68. Candaan Bersaudara

296 31 0
                                    

Karena tak ingin melihat kekecewaan dan Bhoomi merajuk mereka membiarkan Zanneta berkunjung bermain bersama Bhoomi di teras rumah. Dengan mereka yang mengawasi namun begitu enggan untuk menyapa atau sekedar basa basi seperti dulu. Bahkan Jayesh mengabaikan keberadaan kekasihnya.

Zanneta tak mengambil hati, karena mengingat kesalahannya memang tidak mudah untuk di maafkan. Beruntung Tarendra selalu cepat dalam melindungi Bhoomi jika tidak penyesalan yang sangat besar tentu akan di bawah sampai mati Zanneta kalau benar kejadian di ski benar terjadi.

Gadis itu merakit lego, bianglala merangkaikan khusus untuk Bhoomi. Bhoomi tentu sangat senang ia juga ingin ikut membantu, namun Zanneta tak memperbolehkan mengingat bahunya juga masih sakit, Bhoomi bahkan menggunakan penyanggah khusus untuk mengistirahatkan lengannya.

Bhoomi bersandar di dekat pintu dengan tangan kiri yang menengada, bungsu Manggala itu bahkan sedikit melamun Jayesh yang melihat itu berinesiatif mengusili Bhoomi dengan meletakkan koin seribu pada telapak Bhoomi.

Mahendra, dan Sagara langsung tertawa padahal Bhoomi sedang berada di dunianya namun Jayesh mengusik ketenangan sang adik Jayendra yang duduk di sofa single ruang tamu hanya tersenyum kecil memperhatikan kedua anaknya tengah bercanda.

Bhoomi tersentak, lalu menatap uang di telapak tangannya, kemudian menggenggamnya erat sambil tertawa kecil ia tahu maksud Jayesh, menganggapnya seperti pengemis. Segera Bhoomi ikut permainan dengan mencium uang di tangannya lalu arahkan ke sudut matanya dari kiri ke kanan seraya tertawa. Kemudian tangan Bhoomi kembali terulur meminta uang tambahan, tapi Jayesh justru hanya meletakkan angin di telapak tangan Bhoomi hingga keduanya main tangkap tangan berulang kali, karena selalu gagal mendapatkan tangan Jayesh akhirnya Bhoomi menggunakan satu tangannya.

Sontak mereka yang menonton tercengang, kaget.
"Akh!" erangan Bhoomi saat ia menggerakkan sedikit saja bagian kanannya. Melihat kesakitan adiknya Jayesh berlutut dan memeluk Bhoomi seraya mengusap pelan pundak yang terluka milik Bhoomi.

Bhoomi mendongak dengan mata yang berkaca-kaca Jayesh mengecup kening Bhoomi seraya menenangkannya.

Zanneta hanya tersenyum melihat keduanya, tak habis pikir Jayesh sendiri yang mengusili Bhoomi sampai tampa sadar menggerakkan tangan yang harusnya istirahat, dan dirinya juga yang kepanikan karena suara ringisan Bhoomi.

"Jayesh Jayesh Jayesh.." ucap Jayendra menatap putranya yang begitu usil pada Bhoomi.

Jayesh hanya tersenyum, lalu ikut duduk di samping Bhoomi.

"Kakak, Bhoomi bantuin ya.. Nanti kakak Jane kecapean karena banyak itu.." ucap Bhoomi sedikit menggeser duduknya mendekati Zanneta.

"Jangan, biar kakak saja. Ini kan kakak beli dan buat langsung untuk Bhoomi, khusus." ucap Zanneta.

Bhoomi menatap Zanneta, sikap tebal calon kakak iparnya ini patut Bhoomi acungi jempol. Papih, Grandpa bahkan ketiga kakaknya terang-terangan menolak kehadiran Zanneta namun gadis itu tetap kekeh dengan keinginannya untuk meminta maaf dan ingin memperbaiki semuanya, ia juga tak ingin putus dari Jayesh, Zanneta begitu mencitai kekasihnya itu.

Bagaimana caranya membuat kakak Zanneta kembali di sukai ya? Bhoomi bingung.. Batin Bhoomi menatap sendu Zanneta.

"Kakak.." ucap Bhoomi menatap Jayesh, empunya menaikan alis menatap sang adik.

"Ayo baikan sama kakak Jane," seketika pandangan Jayesh berubah, ia menjadi tak senang.

"Kakak beneran mau putus sama kak Jane? Ihh tidak boleh.. Bhoomi sudah,"

"Bhoomi waktunya istirahat nak" ucap Jayendra yang bangkit dari duduknya menghampiri Bhoomi dan menyelipkan kedua tangannya di antara ketiak Bhoomi, ia mengangkat tubuh putrinya agar bangkit dari duduknya.

HAPPY FOOLS ✔Where stories live. Discover now