once upon a time

4.7K 556 73
                                    

👶🏻cerita ini terjadi ketika mereka masih anak-anak 👶🏻

"HEH PERGI KAMU!" seru seorang anak berrambut biru, bersama kedua temannya ia berlari mendekati tiga anak yang tengah berada di taman komplek mereka. Ketiganya melihat seorang anak berambut merah tengah menjadi sasaran kejahilan mereka.

"Balikin bonekanya Caine!" kali ini anak berambut hitam membentak mereka, tangan kecilnya menunjuk salah satu dari mereka yang tengah memegang boneka dino. Karena tubuhnya yang lumayan tinggi buat sang empu kesusahan untuk meraihnya.

"Malah diem aja, balikin bonekanya" mengikuti kedua temannya, kini anak berambut ungu juga berusaha membantu anak itu. Tangannya mengepal lucu menandakan ia tengah kesal.

Tak mendapat respon yang berarti dari kedua anak nakal itu buat ketiganya tambah geram. Souta si rambut biru berlari mendekati salah satu di antara mereka dan menarik tangannya.

"HEH BOTAK! KAMU PUNYA TELINGA GAK SIH!" meski ia yang paling kecil tapi jangan diragukan lagi dengan ucapannya itu. Kemudian ia menggigit tangan Imbot yang tengah memegang boneka dino itu.

"ADUH! Sakit tau, lepasin! Kepin tolongin aku" seru Imbot pada temannya yang bernama Kevin sembari menahan sakit dari gigitan Souta. Belum sempat Kevin melangkah, tubuhnya sudah ditahan oleh Gin si anak berambut hitam tadi.

"Et et mau kemana kamu, lewatin aku dulu" ucapnya sembari merentangkan kedua tangannya berusaha menghentikan Kevin. Tubuhnya ikut ke kiri ketika Kevin bergerak ke kanan, dan juga sebaliknya.

"Ih awas, jangan ngalangin aku!" kesal Kevin saat ia terus dihadang oleh Gin. Tangannya dilipat di depan dada pertanda ia mulai merasa jengkel, sedangkan Gin hanya tertawa dalam hati.

"Kamu harus jawab dulu baru aku bolehin lewat, ayam ayam apa yang kecil banget?" pertanyaan Gin buat Kevin berpikir, tangannya ia taruh di dagu dan kepalanya mendongak. Dirinya berpikir keras untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.

"Ayam kate?"
"Salah"
"Ayam mainan?"
"Nope"
"Anak ayam?"
"Net not"
Gin terus menggeleng setiap kali Kevin melontarkan jawaban, wajahnya sangat bangga saat Kevin tidak bisa menebak. Sedangkan Kevin sudah putus asa, ia tak bisa memikirkan jawaban lain, akhirnya ia menyerah.

"Jawabannya ayam suwir, hahahaha" mendengar jawaban serta suara tawa Gin justru buat Kevin ikut tertawa. Kini keduanya tertawa bersama sambil memegangi perut yang mulai sakit karena terlalu lama tertawa.

Yang lainnya memandang kedua orang itu heran, bahkan Souta sampai melepaskan gigitannya. Kini giliran Rion si rambut ungu untuk beraksi, ia melepaskan sandal yang ia pakai dan melemparkannya pada Imbot. Sandal itu melayang tepat mengenai kepala Imbot, buat pegangannya pada boneka dino itu terlepas. Tangannya mengusap kepalanya yang terasa sedikit pedih.

"Headshot" tangan kecil itu membentuk pistol dan meniupnya seolah-olah telah menembak. Caine yang menyadari bonekanya sudah terlepas langsung mengambilnya dan berlari menuju Rion. Dirinya langsung memeluk tubuh Rion yang lebih tinggi darinya, reflek Rion membalas pelukan itu.

"Sana kalian pergi! Anak nakal jangan main di sini" seru Souta mendorong Imbot pelan, ia meraih sandal Rion sebelum berlari menghampiri Caine dan Rion.

"Kita gak nakal kok, orang aku mau ngajak main Caine tadi. Ya kan Pin" ucap Imbot membela diri, ia berkata jujur. Sebenarnya mereka berdua ingin mengajak Caine yang sedang bermain sendirian di taman. Melihat kelucuan Caine membuat mereka tak tahan untuk menjahilinya sedikit.

"Iya ih, Caine masa tadi gak mau aku peluk" seru Kevin, ketika melihat Caine ia sungguh merasa sangat gemas. Apalagi pipi gembul yang berwarna pink itu, ia tak tahan untuk mencubitnya.

