🌟 MB • Pesan Email Lagi?! 🌟

6.1K 348 7
                                    

Hay teman-teman

Harap maklumi klo ada kata-kata salah

Jangan lupa folvotmen

Kalau ada typo tandain aja ok

~happy reading~

•••

Chapter sebelumnya....

Ifan sekaligus sahabat nya turut prihatin, dalam hati ia berdoa semoga saja ada yang bisa membantu memecahkan masalah ini.

•••

Allarick tengah memijit pelipisnya yang berdenyut-denyut, bagaimana tidak hingga sekarang email perusahaan nya belum bisa di pulihkan.

Sudah lima orang ahli IT di datangkan untuk menghilangkan virus tersebut, dan ini adalah orang ke enam sudah dua jam lebih dia mengotak-atik komputer belum ada hasilnya.

' siapa orang yang telah mengirim virus itu?, seperti nya dia sungguh hebat, ' batin al sambil memijit pangkal hidung.

' Apakah dia orang yang sama dengan orang yang mengirim email itu?, ' batin nya lagi bertanya-tanya dalam hati.

" Tapi kenapa dia menyebutku daddy, seingat ku aku tidak pernah bermain wanita dan mana mungkin aku mempunyai anak walaupun ada wanita pernah tidur denganku itu hanya mantan istri ku?!, ' batin al lagi.

•••

Di sisi lain, tepat di kediaman mewah dan luas terdapat banyak orang-orang karena secara tiba-tiba ada gadis bersama anak-anak dengan majikan mereka.

Ya dia adalah bia bersama anak-anak nya sudah tiba di kediamannya, mommy rea juga senang karena putri nya mau kembali.

Tiba di ruang tamu,mereka bergelut dengan keheningan tapi tiba-tiba saja eca berbicara.

" Grandma grandpa,ini rumah kalian?, " tanya eca dengan decakan kagum.

" Iya nak, kalian menginap lah disini selama nya, " pinta mommy rea, bia dengan cepat mengangguk.

" Tapi mom, bagaimana rumah kita?, " tanya varez akhirnya berbicara.

" Memang nya varez gak mau menginap disini?, " tanya bia dengan wajah sendu.

Membuat varez menggelengkan kepalanya dan dia tidak mau kalau buna nya bersedih.

" Jadi varez mau kan?, " tanya bia lagi, mau tak mau varez mengangguk.

" Baiklah, kalian bisa memilih kamar masing-masing ya di lantai 2 dan 3, " ucap mommy rea merasa senang dengan hal itu.

" HORE KAMAR BARU!!, " seru eca dan darren memekik kesenangan berbeda dengan varez dan ares.

Keduanya hanya tersenyum tipis saat adek mereka merasakan senang, kemudian mereka menaiki lift menuju lantai 2 3.

Tiba di lantai tersebut, mereka milih kamar tetapi anaknya memilih satu kamar dengan adiknya.

Mereka tiba di kamar nya, mereka langsung duduk melingkar di queen size sambil membicarakan tentang daddy mereka.

Varez dan adiknya menatap satu objek yang sama yaitu laptop saat ini tengah di otak-atik oleh varez.

Varez tersenyum tipis saat mendapati ada yang mencoba meretas data-data milik nya.

" Kalian tak akan mengetahui nya dengan semudah itu, " gumam varez dengan pelan.

" Abang bicara apa?, " tanya eca mendengar gumaman varez.

" Tidak ada eca, aku telah membereskan virus nya, " ucap varez, dia tidak berbohong dan varez memang  telah menghentikan virus nya.

Akan tetapi, setelah virus itu telah ia hentikan dan varez kembali mengirim sebuah email, isinya tetap sama dengan yang varez kirim sebelumnya.

Bertepatan dengan varez yang telah menghentikan virus nya,meeting di perusahaan JH company juga di mulai.

Al nampak menghela nafas lega saat mendengar dari Ifan sang asisten bahwa virus nya telah hilang dan berhasil di atasi.

Akan tetapi, mengenai siapa pelaku menyebar virus itu sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar bagi seluruh karyawan JH company.

Al pun memulai meeting nya, dan saat nya sang CEO tampan itu menyampaikan persentase nya di depan semua orang.

Semua orang yang berada di ruangan tersebut,menatap satu titik yaitu layar monitor yang tertempel di dinding.

Dan saat laptop milik sang CEO di nyalakan sebuah pesan langsung terpampang jelas di layar monitor tersebut.

' DADDY JAHAT, DADDY TAK PERNAH MENCARI KAMI, KAMI BENCI DADDY, '

Baca semua orang yang ada di ruangan itu,sumpah demi apapun Al merasa malu seketika muka nya langsung merah padam menahan malu dan amarah nya.

' apa itu, dia sudah punya anak ternyata, '

' iya, tetapi anaknya tak pernah mendapatkan perhatian nya, '

' terlihat jelas dari kata-kata sang anak yang sangat membenci ayah nya, '

' tak di sangka ya, ternyata CEO dari perusahaan sebesar JH company tak bisa bertanggung jawab terhadap anak sendiri, '

' mungkin itu adalah anak haram yang tak diinginkan oleh sang CEO, '

Begitu lah kurang lebih, bisik-bisik tetangga mulai memenuhi gendang telinga al membuat telinga nya seakan mau pecah.

Melihat keadaan yang mulai kurang kondusif, lekas-lekas ifan selaku asisten mengendalikan keadaan.

" Harap tenang semua nya, seperti yang kita tau seberapa banyak saingan kita, yang selalu mencari celah untuk menjatuhkan perusahaan kita, jadi hal seperti ini tak perlu di anggap serius, ini adalah salah satu siasat pesaing kita untuk menjatuhkan sang CEO,saya harap kalian semua paham, " tegas Ifan memberi pengertian.

Penjelasan Ifan memang sangat masuk akal dan itu berhasil untuk meredam bisik-bisik tetangga serta penilaian buruk mereka terhadap sang CEO.

Keadaan pun kembali kondusif dan meeting berjalan dengan lancar.


•••

~bersambung~

Next gak?

Tinggalkan jejak ya guys...

👇🌟💬

Menjadi Bunda? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang