11-Kabar Bahagia

259 38 3
                                    

"Kabar bahagia, pangeran omega telah mengandung, Yang Mulia,"

Senyum terkembang bak bunga matahari yang mencolok di antara bunga berwarna merah muda di taman istana. Luna dan ibu suri berpelukan haru karena kabar tersebut. Kabar tentang penerus yang akan hadir sebentar lagi.

"Aku akan buat persembahan kepada Dewi Matahari, agar cicitku ini alpha. Oh iya! Rahasiakan kabar ini dari semua orang, kita beritahu saja di perayaan nanti," Ujar ibu suri setelah memeriksa keadaan menantunya yang sudah terlelap beberapa jam yang lalu setelah di periksa dan meminum ramuan herbal untuk penambah nutrisi.

Sedangkan luna terdiam duduk di sisi ranjang menantunya. Menatap paras ayu yang dimiliki anak dewi tersebut. Paras tampan yang bercampur cantik itu sungguh tidak biasa, tidak ada yang bisa menandingi ketampanan ataupun kecantikan orang-orang Aquatopia, karena mereka semua adalah keturunan langsung seorang Dewi.

Luna membelai pelan wajah menantunya, sedikit terpesona dengan persona yang tengah terpejam itu, "Nora benar, seisi Aquatopia adalah anak Dewi, aku bersumpah akan menjaga menantu dan cucuku dengan segenap nyawaku," Lirihnya.

Tiba-tiba terdengar genderum yang ditabuh dari pintu utama istana, tanda kepulangan raja dan pangeran mahkota dari peperangan. Lantas buru-buru Luna membangunkan menantunya lembut, "Nak... bangunlah, alphamu sudah kembali dari peperangan,"

Mata dengan bulu mata yang lentik itu bergerak, perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk. Nattawat langsung terduduk ketika mendapati Luna di depannya.

Pergerakan lucu sang pangeran itu membuat Luna tertawa kecil, hampir seperti hanya sebuah senyuman biasa. Luna agaknya sedikit tersihir oleh paras anak dewi tersebut. Omega yang lebih tua itu menyugar rambut Nattawat lembut, "Aku belum pernah bertemu omega pria yang mengandung, apa semuanya bersinar seperti dirimu?" Tanya Luna yang membuat Nattawat mengerutkan keningnya.

Mengandung? Siapa?

Nampaknya Luna lupa memberitahu, "Ah iya menantu," Luna tersenyum lembut kepada omega di hadapannya, lalu membawa tangan Nattawat ke perutnya sendiri, "Di sini, penerus baru Theola tengah tumbuh, dan aku bersumpah pada Moon Goddess akan merawat kalian dengan segenap hidupku,"

Pernyataan Luna tentu membuat Nattawat tercengang, dirinya mengandung? Anak dari pembunuh ayahnya? Nampaknya ia sudah gila! Rutuk Nattawat pada dirinya sendiri.

"Ayo menantu, kita sambut alphamu,"

***

Ruang serbaguna Theola itu kini penuh sesak berisi keluarga inti kerajaan, istri-istri raja, istri-istri pangeran, para selir sah raja, selir sah pangeran mahkota, panglima, menteri, serta jajaran pejabat lainnya yang tengah merayakan kemenangan sekali lagi Theola atas tanah musuh. Di dalam ruangan ini, Nattawat duduk di samping sang pangeran mahkota, kursinya ini dulu diisi oleh Benyapa yang kini sudah tak memiliki kuasa selain istri pertama Norawit. Nattawat duduk diantara Norawit dan ibu suri, yang sejak awal wanita tua itu terus menawarkannya ini dan itu.

"Makanlah ini, nak! Ini bagus untukmu," Pinta ibu suri seraya menyodorkan sepiring sayur khas Theola.

Maka Nattawat tak menolak, karena ia yakin, jika untuk penerus mereka, Nattawat pasti diberi asupan dan makanan yang baik, karena Nattawat adalah harapan mereka kini.

