BAB 21

3.6K 259 19
                                    

Laki-laki pendek itu sudah menukar pakainya yang basah dengan pakaian baru yang baru dibeli tapi seperti nya pakaian itu kebesaran dan terlihat badannya tenggelam di pakaian itu.

"Ih bajunya kok besar banget, untung celananya gak ikutan basah kalau basah pasti aku terlihat aneh dengan pakaiannya yang besar seperti ini" katanya sambil menatap kaca wc.

Saat dia berjalan keluar dari wc dia melihat pemuda yang sedang menunggu sambil bersender di dinding dan mengantongi tangannya.

"Cibi" katanya dengan wajahnya yang datar.

"Ih gak ya, enak aja raka itu udah tinggi" katanya sambil melipat tangannya.

"Trus kalau gak cibi apa, pendek hm"

"Kan kak Devan yang beliin baju kebesaran ini, kenapa gk yang kecil aja sih kak"

"Lo nya aja yang pendek"

"Gak, raka tinggi"

"Pendek"

"Tinggi"

"Pendek"

"Tinggi"

"Yaudah yaudah tinggi"

"Tuh kan raka itu tinggi" katanya dengan bangga.

"Pufftx" hanya terkekeh dengan si pendek yang hanya sebatas dadanya itu.

"Mau kemana" tanya Devan yang melihat dia melangkah pergi.

"Ke kelas lah, nanti raka gak dapat pelajaran trus dikeluarin gimana"

"Udah telat 10 menit masih mau ke kelas"

"Iya, gak bagus bolos dari pada dihukum"

"Yaudah ikut gue" kata Devan sambil menarik pergelangan tangannya dan menuju ruangan.

"Kemana sih"

"Ck ck sekarang udah gak gugup lagi ya seperti pertama bertemu hm" katanya yang masih memengangga tangannya.

"Si siapa yang gu gugup, gak ada tuh" katanya sambil memalingkan wajahnya.

"Iyadeh iya"

Beberapa menit sampai di ruangan kelas X IPA 1 dan ter dengar suara guru yang mengajar.

"Permisi" kata Devan yang kembali ke sifat dingin nya.

"Eh iya kenapa nak Devan" kata guru itu yang kaget tiba-tiba anak kepada XII membuka pintu kelas X.

"Ini tadi saya minjam murid ibuk sebentar dan sekarang saya balikin" katanya dengan datar dan mendorong masuk raka dengan lembut, kalau kasar nanti aja 😎.

"Eh i iya, kalau begitu raka kembali ke kursi kamu" kata guru itu.

"Baik buk, dikira raka barang apa masak dipinjam trus dibalikin emangnya dari tadi dia minjam apa" jawabnya yang di akhir dengan batin.

"Kalau begitu saya permisi buk" kata devan lalu berjalan pergi dari sana.

"Baik" guru itu kembali mengajar.

Tapi dari tadi interaksi mereka di lihat oleh seorang gadis yang memandang kecurigaan sambil melihat laki-laki itu duduk di samping nya.

"Pst raka, lo punya hubungan apa sama kakak gue" katanya sambil melihat dia yg sudah duduk di bangku nya oh ya bertanya sih sudah pasti nayla kan dia satu kelas.

"Ha ha" katanya yang bingung dengan pertanyaan itu.

"Lo punya hubungan apa sama kakak gue" tanya nya lagi.

"Ti tidak ada kok" jawabnya dengan gugup.

"Beneran"

" i iya " jawabnya yang masih gugup.

I'm a handsome man, no I'm a handsome womanWhere stories live. Discover now