BAB 19

3.8K 308 12
                                    

Pertandingan selesai dan pas dengan waktu jam istrahat jadi semuanya pun bubar untuk pergi ke kantin, banyak yang masih bergosip tentang pertandingan tadi yang taruhannya gak kaleng kaleng, ada yang menyesal tidak bisa melihat pertandingan itu dan banyak lagi.

Sekarang di pojok kantin ada satu meja khusus yang dibuat oleh mc kita alias devan untuk adik tercinta namun meja dan kursi itu bisa terbilang cukup luas dan banyak yang ingin duduk disana karena ada devan tapi mengurangi niat mereka karena Devan terbilang paling dingin di sekolah mereka.

Disekolah itu terdapat dua gang motor di angkatan yang sama yaitu kelas XI dan gang pertama itu gang Gilang yang nama geng itu adalah Lavender tidak tau kenapa mereka menamakan gang itu dengan nama bunga tapi dari beberapa gosip yang terdengar mereka menamakan geng  itu karena seorang gadis yang di rahasia mereka. Banyak yang menggira kalau itu anna tapi anna sendiri tidak menyukai bunga lavender.

Geng kedua itu adalah geng  white skull atau bisa di katakan tengkorak putih, namanya agak aneh tapi mereka tidak peduli karena yang memberikan nama itu adalah ibu dari ketua geng itu alias geor. Mereka hanya menerima karena ibu ketua itu kalau marah sudah membuat mereka repot sampai meninggalkan rumah selama satu minggu lebih, mereka tau kemana wanita itu pergi tapi mereka membiarkan saja karena wanita itu sudah dijaga bodyguard dan beberapa penjaga bayangan.

"Yah udah rame aja nih kantin" kata laki laki yang bernama andrian itu disusul teman nya juga.

"Hooh, biasanya sih bisa dapat tempat karena pada pergi lihat pertengkaran tapi kok tumben sepi ya" nama laki-laki ini adalah Izumi Haruki dia memiliki darah campuran antara Jepang sang ibu dan Indonesia sang ayah.

"Hm tuh tempat Devan kosong, kesana kuy"

"Devan siapa anjir"

"Eh lu baru keluar dari goa ya ruki, masak si most wanted kakak kelas aja gak tau lu" sewot andrian.

"Ouh yang sering bikin heboh kaum hawa itu bukan sih"

"Hooh, lu tau gak sih dia main basket nya itu beh pro banget njir"

"Serius lo"

"Serious"

"Ehkm" deheman dari laki-laki yang berteg georla.

"Eheh, yaudah sana aja kuy"

Akhirnya gosip duo lelaki ini selesai dan berjalan ke arah meja yang terdapat 2 laki-laki dan 3 perempuan itu.

"Hello, boleh duduk sini gak soalnya udah gak ada tempat lagi" kata andrian.

"Silahkan aja" jawab nayla.

"Duduk aja bro" jawab rion.

Gimana rion bisa kenal dengan 3 gadis itu? Karena devan ingin menjemput sang adik ke kelas nya untuk pergi ke kantin dan si rion ngikutin dari belakang soalnya kan dia anak baru plus gak ada yg dikenalnya kecuali bos nya si devan.

"Eh kita belum kenalan nih, salken gue andrian" gak mau bilang paling tampan karena nanti akan kena mental oleh ketampanan kakak kelas nya itu, kalau udah gak ada devan baru ngomong paling tampan sejagat kabupaten, batin andrian.

"Kalau gue Izumi Haruki, gue campuran Jepang jadi panggilnya ruki aja. Nah ini kembaran gue namanya Izumi haruka namanya sih emang kek cewek tapi sifat full cowok dingin banget" kata nya sambil memperkenalkan diri nya dan saudara kembarnya.

"Hm" jawab haruka, nama panggilan nya itu ruka dan sifatnya juga dingin. Beh full dingin aye njir, rambutnya itu berwarna coklat tua dan ruki juga sama.

"Nah kalau kembar satu lagi ini namanya Harse dan Harsa,  kalau tanya tuaan siapa itu sih Harse ya" kata andrian karena mereka memperhatikan Harse dan Harsa yang hanya diam saja.

"Nah kalau cewek-cewek cantik ini namannya siapa" tanya ruki.

"Salken gue chintia panggil aja tia"

"Kalau gue dhivana panggil aja diva"

"Nayla salken dan disamping aku ini namanya devan" katanya dengan senyum.

"Ih nayla udah cantik aja ya, sabi kali jadi pacar abang" kata andrian.

Beberapa detik langsung hening karena terdapat hawa hawa yang mencekam dan lebih dingin.

"Kok dingin ya" kata andrian.

Plak..

"Goblok, lo liat pawang nayla dulu kalau lu berani sama pawangnya" kata rion sambil menggeplak kepala andrian.

Andrian langsung melihat ke arah orang yang disebut kan dan ternyata itu devan yang menatapnya, mentalnya langsung nyusut dan hanya bisa nyengir tidak jelas.

"Hehe cuman bercanda ✌(◕‿-)✌"

Pratak...

Sendok kayu itu patah menjadi dua dan membuat andrian lebih menyusut juga menyesal karena telah mengatakan itu.

"Mampus lah kau rian, pawangnya ngamuk kan nanti gue siapin makam buat lo ya" kata ruki sambil ketawa.

"Sumpah gue bercanda, janji deh gak kek gitu lagi✌"

"Udah kakak, kak rian kan hanya bercanda kasihan tuh anak orang ketakutan gara-gara kakak" kata nayla sambil menenangkan kakaknya.

"Hm" jawabnya singkat dan kembali melanjutkan makan dengan menggunakan sendok baru.

"Thanks nayla"

"Sama-sama Kak" jawab nayla.

"Eh ngomong-ngomong tumben gak ada pertengkaran nih" tanya ruki.

"Ouh itu sih biang masalah sedang liburan katanya sama geng si Gilang" jawab diva.

"Pantes"

"Eh kalian kan geng juga tuh tapi gue gak tau siapa siapa aja anggota nya" tanya Tia.

"Oh kalau ketua nya itu si geor trus wakilnya haruka kalau kami sih inti aja" jawab ruki.

BRAK...

TRAK...

PYAR....

terdengar suara pecahan kaca, air dan gebrakan meja di arah lain membuat seisi kantin melihat kearah keributan itu sampai geor dkk, devan dkk juga melihat ke sana.

"Gak ada keributan gara-gara si PPB itu eh malah ada pembullyan dengan cowok cupu itu" kata Tia.

"Hooh tapi biasanya gak pernah dikantin tumben banget" jawab diva.

"Lah mana gue tau"

Devan melihat kearah keributan itu dan membuat keningnya mengkerut dia tau siapa itu juga kenapa kejadian atau pembullyan itu harus dilakukan dengan seseorang yang sudah di klaimnya menjadi miliknya.

I'm a handsome man, no I'm a handsome womanWhere stories live. Discover now