13. Lari! Pergilah...

1K 131 79
                                    

"MUSUH MENDEKAT, PANGLIMA!" Seru seorang prajurit lain dan memimpin untuk masuk ke dalam hutan.

Prajurit yang menubruk tubuh Jeno segera membantu Pangeran ke-3 itu untuk bangun. "Maafkan saya, Pangeran." Sesalnya dan Jeno hanya mengangguk ringan dengan wajah datarnya.

"Tidak ada waktu lagi, Pangeran." Sergah Panglima Kang Daniel. "Pergilah. Kami akan menahan mereka disini." Pungkas Panglima Kang Daniel dan segera menaiki kuda nya, meninggalkan 7 Pangeran yang terpekur lama mencerna keadaan.

"Jaemin.." panggil Felix yang sudah duduk di atas kuda nya. "Jaga dirimu. Aku akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin." Ujar nya dan berlalu menyusul Panglima Kang Daniel.

"Pergilah, Jeno. Aku dan Jihoon akan mencari gadis itu," suruh Eric kepada Jeno yang menatap nya dengan tatapan datar.

"Tetaplah hidup, temanku." Timpal Jihoon dan segera pergi bersama Eric melewati jalur yang berbeda dengan arah datangnya musuh.

Jeno menghela napas gusar. "Tunggu apa lagi?" Ujar Jeno memecah keheningan. "Ayo. Kita melarikan diri." Ujar Jeno dan menaiki kuda nya.

6 Pangeran lain segera menyusul Jeno yang sudah berada di depan. Namun, Jaemin memandang ke arah belakang dan mata nya membola terkejut melihat musuh bertarung dengan Panglima Kang Daniel dan Felix.

Darah Jaemin berdesir. Jantung nya berpacu dengan cepat. Laki-laki itu memutar arah kuda sehingga ringkikan nyaring dari kudanya mengalihkan pandangan 6 Pangeran lainnya.

"JAEMIN! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriak Mark ketika menyadari Jaemin yang mendekat ke arah musuh.

"BAJINGAN BODOH!" Teriak Jeno ikut menyusul Jaemin.

"JENO!" Teriak Haechan mengejar Jeno.

Jaemin menulikan pendengaran nya. Sorot mata tajam itu terlihat mengerikan. Dengusan napas laki-laki itu menandakan bahwa ia marah. Melihat Panglima Kang Daniel dan Felix yang terkepung dengan pistol dari musuh membuat Jaemin merasa marah karena tidak berguna.

"JAEMIN! KEMBALI!" Teriak Mark mengejar Jaemin di belakang nya.

Dorr..

Dengan gesit Pangeran ke-5 itu menghindari tembakan yang mengarah padanya. Insting Jaemin bekerja dengan cepat. Ia menarik kuat pedang di pinggang kiri nya dan langsung melompat turun dari kuda nya.

"Menjauh dari mereka." Suara berat Jaemin membuat perhatian musuh terfokus padanya.

"Jaemin?" Lirih Felix dengan wajah penuh darah. "Pergi..." pinta nya cemas.

Jaemin melangkahkan kaki nya. Maju dengan tatapan datar dan sorot mata penuh dendam. Wajah laki-laki itu terlihat sangat kaku dengan tangan yang menyeret pedang.

"Pergi, Pangeran.." mohon Panglima Kang Daniel dengan keadaan lemah.

"KILL HIM!" Teriak seorang musuh.

Suara tembakan bersahut-sahutan. Jaemin dengan gesit menghindar dan berlari ke arah musuh. Ia berteriak marah dan melayangkan pedang nya mengenai musuh.

Jaemin terlihat sangat ahli dalam berperang. Ayunan pedang nya sangat mengerikan. Ia bagai pembunuh tak kenal nyawa, membabat habis seluruh musuh di hadapan nya.

Felix yang melihat nya terpaku. Begitu juga Panglima Kang daniel dan 6 Pangeran lain nya. Sisi mengerikan Jaemin yang tak pernah terlihat sama sekali. Sorot mata penuh dendam yang baru kali ini terlihat di bola matanya.

"Jaemin.." rintih Felix menangis pilu melihat Jaemin yang dengan brutal membunuh musuh nya.

"Tidak mungkin..." lirih Panglima Kang Daniel yang menyaksikan perbuatan keji Jaemin.

[ii] The Seven Sons, D² (Delight & Dolour) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now