"Ya kamu cubit pipi aku terus, sakit tau!" seru Caine, ia melepas pelukan itu dan menunjuk pipinya yang terlihat memerah. Hal itu justru semakin terlihat menggemaskan, Kevin berlari mendekat ingin memeluk Caine. Melihat hal itu buat Rion bergegas menarik Caine ke belakang tubuhnya.

"Gak boleh! Sana sana syuh syuh syuh!" tangannya menbuat gestur mengusir Kevin dari hadapannya. Sontak melihat hal tersebut buat Kevin kesal, dirinya berbalik berjalan menuju Imbot dan menarik tangannya.

"Aku mau main sama Jora aja, ayok mbot!" melihat kedua anak itu pergi buat Souta dan Gin berlari mendekati Caine dan Rion.

"Caine gapapa kan? Ada yang sakit gak? Mereka nakalin kamu gimana?" tanya Souta bertubi-tubi, tangan kecilnya membolak balik tubuh Caine memastikan jika tak ada luka.

"Aduh Caine pusing, jangan diputer-puter" seru Caine sambil menyentuh kepalanya, sontak gerakan Souta berhenti.

"Hehe, maaf ya. Souta khawatir soalnya" ucap Souta sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Hal itu tak luput dari pandangan dua anak yang lain, sontak mereka tertawa melihatnya.

"Selain diambil bonekanya, kamu diapain lagi sama mereka Caine?" tanya Gin, tangan kecilnya membersihkan debu yang sedikit menempel pada celana yang dipakai Caine.

"Tadi Caine dicubit-cubit pipinya, kaya gini. Makanya Caine bilang gamau main sama mereka, terus Kepin peluk-peluk Caine kenceng banget. Jadinya Caine susah nafas, pas Caine dorong Kepin, dino Caine malah diambil sama Imbot" cerita Caine sambil mempraktekkannya pada Gin, mulai dari mencubit pipi dan juga memeluknya erat.

"Coba liat sini, ih pipi kamu merah banget" tangan Gin menyentuh pipi Caine yang terlihat lebih merah dari biasanya, justru terlihat semakin menggemaskan. Tak heran jika Imbot dan Kevin merasa gemas pada Caine. Ide jahil muncul di kepalanya, kedua tangannya menangkup pipi Caine tiba-tiba. Kemudian ia sedikit menekan kedua pipi itu hingga mulut Caine terhimpit pipi gembulnya dan terlihat seperti bebek.

Ketiganya tertawa saat melihat wajah Caine, sedangkan yang diusili hanya bisa pasrah sambil menatap mereka bergantian. Puas dengan reaksi yang diberikan Caine buat Gin melepas tangannya setelah ia mencubit hidung Caine pelan.

"Makanya lain kali kalau mau ke taman bareng sama kita aja, biar gak dinakalin sama yang lain" ucap Rion menasehati, ia masih ingat minggu lalu Caine datang ke rumahnya sambil menangis karena ia terus-terusan dipeluk dan dicubit pipinya oleh anak-anak lain saat bermain sendirian di taman.

"Dengerin apa kata Iyon, emang kamu mau pipinya dicubitin lagi sama Echi, Enon, terus Key kaya kemarin?" seru Souta membenarkan ucapan Rion, mengingat kejadian itu membuat Caine menggeleng. Cukup trauma dengan keganasan anak-anak perempuan itu pada dirinya.

"Atau mau dipeluk-peluk terus sama Kepin Imbot kaya tadi, hah?!" kini giliran Gin yang mengompori, ketiganya menahan tawa saat melihat Caine yang mulai memanyunkan bibirnya.

"Ga mau, takut" lirihnya sambil menatap ketiganya bergantian, tangannya memainkan boneka dino miliknya.

"Makanya harus sama kita terus biar gak dinakalin, ya?" ucap Gin sambil mengelus rambut merah Caine, dibalas anggukan bersemangat dari anak itu.

"Mending sekarang kita main di rumahku aja, Souta abis beli mainan baru loh!" seruan Souta buat yang lain berbinar, kompak ketiganya berjalan bergandengan menuju rumah Souta. Selama perjalanan dipenuhi dengan candaan khas anak kecil, dan diakhiri dengan sesi balapan atas ide dari Gin.





Kali ini gak romance yaaa, ini ide muncul pas nonton stream soles yg main roblox gef. Ayis gamau pake pistol karena udah pro katanya, tapi pas mau mukul gefnya eh yang lain kompak nembak monsternya dari jauh. Lucu aja gitu liatnya wkwkw, btw siapa yang nonton stream ayis ama iyon semalem? Mereka mancing mulu ih ngeselin wkwk. Anyway hopes y'all enjoy and see you on the next story byeeeeee💋🦖

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Where stories live. Discover now