PIJAR 15 (1) PAST

322 65 10
                                    

SELAMAT MALAM MINGGU,


YANG JOMBLO MALMING DITEMANI WATTPAD,  MARI KITA BACA KELANJUTAN CERITA SABITA


JANGAN LUPA VOTE DAN KASIH KOMENTAR NYA YAAA...

TERIMA KASIH TEMANS


SELAMAT MEMBACA

LUV💜 OCTOIMMEE



SEBELUMNYA

===============

Bintang bisa melihat bagaimana kedua orang tua Seruni saling mencintai satu sama lain. Membayangkan jika kedepannya dirinya dan Seruni juga akan melakukan hal yang sama. Bintang tersenyum, sangat mudah mencintai Seruni. Saat pertama ia bertemu ia seperti sudah mengenal lama wanita pemalu yang terlihat sangat menggemaskan. Senyum dan binar matanya, itu yang paling Bintang suka.

Bintang mengerutkan keningnya saat melewati jalan Melati.

Mengapa ketika mengingat Seruni ia mengaitkannya dengan jalan Melati?. Sebenarnya ia ingin sekali mampir ke sana, tapi apakah gadis kecil itu masih tinggal disana?

Apa gadis kecil itu masih mengingatnya?.

Bintang tersenyum, mungkin lain kali ia akan kesana, siapa tahu Sabita , Bi Anah, Pak Kasim masih disana. Mereka adalah bagian masa lalu nya yang indah untuk di kenang.

Sabita...

Apakah gadis kecil yang penuh semangat itu sudah mencapai semua cita-citanya?

Tujuh tahun berlalu, harusnya Sabita sudah kuliah? atau sudah selesai kuliah dan bekerja?

Membayangkan itu Bintang tanpa sadar tersenyum.

==================

Sabita memandangi sekeliling kamarnya dengan perasaan yang bercampur aduk tak seperti biasanya jika ia berkunjung ke rumah dimana ia dibesarkan oleh cinta kasih sepasang suami istri yang sangat baik hati.

Kamar ini ia tempati sejak SMP , sebelumnya ia tidur dikamar yang bersebelahan dengan kamar bi Anah. Saat beranjak remaja ia meminta kamar yang berada di lantai dua, dengan alasan ia suka melihat pemandangan dari sana karena Ia bisa dengan leluasa melihat halaman depan dan halaman samping rumah itu.

Selain itu ia juga ingin..

siapa tahu papa dan mama nya datang menjemputnya , ia adalah orang yang pertama kali melihatnya.

Sabita tersenyum sedih.

Ribuan malam ia habiskan untuk menantikan kehadiran dua orang paling penting dalam hidupnya. Ribuan cara ia bayangkan bagaimana cara ia menyambut kedatangan papa dan mamanya.

Apakah ia cukup melambaikan tangan dari jendela kamarnya? dan papa dan mama akan berlari ke lantai dua untuk memeluknya?

Apakah ia harus berlari ke bawah dan menghambur dlam pelukan mereka seprti di film-film?

Apakah kalimat pertama yang akan ia ucapkan?

Atau apa yang akan papa nya katakan pada dirinya untuk pertama kalinya?

Bagaimana rasanya memeluk mama kandungnya?

Atau kecewakah mereka melihat dirinya? mungkin ia kurang cantik? kurang pintar? kurang manis?. Karena itu ia setiap hari belajar dengan giat, ia rajin membersihkan diri dan selalu merawat tubuhnya dengan baik.

PIJARWhere stories live. Discover now