PIJAR 2. MENANTI

349 85 12
                                    


Ada yang menunggu kisah ini?  

Untuk sementara aku posting setiap SELASA kalau viewers dan komentarnya sesuai dengan ekspektasi yaaa...😘😘😘



PIJAR 2 . MENANTI

..

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?.

Berkali kali ia mengerjabkan matanya, pemandangan yang sama tetap ada didepan matanya.

Pria itu dengan wajah yang semakin tampan, tubuhnya semakin tegap, sedari dulu pun seluruh yang ada pada pria itu membuat hatinya menghangat.

Membuat ia jatuh cinta.

Orang boleh bilang kalau itu hanya cinta monyet remaja limabelas tahun.

Orang boleh berkata apa saja tentang rasa cinta yang diarasakannya, tapi hanya dirinya yang paham apa yang ia rasa.

Sejak dulu ia yakin, bahwa ia mencintai pria itu.

Dan sejak ia tahu rasa cinta nya, ia jaga dengan baik hatinya.

Agar kelak ketika ia dipandang pantas dalam hal usia, ia bisa menjadi kekasih pria cinta pertamanya.

Ia ingat pria itu tertawa saat ia mengatakan isi hatinya,

Bukan, dia tidak menghinanya, dia tertawa karena ia melihat seorang bocah yang yakin dengan apa yang dia rasakan.

Pria itu mengusap puncak kepalanya, dan berkata terima kasih, mungkin itu bukan cinta, mengatakan dirinya masih terlalu kecil, masih harus menikmati masa remaja dengan gembira.

Ketika ia bersikeras, akhir nya pria itu mengalah dan berkata
"Aku mau lihat sebesar apa cinta kamu..." Sambil tertawa sangat manis. Dan ia berjanji akan membuktikannya

Bahkan ketika ia melambaikan tangannya saat pria itu pergi.

Ia masih melihat senyum manis yang pria itu berikan padanya yang ia simpan baik-baik dalam hatinya.

Walau setelahnya tak ada kabar.

Baginya mungkin itu bentuk ujian bagi dirinya.

Pria itu ingin tahu ia setia atau tidak.

Dan ia berjanji untuk terus membuktikannya.

Tapi ia lupa.

Ia lupa bertanya, apakah pria itu mencintainya juga?

Pria itu berjalan semakin dekat dan semakin jelas pula ia melihat kemesraan itu, seorang wanita cantik Disampingnya, tangan mereka saling mengait, kecupan demi kecupan mereka pertontonkan yang membuktikan bagaimana keduanya saling jatuh cinta.

Tawa dan senyum yang selalu mengembang dari mulut mereka, tapi ia yakin disana ada sorot mata yang saling memuja, meskipun mereka memakai kacamata hitam, tetapi itu lah luar biasanya cinta, kaca mata tidak bisa menghalangi kilatan cinta diantara mereka.

Tanpa sadar ia menggenggam bunga yang sudah dirangkainya dari subuh tadi.

Bunga yang ia tanam, rawat dan ia potong sendiri.

Rangkaian bunga penuh makna dan kartu ucapan sudah ia buat jauh jauh hari, dengan kertas dan tinta terbaik.

Tapi...

Bahkan Pria itu melewatinya,

tak mengenalnya lagi.

Padahal ia mengenakan gelang perak yang pria itu beri saat ulangtahunnya yang kelima belas.

PIJARWhere stories live. Discover now