Bab 24 (Keluarga)

213 28 0
                                    

Setelah keputusan dari guru bk tadi, Shasa kembali ke kelas nya untuk mengambil tas nya dan hendak pulang.

"Sha, ayo ke uks dulu biar gua obatin muka lu" saran Lana mendekati Shasa.

"Enggak usah Lan, nanti gua obatin di rumah aja"

"Minimal darah yang dimuka dibersihin dulu" timpa Erin.

"Nanti gua bersihin di mobil, gua duluan ya Rin, Lan" pamit Shasa lalu pergi menuju parkiran.

Sesampai nya di parkiran mata Shasa membulat sempurna kala melihat ke 2 Adik nya berdiri disamping mobil.

"Mana kunci nya biar gua yang bawa" pitah Lily meminta kunci mobil pada Shasa.

"Bukanya kalian masih pelajaran? Mending kalian balik ke kelas"

"Kita udah ijin buat balik duluan" ucap Fritzy menunjukan suran ijin yang sudah ditandatangani guru.

"Kalian engak perlu ngelakuin ini gua engak papa"

"Sttt- udah sekarang ayo masuk kita pulang. Lu duduk di belakang dulu sama Fritzy biar luka lu diobatin sama dia" jelas Lily sambil mendorong Shasa untuk masuk ke mobil.

"Tap-"

"Sttt- engak ada penolakan dah!" Shasa hanya bisa pasrah.

Ia menuruti semua perkataan Lily. Selama diperjalanan pulang tidak ada percakapan antara ke 3 nya, Lily fokus pada jalan didepan nya, Fritzy yang fokus pada luka di muka Shasa, dan Shasa yang hanya terdiam merasakan sakit di sekujur badan nya. Kini mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti, Shasa turun terlebihdahulu.

"Loh kalian kok udah pul- Sha!" Khawatir Flora kala melihat luka di wajah Shasa.

Saat ia hendak menghampiri nya, Shasa mempercepat langkah nya. Ia langsung masuk kedalam kamar nya mencoba menghiraukan Flora yang tampak khawatir kepadanya.

"Shasa, Bunda mau bicara sama kamu. Buka pintu nya Sha" panggil Flora dari luar kamar Shasa.

Namun nihil Shasa sama sekali tidak merespon panggilan Flora.

"Bun"

"Liy, itu Kakak kamu kenapa?"

"Itu Bun tadi Kakak berantem disekolah"

"Kok bisa? Sama siapa?" Lily belum menjawab pertanyaan Flora, ia menatap pintu kamar Shasa hembusan nafas panjang berhasil lolos.

Lily mengandeng tangan Flora menjauh dari kamar Shasa, setelah merasa cukup jauh baru lah Lily menceritakan semua nya kepada Flora. Flora kini paham sesakit apa putri nya saat ini. Setelah Lily masuk ke kamar nya, Flora kembali turun menuju ruang tengah. Ia mengambil handphone yang berada dimeja, dan mulai mengetikan sesuatu.

"Halo Rel, bisa pulang dulu gak?"

"Halo, kenapa Flo?"

"Kamu pulang dulu nanti aku ceritain di rumah, tolong ya Rel"

"Iya Flo, bentar aku otw"

...

Ferrel mematikan telfon secara sepihak, dahi nya mulai mengerut. Ia memijat pelan pangkal hidung nya, setelah nya ia langsung berdiri mengambil jas yang tergantung di kursi nya dan mengambil kunci mobil yang berada dimeja. Ferrel mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, entah apa yang ia pikir kan saat ini prioritas utama nya bisa sampai rumah lebih dulu. 30 menit berlalu mobil Ferrel sudah berhenti di depan rumah nya, saat ia baru masuk kedalam rumah ia langsung disambut oleh Flora. Flora langsung memeluk erat Ferrel, Ferrel pun mulai membalas pelukan Flora. Setelah sedikit lebih tenang Flora mulai menceritakan segala nya, sama hal nya dengan Flora tadi Ferrel juga mulai merasakan sesakit apa putri nya sekarang.

KagumOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz