manja

7.9K 992 29
                                    

Setelah menghadapi situasi menegangkan itu, ketiga tersangka akhirnya bisa bernafas dengan lega. Rasanya beban yang mereka angkut sebelumnya hilang seketika. Semua orang yang tadinya menguping bergegas mendekat untuk bertanya tentang apa yang terjadi. Mau tak mau ketiganya harus menceritakan apa yang mereka lakukan berujung mendapat masalah besar. Mendengar permasalahan yang mereka lakukan buat semua orang menganga tak percaya.

"Lain kali jangan aneh-aneh makanya, apalagi kalo ada mami. Yang lain juga hati-hati kalo lagi bercanda, inget papi gak pikir panjang kalo udah menyangkut mami" ucapan tersebut keluar dari Key, dirinya memang yang paling dewasa jika bersama anak-anak yang lain. Tak hanya Key, selanjutnya ada juga sesi siraman rohani yang dilakukan oleh grandpa.

Butuh waktu 15 menit acara merenung itu selesai, semuanya kembali melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Krow mengedarkan pandangannya mencari seseorang, sejak tadi ia tak melihat pria berkepala pink di sana. Kakinya melangkah menyusuri rumah untuk mencari Jaki, hingga akhirnya tersisa satu tempat yang belum ia datangi.

Tanpa pikir panjang, Krow langsung membuka pintu kamar milik Jaki. Hal pertama yang ia lihat adalah Jaki yang tengah duduk sambil menonton sesuatu di tv kamar. Ia langkahkan kakinya mendekat ke ranjang dan ikut mendudukkan dirinya di samping Jaki.

"Kenapa lu?" tanya Jaki menoleh singkat pada Krow yang terlihat lesu, tapi saat ini film yang ia tonton terasa lebih menarik. Melihat Jaki yang tidak memperdulikannya membuat Krow mendecih, ia merapatkan tubuhnya pada pria berambut pink itu.

"Ngape si?" tak biasanya Krow mendusel padanya, kini tubuhnya dipeluk dengan erat oleh rambut abu itu. Terdengar rengekan dari mulut Krow, ia menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Jaki. Meski masih kebingungan Jaki tetap membiarkan Krow melakukan apa yang ia inginkan. Dirinya terkejut kala merasakan lehernya basah, telinganya mendengar isakan lirih dari Krow.

Jaki akhirnya membiarkan Krow untuk menyelesaikan tangisannya, ia sampai menjeda film yang sedang ia tonton. Tangannya membalas pelukan Krow, tak lupa mengusap punggung dan rambut Krow agar lebih tenang. Butuh lima menit bagi Krow untuk mengeluarkan air matanya, meski sudah berhenti menangis ia masih setia menyembunyikan wajahnya di sana.

"Gue abis dimarahin Rion gara-gara gak sengaja mukul mami" lirih Krow dengan suara khas orang habis menangis. Mendengar hal itu membuat Jaki terkejut, ia menarik tubuh Krow agar menghadapnya. Ia tahan tawanya kala melihat ingus yang sudah mengalir panjang dari hidung Krow.

"Kok bisa?" tanya Jaki, ia tetap berada di kamarnya sejak sarapan selesai. Karena kamarnya berada di pojok buat ia tak mendengar suara keributan di bawah.

"Gak sengaja ih, tadi lagi ribut sama Echi. Terus mami mau ngelerai malah kena pukul" jelas Krow sambil menatap Jaki dengan wajah sembabnya. Jujur saat ia tak sengaja melayangkan pukulan itu tubuhnya melemas seketika, panik karena salah sasaran. Apalagi aura Rion tadi sungguh menyeramkan, ia mati-matian untuk tidak menangis di sana.

"Pfftt, harusnya aku tadi turun buat liat muka kalian" ucap Jaki menahan tawa, ia jadi membayangkan bagaimana wajah memelas mereka saat berhadapan dengan Rion. Namun dirinya dibuat panik saat melihat Krow seperti ingin kembali menangis.

"Ah lu mah gitu" rengek Krow, air matanya kembali mengalir deras. Reflek Jaki menarik Krow untuk dipeluk, ia ingin tertawa tapi juga merasa kasihan pada Krow.

"Iya iya maaf, cup cup udah ya" mendegar suara tangisan Krow membuat Jaki iba, ia rasa anak itu memang ketakutan setelah disidang oleh kepala keluarga itu. Tangannya kembali mengusap punggung Krow pelan, berharap anak itu akan berhenti menangis. Beberapa menit kemudian Jaki tidak mendengar suara tangisan lagi, ia menolehkan wajahnya dan melihat jika Krow malah tertidur.

Jaki memutuskan untuk membenarkan posisi Krow agar bisa tidur dengan nyaman, ia menarik selimut untuk menutupi badan Krow. Tangannya mengusap sisa air mata yang mengalir di pipi pria di depannya. Tersenyum melihat Krow tertidur karena kelelahan menangis, tangannya beralih untuk mengusap kepala Krow. Dirinya memutuskan untuk melanjutkan film yang sempat ia tunda tadi, tak lupa untuk mengecilkan volume agar tak menganggu tidur pria di sampingnya itu.









Minal Aidin Wal Faizin semuanyaaaa🙏🏻 hari ini kita ditemani krojaki versi krow manja. Hopes y'all enjoy and see you on the next story byeeeeee 🦖💋

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang