Membalas

2.9K 218 3
                                    

"Heh jalang!! Kesini lagi lo belum puas gue tampar lo hah!! Sini lo!
"bentak seorang gadis dengan pakaian yang terlihat ketat dan makeup lumayan tebal.

Yara berjalan dengan tersenyum smirk, dia sudah lama tidak memukul orang sejak tamat sekolah. Dia dituntut untuk belajar oleh kedua orang tuanya didalam kamar sangat membosankan.

Sudah biasa jika terjadi pembullyan, jadi mereka hanya diam dan menonton dengan santai. Sayang sekali drama yang bagus seperti ini terlewatkan oleh mereka.

Byur

Gadis ber-make up tebal itu tersentak saat kepalanya terasa dingin akibat jus yang disiramkan oleh Yara.

Semua orang dikantin terdiam menatap Yara. Apa apaan ini gadis cengeng yang selalu dilindungi oleh geng Ester sekarang berani melawan.

"Wihhh udah berani ni kayaknya hahaha"ujar pemuda yang duduk di meja dekat cewek ber-make up tebal itu lalu tertawa dan diikuti oleh mereka semua kecuali dua orang,
cewek yang kena siram tadi dan Yara yang hanya menampilkan wajah datarnya.

"Fazhel"sentak Queen kesal pada pemuda yang tertawa tadi.

"Sorry sorry sayang" ucap Fazhel sembari memeluk gadis itu dan mencium pipinya dari belakang.

Sedangkan Yara tadi hanya menatap mereka berdua dengan datar "Jijik anjing dia bilang gue jalang, tapi lihat dia dipeluk dan dicium dihadapan semua orang mana make up tebal sama seragam ketat lagi" batin Yara.

"Ngapain lo ngeliatin Fazhel kek gitu? Lo suka sama dia?"tanya Vino yang sedari tadi memperhatikan Yara hatinya sakit dia menyukai Bella tapi Bella malah menyukai sahabatnya yang bernama Fazhel ini Bella juga menghasut banyak orang untuk membully adiknya.

Yara menolehkan kepalanya ke Vino dia menatap Vino dengan tatapan tajam lalu berujar "gue suka sama dia yang bener aja NA TO THE JIS NAJIS BANGKE".

Vino tersentak dengan ucapan dan tatapan tajam perempuan itu sejak kapan bella yang cengeng lemah lembut bersifat seperti ini batinnya.

"Gue kesini cuman mau bales kelakuan nenek lampir ini ke gue seenak jidatnya dia ngebully gue sampai penampilan gue kek gini".

Dengan gerakan cepat Yara menarik perempuan itu dari kekasihnya

Lalu

PLAK

PLAK

PLAK

"CEWEK SIALAN LO! DASAR JALANG!!"teriak Yara murka

"MATI LO SIALAN!! MATI LO!" Masih dengan jambakan, Yara membenturkan kepala gadis itu keatas lantai hingga menyebabkan memar di dahi gadis tersebut.

"AAAAAA BERHENTI HIKS INI SAKIT"jerit gadis itu saat merasakan kepalanya yang berdenyut sakit.

"Bella! Udah!" Aland segera menarik Yara, memeluknya dan menjauhkannya dari gadis itu yang kini sudah terbaring tidak sadarkan diri.

"Sialan gue kalah cepat" batin 4 pemuda yang melihat itu.

Yara yang tidak suka dipeluk langsung saja memberontak dan memukul pria yang sedang memeluknya.
"Sialan lu bajingan, enak banget lo anjing meluk meluk gue bangsatt".
Sontak lelaki itu melepaskan pelukannya.

Lalu
Dengan santainya, Yara membuka kemeja seragamnya yang basah dan menyisakan tanktop hitam.

Perlakuan Yara, lagi lagi membuat mereka tercengang. Terutama untuk kaum laki laki yang kini menganga lebar dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya. Kulit putih bening, sebening kristal itu seakan mengundang tatapan para laki laki untuk menyentuhnya.
Bahkan sebagian dari laki laki ada yang meneteskan liurnya dan juga ada yang mengalami mimisan tanpa disadari oleh diri mereka sendiri.

Yara tau itu, tapi tidak ia hiraukan. Sekarang yang dia pedulikan adalah Queen! Cewek sialan yang sudah berani melukai dahinya! ia akan kembali memukul dan mencakar wajah itu!
Dengan cepat Yara kembali berlari ke arah Queen tapi belum sempat ia tiba di dekat Queen seeorang langsung menarik dan menggendongnya ala karung beras di bahu orang itu.

Yara tentu saja tidak terima dengan perlakuan orang itu "lepas anjing lepasin bangsat" Yara bergerak tantrum di bahu orang itu.
Orang itu kesal dan lantas saja langsung menepuk lalu meremas bokongnya dan perlakuan itu berhasil membuat Yara terdiam dengan pandangan kosong.

Dia... baru saja dilecehkan bukan?
"Kucing kecil penurut ini mulai menjadi liar ya" ucapnya dengan suara serak dan berat.

Yara dibawa oleh orang itu dan diikuti oleh semua anggota geng itu.

Sedangkan Queen dia sudah dibopong oleh sahabatnya yang bernama Bulan. Mengapa bukan Fazhel yang membopong Queen jawabannya karena yang menggendong Yara tadi adalah Fazhel sendiri.

Jangan lupa coment and vote

Jangan jadi silent reader dongg

Trapped In Their Obsession ( On Going )Where stories live. Discover now