11. Festival

750 110 39
                                    

Hari kelima menjelang acara puncak.

"JAEMIN!" Teriak Felix menangkap tubuh Jaemin yang penuh luka dan lebam. "Astaga, apa yang terjadi kepadamu?!" Lirih Felix dan membopong Jaemin menuju kamar tamu di Terra Arterna Main Castle.

"A.. air.." pinta Jaemin lirih dan terbatuk darah.

Felix dengan cekatan membawa secangkir air, membantu Jaemin untuk meminum air tersebut perlahan-lahan.

"Kau dari mana saja, Jaemin? Aku mencarimu seharian kemarin..." ujar Felix parau dan mencari kotak obat di laci. Ia menghela napas gusar. "Hanya ada perban dan obat merah. Tidak ada benang jahit dan gunting," gerutu Felix cemas.

"I..itu sudah cu..kup," balas Jaemin tersendat-sendat.

Air mata Felix mulai menetes melihat Jaemin yang terduduk di kasur. Berusaha menjaga kesadaran nya tetap terjaga di tengah tubuh yang penuh luka.

Seharian kemarin, Felix benar-benar kehilangan jejak Jaemin. Ia sudah bertanya ke seluruh pekerja di penjuru istana tapi tidak dapat menemukan Pangeran ke-5 tersebut dan siang ini... Jaemin muncul di labirin istana dengan kondisi mengenaskan tanpa baju atasan.

"Ya Tuhan, Jaemin..." rintih Felix menghapus air mata nya. "Tahan sebentar, ada pecahan kaca di bahumu," pinta Felix dan mengeluarkan pecahan kaca tersebut menggunakan tangan kosong.

Jaemin mengerang keras, ia menarik napas tersengal-sengal. Berusaha menahan sakit yang teramat sangat di bagian bahu nya. Baru kali ini, Felix mendapati kehadiran Jaemin dengan luka yang sangat parah

"Apakah Pangeran Jeno yang melakukan ini?" Tanya Felix pelan.

"Seluruh Pangeran,"

Felix tercengang. "Bahkan Pangeran Jisung?" Tanya Felix tak percaya.

"Dia hanya melihat.." rintih Jaemin memejamkan mata nya.

"Demi Tuhan, apa yang terjadi?" Ujar Felix dengan nada bergetar seraya tangan yang sibuk membersihkan tubuh atas Jaemin dari berbagai luka.

"Park Ji-bin... dia kembali," jawab Jaemin dengan suara kecil. "Emperor membawa nya kembali."

Tangan Felix berhenti sejenak. "Park Ji-bin? Dia? Kembali?" Tanya Felix dengan nada terkejut dan tak percaya.

Jaemin mengangguk lemah. "Emperor membutuhkan nya untuk memasuki Abandoned Kingdom. Mark dan Renjun sangat marah mendengar hal tersebut," jelas Jaemin yang sudah mulai berbicara lancar.

"Kenapa Emperor sangat ingin melihat Abandoned Kingdom?" Gumam Felix kecil.

"Karena dia... ingin mengetahui asal usulku, Felix."

Felix terpekur lama, ia memandang Jaemin tepat di netra mata Pangeran tersebut. Sorot mata yang terlihat sangat lelah dan kosong.

"Emperor menduga bahwa aku adalah keturunan Sparta. Para Pangeran menyiksaku karena akulah, Park Ji-bin yang mereka benci itu hadir kembali di Terra Aeterna."

"Aku tidak mengetahui apapun tentang diriku, Felix. Aku tidak pernah mengetahui, siapakah aku?" Ujar Jaemin terkekeh kecil.

Felix melihatnya. Jaemin terlihat sangat putus asa. Dia di benci karena alasan yang tidak pernah di ketahui. Harus menghadapi kehidupan tanpa mengetahui apa alasan nya untuk hidup.

"Felix," panggil Jaemin parau.

Felix mengulum bibir nya untuk tidak mengeluarkan tangisan. "Ya, Pangeran?"

"Aku ini... siapa?" Tanya Jaemin sambil tertawa bingung.

Felix menghapus kasar air mata nya. Ia kembali mengobati luka dan lebam yang menghiasi tubuh dan wajah sang Pangeran. Sudut bibir Jaemin terlihat robek, Felix meringis ngilu melihat nya.

[ii] The Seven Sons, D² (Delight & Dolour) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now