masakan, Tom. Jadi aman." Ucap Nara.

"Aku juga mengosongkan semua isi kulkas ku." Rachel juga memberitahu.

"Bagus sekali." Tom mengangguk. "Aku juga membawa semua persediaan makanan."

"Soal uang bagaimana, Tom?"

"Tenang saja, Ra. Gaji ku per bulannya bisa dibilang tinggi. Jadi, tabungan ku pun juga banyak."

"Gaji? Aku tidak tahu kau bekerja, Tom."

"Hei, tentu saja aku bekerja." Tom agak kesal, raut wajahnya berubah. "Dengan diriku yang tinggal sendiri disini, tidak mungkin aku hanya mengharapkan bantuan pemerintah!"

"Kau bekerja di restoran bintang lima ternama di Narais kan, Tom? Aku pernah melihatmu saat makan disana." Ucap Nara.

"Wah keren juga." Rachel tersenyum, kagum. "Pantas saja gaji mu tinggi, Tom. Kau bekerja di tempat mewah ternyata."

"Sudah-sudah, lebih baik kita fokus perjalanan saja sekarang." Tom menghentikan pujian dari kedua temannya.

"Emm, kalau untuk masalah kendaraan bagaimana, Tom?"

Pemuda rambut coklat itu menyeringai. "Ini yang ingin aku pamerkan pada kalian." Dia lalu berjalan menuju garasi di samping rumah.

Rachel dan Nara saling tatap, kemudian mengikuti langkah Tom.

Pintu garasi rumah Tom terbuka. Dari dalamnya, terlihat sebuah mobil van dengan warna biru muda di bagian tengah dan belakang, serta warna putih di bagian depan. Bagian tengah dan belakang mobil van ini tampak lebih lebar daripada bagian depannya.

"Kita melakukan perjalanan dengan mobil van Apordios." Tom memperhatikan mobil miliknya dengan bangga, sambil menaruh kedua telapak tangan di pinggang.

Rachel dan Nara ternganga. "Ini mobil van Apordios keluaran terbaru dari negara Caltoniaz?" Mata Rachel membulat. Gadis itu bertanya antusias.

Hand and WondersWhere stories live. Discover now