05-Sebuah Syarat

233 33 2
                                    

Berdoa lewat meditasi adalah hal yang selalu membuat Nattawat tenang, hati dan pikirannya menjadi jernih, sehingga ia bisa membuat keputusan setelahnya.

Nattawat berdoa dengan hikmad, memejamkan mata, larut dalam syahdunya suara gemercik ombak yang membasahi celana putihnya.

"Tak ada orang lain selain anakku Nattawat yang bisa meditasi sehingga aku datang menemuimu," Ujar suara wanita yang membuat Nattawat menyelesaikan doanya dan membuka mata.

Nattawat tersenyum lalu bangkit, "Salam ibu," Sapanya lembut.

Wanita dengan pakaian putih bersih dan rambut panjang berkilau berhias mutiara yang jua berkilau, begitu cantik dengan keanggunannya karena terlahir dari air yang suci. Ialah ibu dari Aquatopia, sumber kehidupan dan pelindung sesungguhnya, Dewi Laut, Dewi yang telah memberi anugrah dan kesejahteraan kepada Aquatopia.

Sang ibu tersenyum mengusap surai Nattawat, "Aku telah berjanji kepada Atthapan dan Worranit, akan membuat hidup anak-anak mereka, yaitu kau dan Arun, kalian akan kembali menjadi manusia yang sesungguhnya," Ujar Dewi Laut.

"Manusia sesungguhnya?" Tanya Nattawat bingung.

Dewi laut itu tak pernah meredupkan senyumannya, kini ia tersenyum teduh pada Nattawat, "Iya, Atthapan dan Worranit, mereka adalah raja dan panglima terbaik yang pernah ada, Aquatopia begitu aman dan nyaman bagi rakyatnya. Mereka menghargai pemberianku, maka aku memberikan hadiah, yaitu mengembalikan Aquatopia seperti sebelumnya," Dewi laut menyentuh kedua bahu Nattawat, "Melalui dirimu dan Arun, aku akan mengubah Aquatopia,"

Nattawat terkejut, ia mundur selangkah sehingga pegangan sang dewi terlepas, "Jadi, kepergian ayah dan bibi Worranit, lalu kehadiran Norawit adalah kehendakmu, ibu?"

"Bahkan ambisi raja Theola untuk Aquatopia adalah kehendak MoonGoddes, jadi aku harap, kau mau menerima Norawit menajdi alphamu," Pinta sang dewi.

Namun Nattawat justru terdiam, ia menunduk, "Tapi Norawit telah membunuh ayah, sedangkan bibi Worranit juga gugur di tangan panglima Theola," Keluh Nattawat ragu, omega itu kembali menatap dewi yang telah menghadirkannya, "Ibu, apakah itu akan baik-baik saja? Norawit memiliki banyak istri sebagai selir, apakah itu akan baik-baik saja?"

Lagi-lagi dewi laut tersenyum, "Aku hanya memerintahkanmu dan Arun untuk menikah dengan alpha dari Theola, setelahnya kau yang mengatur semuanya..."

"Menikahlah dan miliki keturunan dengan seorang manusia biasa,"

***

"Pangeran dari Theola, aku menerima tawaranmu,"

Sang pangeran yang tengah membaca pemetaan Aquatopia itu menoleh kencang kearah suara. Nattawat berjalan kearahnya dengan wajah datar. Dengan segera, Norawit meminta semua orang pergi dari ruangannya.

"Akhirnya-"

"Tapi dengan syarat, aku menjadi luna di Theola bersamamu, kau tidak aku izinkan untuk menambah istri atau suami setelah pernikahan kita. Aquatopia akan bergabung dengan Theola di bawah kuasa Tuan Pakin dan kakakku Arun," Potong Nattawat sebelum Norawit mengucapkan sepatah kata pun.

Nattawat melangkah mendekat pada Norawit, hidungnya setara di leher Norawit karena tinggi Nattawat itu tidak seberapa, "Iya atau tidak? Kalau kau tidak mau, aku akan mengajak rakyat Aquatopia untuk berperang sekali lagi," Ujar Nattawat angkuh, "Aku tidak ingin Aquatopia tunduk di bawah penjajah,"

Syarat yang diajukan Nattawat tiba-tiba membuat pangeran Theola itu sakit kepala. Menjadi luna adalah perkara mudah karena Nattawat juga akan menjadi omeganya Norawit yang akan menjadi raja. Tapi masalahnya, ibu suri atau neneknya Norawit selaku pemegang kuasa Luna tertinggi itu telah memilih orang lain sebagai penerus ibunya Norawit. Luna yang akan naik tahta bersama Norawit sudah ditentukan, tidak mungkin bisa di ganggu gugat.

