01-Aquatopia

728 45 4
                                    

Di suatu belahan dunia beriklim tropis, berdiri sebuah kerajaan bernama Theola. Dipimpin oleh seorang raja berhati batu, dengan luna yang hanya hidup demi formalitas kerajaan. Begitupun sang putra mahkota. Alpha yang keras kepala dan ambisius itu menuruti jejak sang ayah untuk memiliki banyak istri, baik omega maupun beta.

Ambisi raja Theola saat ini untuk menguasai semua kerajaan beriklim sama. Selain dirinya yang turun ke medan perang, ia juga menugaskan sang putra berkali-kali untuk menaklukan kerajaan lawan dengan kejam, demi sebuah perluasan wilayah.

Kini, sudah hampir seluruh kerajaan beriklim tropis telah jatuh ke tangan Theola, kecuali satu kerajaan di pesisir, Aquatopia. Kerajaan besar yang menjadikan hasil laut sebagai komoditi utamanya itu sangat menguntungkan Theola jika kerajaan itu menjadi daerah kekuasaannya juga. Keuntungan bisa didapat sebanyak-banyaknya.

Namun, berkali-kali sudah raja Theola mencoba melawan kerajaan tersebut, tetapi mereka selalu berhasil dipukul mundur oleh panglima perang Aquatopia.

"Suatu hal memalukan ketika kerajaan besar seperti Theola harus kalah berkali-kali," Desis ibu suri penuh amarah kepada anaknya. Sang raja pun menghela nafas lelah, strateginya tak ada satupun yang berhasil untuk menaklukan Aquatopia.

"Omega itu cukup kuat, apakah mungkin jika Moon Goddess melindunginya?"

"APA?! OMEGA?!" Sentak ibu suri terkejut di wajah putranya, rautnya menunjukkan jelas jika omega tua itu sangat terkejut, "Kau bilang, panglima perang itu omega?! Kenapa kau bisa kalah dengan seorang omega?!" Seru ibu suri marah. Suatu hinaan besar di wajahnya ketika tahu keturunannya dikalahkan oleh seorang omega.

Mendadak ibu suri memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri, hingga pelayan setianya membantunya untuk duduk kembali, "Bagaimana bisa... seorang omega menjadi panglima perang?" Lirihnya.

Lalu seorang beta si pencari informasi berucap, "Aquatopia adalah kerajaan yang hanya berisikan omega. Bahkan raja mereka omega, tidak ada keturunan selain omega di sana," tuturnya memberikan informasi.

"Aquatopia merupakan kerajaan yang tidak banyak menjalin kerjasama dengan kerajaan lain, hanya beberapa kerajaan tetangga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena seluruh Aquatopia adalah omega, maka raja dan para jajarannya memperketat penjagaan demi melindungi rakyat mereka," Tambah sang pencari informasi.

Ibu suri menatap lurus putranya, "Aku tak peduli dengan ambisi sialanmu itu, tapi jika kau tak ingin ditertawakan, buat strategi untuk menaklukan kerajaan itu," Titahnya lalu beranjak dari kamar sang raja. Meninggalkan raja yang terdiam dan Luna yang sedari tadi tak membuka suaranya.

"Alpha, menurutku Aquatopia harus ditangani oleh pangeran mahkota," Saran sang luna tanpa menoleh dari kegiatan menyulamnya, "Dengan ketampanan dan aura pangeran mahkota, peluangnya lebih besar kita akan bisa menguasai kerajaan itu,"

Kata-kata luna menjadi pertimbangan penting bagi raja, karena raja jua menyadari usianya yang menua dan kekuatanya berkurang. Akhirya ia mengutus putra mahkotanya untuk pergi menaklukkan Aquatopia.

***

Pangeran Norawit, dengan asisten kesayangannya, Pakin Kunaanuvit, di kirim raja Theola untuk menaklukkan Aquatopia, kerajaan omega yang nyaris tak tersentuh kasta gender yang lain.

Pasukan besar datang bersama mereka, membuat status siaga penjagaan di perbatasan terluar Aquatopia. Genderum di tabuh berkali-kali tanda darurat. Raja, pangeran mahkota, serta panglima perang bersiap di paling depan dengan pasukannya, siap menghadapi musuh yang mencoba menyerang kerajaan mereka.

