PIJAR 4. KELUARGA ? (2)

369 73 18
                                    


Dear teman-teman...

Maaf aku lama sekali tidak aktif lagi.  Dua anak ku sakit DBD, Puji Tuhan adik nya sembuh, Tetapi abangnya masih harus terus di rawat, ini hari ke empat putra tercinta ku terbaring di ICU. Mohon dukungan doanya🙏🙏

Sepanjang hari aku hanya bisa menatap putraku yang terbaring dengan belasan obat-obatan penyokong yang harus di masukkan ke dalam tubuhnya. Dan dirinya kini bernafas dibantu dengan ventilator.

Selama dua minggu ini, aku terus berusaha untuk tetap tegar. Terakhir ketika putraku masih bisa komunikasi, dia selalu bilang 'mama jangan nangis' , dan itu yang terus aku lakukan ketika menemuinya di ruang ICU walau sekarang dia dalam keadaan tidak sadar. Aku terus berusaha untuk tersenyum dan menceritakan hal-hal yang menyenangkan saat berada di dekatnya.

Aku hanya bisa berserah pada kuasa Tuhan,  dan percaya Dia yang pasti memberikan kesembuhan bagi putra kami.

 Aku terus berdoa agar Tuhan memberi hikmat pada tim dokter yang menangani putraku, pada perawat yang menjaga putraku siang dan malam agar mereka mengambil keputusan pengobatan yang tepat dan yang terbaik bagi kesembuhan putraku.

Dan hari ini aku memutuskan untuk terus melanjutkan hidup dengan kembali bekerja sebagai penulis, sambil terus menungguinya di rumah sakit. Dengan menulis aku bisa membuat pikiran ku tidak lagi fokus pada ketakutanku terhadap kondisi putra ku. Dan dengan menulis aku bisa membantu meringankan beban suamiku untuk membayar kebutuhan Rumah Sakit yang sangat besar.

Sekali lagi mohon doa nya, agar kami tetap tegar menghadapi situasi ini dan putra saya bisa melewati masa kritisnya .


Selamat membaca

Luv💜Octoimme...

.

.

PIJAR 4. KELUARGA ? (2)

Dikuatkannya langkahnya melewati foto foto itu, bahkan nanti ia juga harus merangkai bunga di standing foto agar terlihat lebih indah. Jadi ia harus membiasakan diri, dan menguatkan hati.

Bita membagi tugas dengan ketiga karyawannya. Setidaknya ia bisa memilih dimana ia akan merangkai bunga.

Entah berapa lama ia tengah larut dalam kesibukannya. Tiba tiba ia mendengar seseorang menghampirinya

"Mbak Bita?"

Bita menoleh, seorang wanita dengan menggunakan seragam biru tua dengan emblem nama EO Silver Crown tersenyum ke arahnya.

"Ya...?" Bita menghentikan sejenak kesibukannya.

"Eh, saya Desi Mba, Setelah ini, bisa bantu kami untuk merangkai bunga di halaman belakang Mba? kata Ibu Rosa itu untuk keluarga dekat, mereka minta di dekor juga, masih bisa kan Mba?"

Tentu Bita bisa , ia sudah biasa mengerjakan rangkaian bunga , ia juga selalu menyiapkan bunga bunga cadangan, mengantisipasi kejadian seperti ini.

"Bisa Mba Desi..." Bita menyanggupi dengan menganggukkan kepalanya juga.Ada ekspresi lega dari wajah Desi. Menyenangkan konsumen adalah kewajiban mereka, dan ketika bisa memenuhi permintaan tiba tiba, itu bisa menjadi poin lebih bagi EO mereka.

"Waahh...pantesan Bu Santi selalu pakai jasa Magnolia ya, ternyata memang pro.." Seru Desi gembira sambil mengcungkan ibu jarinya ke arah Sabita.

Bita tersenyum."Terma kasih..." Sahut Bita. "Sedikit lagi saya selesaikan ini, nanti saya segera ke belakang..." Lanjutnya pada Desi yang terlihat lega.

PIJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang