PIJAR 9. CAN I FACE IT?

318 72 10
                                    

BAB ini  lumayan panjang.

So,  kasih Vote dan komentar yang banyak yaa..💜💃

Biar otor semangat update ceritanya

😘


Selamat membaca

Luv💜Octoimmee

SEBELUMNYA

===================

Sampai suatu hari seorang gadis kecil meminta bantuan pada mereka dengan wajah penuh air mata.

Ia tersenyum, gadis kecil dengan keberanian besar.

Gadis kecil dengan semangat besar.

Mereka jadi akrab. Gadis itu tinggal bersama pengasuhnya yang juga sangat baik pada mereka bertiga, setelah kejadian mereka membantu membawa Pak Kasim, suaminya ke rumah sakit.

Selama hampir dua minggu, ia dan kedua temannya bergantian mengantar Sabita kecil yang saat itu masih kelas delapan berangkat dan pulang sekolah.

Ya, Sabita

Sepenggal nama yang tak bernama depan dan tak memiliki nama belakang.

Sabita yang saat itu kelas delapan, tapi tubuhnya mungil hingga ia mengira jika gadis kecil itu masih duduk di Sekolah Dasar

 Sabita lebih sering bersamanya.

Sabita les disalah satu lembaga pendidikan tempat ia melakukan penelitian. Hingga ia sering menjemput Sabita les.

Ia dan gadis kecil itu semakin akrab. Sabita sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

Ia memiliki satu adik laki-laki. Dan Sabita memberinya pengalaman menjadi kakak seorang adik perempuan, dan rasanya juga menyenangkan. Jika dirumah ia suka mengganggu Awan hingga adiknya itu kesal, di sini ia memanjakan Sabita.

Dan Sabita selalu Juara.

Ia kembali tersenyum saat akan melewati jalan menuju rumah kosnya dulu.

Jalan Melati.

Plang nama itu masih sama. Warna hijau dengan tulisan warna putih.

Ia melewati saja jalan itu.

Apakah Sabita masih tinggal disana?

==============


"Jadi Kamu cinta sama kakak hmm?" Mata itu mengerling jenaka, kerlip dimata hitam itu seperti bintang dilangit malam.

Sabita mengangguk tegas, yang semakin membuat Bintang tertawa.

Anak.kecil tau apa soal cinta sama.setia?"

"Aku ngga tau kak, cuma...aku bisa ngerasain dan yakin aku bisa buktikan..."


Sabita menggelengkan kepalanya, ia ingin melupakan kenaifannya. Entah apa yang membuat ia berpikir jika hidupnya bisa memiliki kisah cinta seperti di dongeng dongeng.

Sabita memilih fokus untuk merapikan rangkaian bunga terakhir yang dipesan oleh sebuah restoran yang akan launching hari ini.

Masih akibat efek proyek
tiba-tiba tadi malam, bunga- bunga masih belum rapi tersusun, karena semua tenaga terpaksa diturunkan ke lapangan.

Tapi untungnya semua sudah disimpan dan diatur diruang penyimpanan.

Ia sudah memastikan karyawan untuk menyortir dan mengelompokkan bunga bunga itu.

PIJARNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