PIJAR 3. KELUARGA?

341 62 5
                                    

APA KABAR SEMUA?

JANGANLUPA JADWAL PIJAR SETIAP HARI SELASA 

KALAU MAU NAMBAH HARI TAYANG,  VOTE DAN  KASIH KOMENTAR YANG BANYAK YAAA😘💜


SELAMAT MEMBACA

LUV💜OCTOIMME

.

.

Bita menyandarkan tubuhnya dikursi penumpang mobil box yang bertuliskan Magnolia Florist.

Santi tadi menghubunginya, dengan nada memelas ia meminta Bita membantunya.

Florist yang bekerjasama dengan EO miliknya mengalami kecelakaan dan sebagian besar bunganya rusak parah.

Jadilah Santi menghubunginya dan meminta bantuannya.
Harusnya Sabita tidak bisa memenuhi permintaan tersebut karena Floristnya sudah full booked untuk acara besar hingga akhir bulan, kecuali untuk bunga pesanan pribadi, mereka masih tetap layani.

Tapi karena mereka memiliki hubungan yang baik, maka Sabita akhirnya bersedia membantu, Santi adalah pelanggan setia Magnolia Florist sejak awal Sabita mendirikannya.

Dan untungnya hari ini bertepatan dengan datangnya stock bunga dari nursery, akhirnya Semua seperti di permudah

Meskipun tetap saja ia repot karena harus mempercepat menge-cek dan mencatat stock Bunga.

Belum lagi bunga-bunga itu masih dalam keadaan 'mentah' jadi Bita dan tim nya harus menyiapkan bunga dulu.

Bisa dibayangkan kerepotan yang mereka alami hari ini.

Dan akhirnya bisa selesai dan Bita sendiri yang akan merangkai bunga di lokasi.

Harusnya ia hari ini ia masih cuti, tapi ternyata ia seharusnya tak perlu cuti.

Sudah dua hari ia menghabiskan waktunya hanya untuk tidur, dan telepon dari Santi membuatnya harus segera masuk dan mulai bekerja.

Ia tak boleh berlama-lama berkubang dalam kesedihan.

Dan tak selamanya kesedihan berakhir sendu.

Kesedihannya diganti dengan mendapatkan proyek, yang tentunya bagus untuk usaha Florist yang sudah dirintis nya sejak tiga tahun lalu.

"Mbak Bita..kita sudah sampai..."

Bita terkejut ketika sebuah tepukan lembut di bahunya.

"Eh,sorry Dul..." Bita mendapati cengiran lucu dari wajah seorang pria yang ia panggil dengan nama Abdul itu.

"Ngga apa apa Mbak, dari tadi saya panggil, tapi Mbak Bita ngga dengar.."

"Iya sorry, sorry.." Sahut Bita sambil buru-buru merapikan bawaannya.

"Efek nggak jadi cuti nih kayanya..." Canda Abdul, karyawan merangkap supir itu.

Bita hanya berusaha ikut tertawa meskipun terasa hambar.

Ia pun segera membuka pintu mobil, dan begitu ia melihat Rumah didepannya, wajahnya seketika pias.

Tubuhnya membeku menatap gerbang besar itu.

Bagaimana maksudnya ini?

Kepalanya mendadak pusing.

"Dul...." Abdul yang hendak keluar dari mobil membalikkan badannya

"Ya Mbak..?"

"Ki..Kita ngapain kesini?" Bita bisa mendengar suaranya bergetar

"Lho,kan mau merangkai bunga Mbak...?" Tanya Abdul heran.

PIJARDonde viven las historias. Descúbrelo ahora