Empatbelas

8.7K 1.8K 445
                                    

              "Aku lihat kamu tadi nggak makan sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

              "Aku lihat kamu tadi nggak makan sama sekali. Kita mampir makan dulu gimana? Kamu suka bebek nggak?"

Canggung, Mili menoleh ke samping, tepat di mana Arsenal tengah menyetir. Sekitar lima menit mobil melaju dan baru terdengar suara di antara mereka.

"Mau nggak?" tanyanya lagi, menoleh singkat sekali lagi pada Mili. "Aku lapar."

Lapar?

Bukannya di kafe tadi kerja Arsenal hanya makan saja?

Namun tentu saja, untuk mengutarakan sindiran itu Mili tidak berani. Alhasil, dia telan bulat-bulat cibirannya dan tidak menyahut apa-apa.

"Atau kamu ada rekomendasi makanan lain?" tanya lelaki itu lagi.

Kenapa ... Arsenal tidak merekomendasikan untuk langsung mengantar pulang Mili ke kosnya saja? Bukankah tadi Mili disuruh membatalkan ojek online pesanannya sebab Arsenal menawarkan diri untuk mengantar Mili pulang?

Sedikit menghela napas pelan, Mili mencoba memberanikan diri membuka mulut. Masa iya dia selalu setakut ini pada Arsenal? Masalahnya sekarang ini Arsenal sudah berbuat semena-mena.

"Em, Mili mau langsung pulang aja, Mas." Gadis itu pun berhasil mengutarakan isi hatinya. Dengan sedikit hela napas yang keluar setelah mengatakannya.

Arsenal menoleh lagi pada Mili yang masih duduk tegang dengan tangan yang saling bertaut di atas pangkuan.

"Oke, kita makan di kos kamu. Di depan kayaknya ada penjual nasi goreng. Kita take away aja."

Mili langsung menoleh panik. Kepalanya menggeleng cepat menolak gagasan itu. Ingatannya berkelana pada terakhir kalinya Arsenal datang ke kosnya. Lelaki itu makan malam di sana dengan kebodohan Mili tentang pakaian yang dikenakannya. Tidak akan dibiarkan lagi Arsenal masuk ke dalam huniannya.

"Kita makan bebek aja," putus Mili pada akhirnya.

Tidak ada pilihan lain, kan?

Dan ya, tidak bisa Mili cegah lagi saat Arsenal mengemudikan mobilnya berlawanan arah dari jalan yang seharusnya dilalui untuk sampai ke kos Mili.

*__*

Mili kira, Arsenal akan membawanya ke warung bebek pinggir jalan yang di tenda-tenda. Namun ternyata, pria itu membawanya ke sebuah restoran yang cukup besar dengan model-model saung. Parkirannya yang begitu luas dan ramai dengan mobil-mobil pengunjung. Arsenal memarkirkan mobilnya di sana. Sebelum turun dari mobil hingga mau tidak mau, Mili pun mengekor di belakangnya. Juga saat pria itu menempatkan duduknya di salah satu saungnya yang hanya Mili ikuti dalam diam, termasuk saat duduk di seberangnya.

"Kamu mau pesan apa?" tanya lelaki itu melihat-lihat buku menu di tangannya. Di samping meja, pramusaji sedang menunggu.

Mili pun membuka buku menu. Melihat-lihat segala jenis menu olahan bebek di dalamnya. Jujur saja, dia tidak begitu suka. Hingga pada akhirnya begitu Arsenal menyebut pesanannya pada pelayan, Mili hanya menyamainya saja.

Dikejar JodohWhere stories live. Discover now