Norawit total terdiam, ia tak tahu harus berkata apa, kepalanya terasa berdenyut nyeri.

"Kenapa kau diam? Kau tak bisa mengabulkan syaratku?" Tantang Nattawat angkuh, "Aku tau, jika penerus luna Theola sudah ditentukan. Tapi aku seorang pangeran mahkota, aku dibesarkan untuk menjadi raja, dan tiba-tiba kau menghancurkan semuanya, kau merebut tahta kami. Kau harus bertanggungjawab!" Desak Nattawat, ia melangkah maju yang membuat Norawit melangkah mundur hingga menabrak meja rapat.

Nattawat benar-benar tegas, "Jika aku harus menjadi raja, aku tidak akan menikah dengan siapapun, aku akan melakukan apa yang dilakukan omega Aquatopia seharusnya. Tapi jika aku menikah dengannu, bukankah harusnya aku memimpin bersama alphaku? Bukannya menjadi pemimpin dibawah kuasa alphaku?"

Omega itu mundur, "Pikirkan baik-baik perkataanku," Ujarnya sebelum pergi.

Hingga akhirnya Norawit menarik nafas dalam, ia terkena intimidasi dari aura dan feromon omega yang kuat. Pakin benar, orang-orang Aquatopia adalah anak dewi, mereka berbeda daripada omega biasanya.

Sekarang pekerjaan rumahnya adalah bagaimana ia harus memberitahu keluarganya mengenai syarat Nattawat? Semuanya diluar kendali.

"Pakin," Panggil Norawit yang langsung dikabulkan, Pakin langsung masuk ke dalam ruangan, mendapati Pangeran mahkotanya yang tengah memijat pertigaan keningnya.

"Siapkan perjalanan kembali ke Theola, aku harus berdiskusi langsung dengan keluargaku,"

Perjalanan dilakukan, Norawit disambut hangat di Theola karena kembali membawa kemenangan atas Aquatopia. Semua orang termasuk para istri kesukaan Norawit itu berdiri di pintu utama istana untuk menyambut sang pangeran mahkota.

Raja Theola adalah pemilik senyum yang paling lebar, "Kau selalu bisa aku andalkan," Ujar raja senang, ia menyanjung putranya.

"Ayah, ibu suri, luna, dan putri mahkota, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian," Pinta Norawit bahkan belum sempat ia duduk dan beristirahat, "Sekarang juga,"

Rapat rahasia dilakukan, kelima orang pemilik jabatan paling tinggi di Theola itu menutup pintu rapat-rapat agar tak ada siapapun yang bisa mendengarkan pembicaraan yang menurut Norawit sangat penting itu. Hanya ada Pakin yang berjaga di depan pintu sebagai orang kepercayaan dan saksi yang harus melindungi isi pembicaraan di dalam sana.

Norawit lalu menceritakan seluruh peristiwa yang ia alami dan cerita tentang Nattawat dan syarat pernikahannya. Hal itu tentu membuat ibu suri murka.

"Apa kau akan membuat menantu kesayanganku bersedih karena kau menurunkannya secara tidak langsung dari jabatan putri mahkota?" Tanya ibu suri marah, namun masih tetap menjaga suaranya agar tidak keluar dari ruangan.

Norawit melirik putri mahkota yang mana adalah istri kesukaannya yang paling ia istimewakan. Tercetak jelas raut sedih dan marah karena rencana alphanya. Namun putri mahkota tidak berkomentar apapun sebelum diminta.

"Maka dari itu, aku meminta pendapat kalian," Ujar Norawit.

Luna akhirnya membuka suaranya, "Maka berperanglah sekali lagi, dua atau tiga kali, mereka bukan kerajaan yang kuat karena sekutu mereka juga bukan kerajaan besar," Komentar luna dengan penjelasan juga, "Jika kalian ingin tetap putri Benyapa yang naik tahta, Aquatopia bukan kerajaan yang kuat," Sarannya yang akhirnya disetujui oleh raja dan ibu suri, karena usulan ini paling masuk akal.

Sang pangeran menghela nafas, "Aquatopia berada dalam lindungan dewi, meskipun mereka semua adalah omega, namun faktanya mereka telah menghabisi separuh dari pasukanku kemarin," Jelas Norawit, "Dulu dewi laut telah memusnahkan kaum alpha seperti ayah dan aku, mungkin melakukannya lagi bukan masalah bagi-Nya, jika kami menghabisi anak-anak-Nya,"




Bersambung

The Aquatopia [GeminiFourth]Where stories live. Discover now