bandel

11.6K 1.2K 60
                                    

Rion melangkah memasuki rumah, setelah selesai dengan pekerjaannya ia memilih untuk segera pulang. Ia mengernyitkan dahinya ketika tidak mendengar suara bising yang biasa ia dengar ketika memasuki rumah. Muncul berbagai pikiran buruk yang mungkin terjadi selama ia keluar tadi. Langkahnya dipercepat untuk memastikan jika semuanya baik-baik saja.

Sesampainya di ruang keluarga ia melihat beberapa anaknya tengah duduk tenang di sofa. Ada Krow, Echi, dan juga Makoto yang entah sedang membicarakan apa dengan suara pelan seperti berbisik. Sepertinya pembahasan mereka sangat serius sampai-sampai tidak menyadari keberadaan Rion di sana.

"Lagi ngomongin apa kalian?" tanya Rion, melihat reaksi ketiganya yang terlihat sangat terkejut membuatnya tambah curiga. Apalagi ketika raut keterkejutan mereka berubah menjadi ketakutan saat sadar bahwa dirinya yang mereka lihat.

"Em anu, engga ngomongin apa-apa kok" jawab Echi tergagap, lengannya menyenggol Krow yang duduk di sampingnya berharap agar pria itu mau membantunya. Matanya juga berusaha memberikan kode pada Makoto agar mau mengatakan sesuatu supaya Rion tidak curiga.

"Eh iya, itu, gak ngomongin apa-apa, iya, he'em" Echi merutuki jawaban yang sangat tidak membantu itu, sedangkan Krow gugup mampus setelah mengatakan omong kosong itu. Makoto sendiri masih berusaha untuk merangkai kata agar bisa menjadi kalimat yang meyakinkan.

"Kita cuma lagi ngomongin mau makan apa kok buat nanti malem, cuma bisik-bisik biar jadi surprise buat yang lain aja" terima kasih kepada tuhan Echi ucapkan dalam hati, bersyukur karena ada Makoto di sana. Ia bisa mengandalkan otak jenius itu agar bisa lolos dari situasi yang menegangkan ini.

Sedangkan Rion masih menatap mereka curiga, ia masih merasa ada yang janggal. Namun karena tubuhnya yang terasa lengket dan gerah, Rion putuskan untuk pergi ke kamarnya tanpa bertanya lebih lanjut. Melihat kepergian Rion membuat ketiganya sedikit bernafas lega, meski masih mengkhawatirkan nasib kedepannya.

Rion memasuki kamar dan melihat Caine sedang duduk di ranjang tengah membaca buku. Ia menyapa Caine sekilas dan memutuskan untuk mandi agar bisa menempel pada istrinya itu. Tak butuh waktu lama bagi Rion untuk mandi dan berganti pakaian. Ia langsung naik ke ranjang untuk bergabung bersama Caine, mengecup singkat pipi Caine setelah ia mendudukkan dirinya di samping pria berambut merah itu.

"Aduh" respon Caine setelah pipinya dikecup membuat Rion heran, ia rasa kecupannta tidak terlalu bertenaga. Kemudian tangannya menarik dagu Caine agar menghadap dirinya, matanya membelalak ketika melihat ada lebam di kedua pipi Caine.

"Ini kenapa kok bisa lebam?" tanya Rion khawatir, ia merutuki dirinya yang tidak mengajak Caine untuk ikut dirinya. Dalam pikirnya Caine akan lebih aman jika di rumah bersama anak-anak. Kini pikirannya tertuju kepada tiga anak mencurigakan itu, ia yakin semua ini ada kaitannya dengan mereka.

Kali ini Caine hanya diam saja saat melihat Rion beranjak dari ranjang, ia juga sudah lelah menghadapi anak-anak setan itu. Terlebih kepalanya masih pening merasakan pipinya yang berdenyut ngilu. Ia rasa perlu mengambil ice pack untuk mengompres lebam di pipinya.

Dengan tergesa Rion melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga. Seketika kepalanya terasa panas karena emosi yang tiba-tiba meluap begitu saja. Namun sebisa mungkin ia mengontrol emosinya itu agar tidak melakukan hal yang ceroboh.

"Mami abis kalian apain?" untuk yang kedua kalinya, mereka terkejut karena Rion yang tiba-tiba berdiri di belakang mereka. Baik Echi, Krow, ataupun Mako sudah tau bahwa kali ini mereka tak akan bisa lari. Ketiganya menelan ludahnya kasar, mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi.

"Gak mau jawab hah?" kali ini Rion sudah menaikkan suaranya, membuat yang lain sedikit penasaran apa yang sedang terjadi di ruang keluarga. Belum sampai di sana, semuanya sudah merasakan aura mencekam dari punggung sang kepala keluarga. Jadi mereka memutuskan untuk mengintip saja dari jauh, tidak ingin ambil resiko dan ikut terbawa ke dalam masalah.

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang