Semoga masih menantikan cerita ini dan mau kasih vote dan berkomentar yang banyak.
Butuh banget support supaya aku yakin dan bersemangat untuk terus mengupdate cerita ini...😊
Selamat membaca
Luv💜 Octoimmee
.
.
SEBELUMNYA
================
Ketika mobil Bumi menjauh,
Bita baru ingat sesuatu....
Tapi mobil Bumi sudah hilang dari pandangan matanya.
Sabita tertegun...
=================
.
.
"Selamat Mbak Uni, semoga lancar sampai menikah ya.."
"Amiiinnn terima kasih Bum. Terima kasih sudah mau datang"
"Sama-sama mbak..."
Bumi sempat menyanyikan dua lagu, setelahnya ia segera melipir ke dalam rumah.
Seruni paham, Bumi pasti kelelahan jika harus meladeni permintaan penggemarnya.
"Selamat Mas Bintang.." Bumi juga menyalami Bintang yang sejak tadi berada di sisi Seruni
"Terima kasih, Bum. Nggak nyangka bisa ketemu langsung, gue salah satu penggemar Lo.."
"Wah, thanks Mas..." Sahut Bumi tulus.
"Yuk, makan Bum, mama siapin masakan kesukaan kamu itu, ikan bakar..."
"Wah boleh tuh, sudah lama nggak makan masakan tante Flo..."
"Yuk..." Seruni menarik tangan Bumi "Sayang aku temanin Bumi dulu ya, sebentar aku kesini lagi.." Seruni meminta izin pada Bintang sebelum ia beranjak pergi. Tunangannya itu mengangguk
Maka Seruni dan Bintang melanjutkan langkah mereka menghampiri meja buffet,
"Biarin saja Bumi nya ngambil sendiri Uni, kamu duduk saja disana, siapa ada yang mau nyalamin..." Tiba-tiba Fenny Mama Bumi menghampiri mereka.
Seruni tersenyum "Nggak apa-apa Tante, sudah lama nggak ketemu Bumi, kangen adik tengil aku yang dulu.."
"Ha-ha-ha anda lucu mbak Seruni..." Cebik Bumi, ia dulu memang terkenal tengil.
Fenny dan Seruni tertawa melihat ekspresi Bumi yang terlihat kesal.
Fenny segera mengambil piring untuk bumi dan mengambilkan makanan untuk putranya itu. Sambil mengobrol dengan Seruni yang membicarakan soal menu dan bumbu-bumbu masakan yang ada di meja.
Bumi memutuskan untuk mencari kursi untuk duduk, mamanya dan Seruni pasti akan berbicara lama dan lupa kalau dirinya belum makan.
Matanya menemukan sosok tunangan Seruni yang tampak memainkan ponselnya.
Sebaiknya ia menuju kesana, tak aman baginya jika duduk sendiri, ia pasti akan dikerumuni lagi.
"Hai mas..." Bumi menyapa Bintang
Bintang mengangkat wajahnya "Hei, sudah makan?" Tanya Bintang pada Bumi
Bumi menggeleng "Sebentar lagi, masih diambilin sama mama.."
KAMU SEDANG MEMBACA
PIJAR
Romancekehidupannya bagai labirin. Ia bisa berada didalamnya , bahkan akan selalu berada didalam nya, tak bisa keluar, tersesat, berulang dijalan yang sama tanpa bisa dihindari ,tak peduli itu menyakitkan. lalu yang ia lakukan hanya menjalani , tanpa per...