"Yang mulia, Theola datang lagi, apa yang harus kita lakukan?" Tanya sang pangeran mahkota sedikit mengeluh dengan kedatangan Theola untuk ke sekian kalinya.

"Tapi pangeran Nattawat, yang mulia raja Atthapan, mereka mengibarkan bendera kuning, apa sekarang mereka ingin menjajah kita secara halus dengan persahabatan?" Timpal sang panglima perang yang sama bingungnya dengan raja.

Ketiga omega itu lantas turun dari kereta kuda mereka, menunggu pemimpin pasukan lawan mendekat. Kali ini bukanlah seorang tua dengan rambut putih dan kondisi tubuh yang telah udzur yang memimpin pasukan, melainkan seorang tampan dengan kharisma yang memikat.

"Pangeran Nattawat, sebaiknya engkau kembali naik ke atas kereta," Pinta panglima Arun.

Namun sang pangeran menggeleng, "Tidak, aku yang akan menemui pangeran tampan itu,"

Inilah yang Arun takutkan, pangerannya adalah pecinta lelaki tampan. Sifatnya yang ceria dan murah senyum itu membuat Nattawat mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan ia diterima dengan baik oleh rakyat. Tapi salah satu kelemahannya adalah seorang pria tampan. Pernah satu hari pangeran Nattawat mengalami heat spontan dikarenakan terbuai oleh aura alpha tampan yang menjadi tamu untuk perdagangan. Sejak saat itu, Arun harus tetap berada di sisi sang pangeran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Terimalah salam dariku, yang mulia raja Atthapan," Ujar pangeran Norawit membungkuk, dan setelah itu menatap pangeran Nattawat, "Dan pangeran mahkota Aquatopia,"

Senyumannya begitu mematikan, sang pangeran mahkota Aquatopia langsung membalas salam pangeran Norawit dengan senyuman lembut, "Salam," Sapa pangeran Nattawat membalas.

"Apa yang membawa kalian ke sini?" Selidik raja dengan tatapan was-was. Meskipun sang pangeran dan panglima perangnya menurunkan senjata mereka, namun tetap saja, raja tak bisa percaya begitu saja dengan kerajaan yang telah berkali-kali berniat menaklukan tanah kelahirannya. Raja Atthapan harus tetap waspada.

Meskipun begitu, pangeran mahkota dari Theola itu tetap menampilkan senyum tulusnya, "Kami ingin menawarkan persahabatan," Tutur pangeran Norawit penuh kelembutan.

"Tidak!" Sergah panglima perang Arun, "Kalau kau menawarkan persahabatan, kenapa kalian membawa pasukan besar? Kenapa tidak kalian saja yang datang sendiri?" Seru sang panglima.

Raja Atthapan pun menyetujui panglimanya, "Itu benar, dan kami tidak akan menerima tawaran apapun dari kalian yang telah berkali-kali berperang melawan kami!" Serunya marah.

"Yang mulia raja benar, Aquatopia sulit ditaklukan, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya panglima Pakin berbisik kepada pangeran Norawit.

Sang pangeran menghela nafas, "Baiklah, jika cara baik tidak mempan juga, bagaimana dengan kekerasan?" Tantang pangeran Norawit.

Tidak, tentu raja Atthapan tidak takut dengan tekanan dari anak muda di depannya, "Kalau begitu, angkat senjatamu! Lawan kami kalau bisa!"

Peperangan terjadi begitu saja, tanpa ada musyawarah yang disepakati oleh pihak Aquatopia. Pasukan besar yang seluruhnya adalah omega itu sungguh membuat pangeran Norawit tersanjung. Ia belum pernah melihat omega turun ke medan perang, paling tidak omega hanya berada di sekitar medan perang sebagai petugas kesehatan membantu tabib ahli.

Korban berjatuhan tak terkendali dari pihak Theola. Pangeran Norawit lagi-lagi takjub dengan seni bela diri yang diajarkan kepada para prajurit omega di sana. Apalagi ketika melihat sang pangeran mahkota yang melesatkan panahnya dari atas kuda.

Sang pangeran jatuh cinta saat itu juga.









Bersambung

The Aquatopia [GeminiFourth]Where stories live. Discover now