"Mohon perhatian, para hadirin yang terhormat,"

Satu suara itu menarik penuh atensi seluruh kepala di dalam ruang serba guna itu. Seorang wanita beta berpakaian heboh penuh jimat itu telah datang. Namanya Tipnaree, wanita pembawa kabar bahagia. Kedatangannya selalu disambut baik oleh semua orang karena kabar bahagia yang dibawanya, dimanapun Tipnaree berada.

Sang raja tersenyum menyambut Tipnaree, "Kami baru saja memenangkan satu kerajaan, lalu apa lagi yang harus kami rayakan, Tipnaree?" Tanya sang raja.

Wanita itu tersenyum dengan centil kepada raja dan ratu, serta pangeran mahkota yang masih diam saja, "Kalian harus memecahkan teka-teki dariku dulu, sebelum aku memberitahu kabar bahagia ini!" Serunya pada semua orang.

Ibu suri terkekeh pelan, "Baiklah, katakan apa teka-tekimu,"

"Sebuah kehidupan baru akan hadir sebentar lagi, menjadi angin segar bagi seluruh Theola bahkan dunia," Tipnaree berujar, lalu tersenyum kepada pangeran Nattawat, "Melalui anak dewi,"

Semua orang kebingungan mencari jawaban dari teka-teki yang dibawa Tipnaree termasuk ibu suri dan Luna. Namun berbeda dengan Nattawat, ia justru terkejut menatap perutnya sendiri yang masih rata.

Pangeran mahkota lalu bergumam, "Anak dewi? Apakah maksudnya... pangeran omega?" Terka Norawit seraya menatap suami mudanya.

Saat ini, tidak semua orang mengetahui Aquatopia. Banyak dari mereka mengira bahwa kisah dewi Laut dan Aquatopia itu adalah legenda yang telah lama hilang. Apalagi Theola yang lebih mementingkan penjajahan daripada relasi antar kerajaan. Sampai hadirnya Nattawat, semua orang masih belum sepenuhnya percaya kehadiran sang anak dewi tersebut.

Benyapa yang saat itu juga duduk di ruangan itu pun berkomentar, "Kehidupan baru? Seorang anak?"

"Tunggu!" Sela sang raja, ia berpikir sejenak, menatap menantu mudanya, "Nattawat dan seorang anak?" Seberkas senyum terbit dari bibir kehitaman sang raja, ia menatap haru pangeran mahkotanya, "Apa menantuku Nattawat tengah mengandung penerus kami?"

Anggukan Tipnare disambut sorak sorai bahagia dari seisi ruangan, begitupun sang pangeran mahkota, Norawit menatap suaminya tidak percaya, "Benarkah suamiku?" Tangannya bergetar menyentuh perut Nattawat, ia tersenyum haru.

"Diberkatilah kau, nak!" Seru istri kedua sang raja yang turut senang dengan kabar kehamilan sang pangeran omega.

Di sebelah istri kedua raja, Benyapa duduk tepat di sana, ia pun tersenyum cerah, "Setelah ini, hidup adikku akan dipenuhi kebahagiaan, semoga apa yang Tipnaree katakan adalah benar semuanya," Gumam Benyapa dengan harapan, jika anak Nattawat kelak akan membalaskan dendam para anak raja yang ditaklukkan Theola.














Bersambung, gimana chapter ini?

Oh iya, buat kalian yang bingung sama bagian selir dan istri-istri raja. Perbedaannya ada di kasta mereka. Kalau raja/pangeran mennikah sama anak raja, anak menteri, atau pejabat kerajaan yang lain, hukum yang sah akan bilang mereka jadi istri/suami karena mereka bangsawan. Bisa istri/suami pertama kedua dan seterusnya. Nah kalau raja menikah sama yang kastanya rendah, atau rakyat biasa, mereka akan jadi selir karena perbedaan kasta.

Di dalam hukum yang berlaku (di universe ini), raja cuma bisa menikahi 4 istri/suami dan selir yang sah. Kalau lebih dari itu, hukum nggak menerima pernikahan raja, hubungannya nggak sah atau sebutannya hubungan siri. Omega/perempuan itu nggak dianggep di kerajaan atau dimanapun sebagai pasangan raja. Statusnya hampir sama kaya budak atau pelayan nafsu aja. Gimana menurut kalian?

The Aquatopia [GeminiFourth]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt