78. Orang Baru, Apa Kamu Ancaman?

332 34 0
                                    


Setelah dua hari hari raya, kini Jayendra menepati janjinya namun kali ini dengan memboyong seluruh anggota keluarganya.

Mereka memasuki area khusus kalangan elite, dengan manimal 2 black card sebagai penyokong pintu masuk, mereka memiliki kartu khusus pelanggan elite, jadi tak sembarangan orang untuk masuk.

Bhoomi yang awalnya mengekori Mamihnya, seketika merasa bosan karena Mamihnya itu begitu lama dalam memilih pakaian, atau paling banyak omelan tak jelasnya di banding matanya yang menelisik.

Gadis itu segera berlari, menghampiri tubuh papihnya namun sebelum sampai tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh seseorang.

Mendongak, "?" Bhoomi menatap kakak keduanya bingung.

"Temani kakak ke luar dulu, ada yang mau kakak beli" ucap Jayesh. Ketiga putra Manggala selalu menjadikan Bhoomi sebagai pacar jika para kekasih asli mereka tak ikut, Bhoomi selalu di jadikan tumbal oleh ketiga kakaknya dengan bayaran di jajanin makanan sepuasnya, atau di tambahkan uang jajan bahkan Sagara pun memberikan uang sakunya untuk sogokan Bhoomi. Dan si bungsu Manggala itu kooperatif dalam bertugas, ia juga tak takut melakukan perlawanan jika kehadirannya tak di anggap.

"Sudah izin sama orang dewasa?" tanya Bhoomi

Mengangguk, "Sudah, sama kak Mahen."

"Papih?"

"Nanti kak Mahen yang sampaikan," setelah mengatakan itu Jayesh menarik tangan Bhoomi dan berjalan keluar.

"Kalau tampa sadar kakak melepaskan, Bhoomi harus pegang jaket kakak oke?"

"Eung!" angguk Bhoomi

Cukup jauh keduanya melangkah, Jayesh memasuki area penjualan helem.
"Ada helem keluaran terbaru, cocok untuk anak motor kayak kakak" ucap Jayesh yang menggenggam erat tangan adiknya, takut ia tampa sadar menjadi lalai.

"Mana?" tanya Bhoomi seraya matanya juga melihat-lihat helem.

"Bocil mau beli?" ucap Jayesh, tampa sadar kelepasan

"???"

"...."

"Adek?"

"Kakak, Bhoomi mau yang itu.." tunjuk Bhoomi melepaskan tangannya dari jari Jayesh berusaha menggapai jari Bhoomi, namun empunya mendekati helem khusus perempuan dengan desain yang sama dengan helem pesanan Jayesh. Melihat itu Jayesh menatap Bhoomi, kok bisa adiknya ingin helem yang kebetulan desain khusus pasangnya  yang tengah di siapakan pemilik toko yang sudah Jayesh hubungi jauh-jauh hari.

"Kakak!"

"Em? Ah! Ya" ucap Jayesh mendekati Bhoomi

"Bhoomi mau itu" tunjuk Bhoomi sedikit berjinjit takut kakaknya salah melihat arah tunjuk Bhoomi helem tersebut berada di susunan ke tiga tingkat. Bhoomi tak sampai untuk mengambilnya sendiri.

"Oke" ucap Jayesh, melirik salah satu staff  yang sejak awal mengawal keduanya. Mengambil lalu Jayesh menjelaskan, rincian rincian yang ada dalam helem canggih.

"Ini pesanan anda tuan muda, kebetulan edisi untuk helem ini terbatas hanya ada lima, pihak dari kota luar lebih dulu memesan, sejam yang lalu barangnya baru sampai. Anda orang kedua yang mendapatkan helem terbatas ini, dan nona? Ingin mengambil ini?" ucap  manager yang secara khusus melakukan pelayanan secara langsung.

Sama halnya dengan pembeli pertama pelanggan besarnya, ia melayani secara langsung.

Bhoomi mengangguk dengan binar di matanya, membuat manager ikut tersenyum. Jayesh berdehem, membuat Manager itu menyadari kesalahannya.

HAPPY FOOLS ✔Where stories live. Discover now