Menggoda {Vano} 18+

3.4K 220 2
                                    

Sekarang semua anggota inti geng Ester sudah tiba di rooftoop dan Bella masih digendongan Fazhel lalu pria itu duduk dan mendudukkan Bella di pangkuannya.

Sekarang kita panggil Yara dengan sebutan Bella.

Kulit putih nan halus itu terpampang dengan jelas didepan matanya.

Dia tidak suka tatapan itu, Bella yang selalu menatapnya lembut sekarang menatapnya tajam.

"Kenapa lo bukak baju seragam lo di kantin hmm" ucap Regan yang ada di sebelah kanan Fazhel.

"Lo mau ngejalang?"tanya sinis Vano yang malah menerbitkan senyuman manis dari gadis itu dan itu lagi lagi membuat mereka semua terdiam.

Senyumannya yang sangat manis itu seakan membuat orang yang melihatnya ingin ikut tersenyum.

Bella bangkit dari pangkuan Fazhel dan berhenti tepat didepan Vano dengan jarak yang cukup dekat.

"Ngegoda? Caranya gimana?"tanya Bella dengan membuat ekspresi polos.

"Apa caranya gini?"tanya Bella polos
Duduk di pangkuan Vano seraya mengalungkan kedua tangannya dileher Vano yang kini sudah terdiam kaku dengan tubuh menegang sempurna.

Vano tersenyum smirk tanpa disadari Bella

"Atau gini?"tangan Bella beralih mengelus rahang Vano dengan lembut hingga membuat pemuda itu memejamkan matanya, menikmati elusan dari gadis di depannya ini.

Senyuman manis yang tadinya Bella tunjukan, kini berganti dengan senyuman miring.

Targetnya berhasil ia genggam sekarang.

Oh ayolahh seorang Yara yang dengan senang hati menjinakkan para jantan di kehidupan pertamanya, kini harus melakukan hal yang sama untuk membuat para laki laki disini bertekuk lutut dibawahnya hingga membuat mereka rela mengorbankan apapun hanya untuk dirinya.

Bahkan nyawa mereka sekalipun.

Licik memang, tapi itulah Yara. Gadis dengan sejuta ulah yang bisa membuat siapa saja menggelengkan kepalanya dan gadis yang mendapatkan julukan sebagai penakluk jantan. Haha Yara senang mendengar julukan itu.

Vano langsung membuka matanya saat Bella hendak melepaskan kancing kemejanya. Pemuda itu menahan tangan Bella dan menatapnya lekat.

Sedangkan gadis itu hanya tersenyum manis dan mengelus tangan kekar Vano dengan sangat lembut hingga tanpa sadar Vano melepaskan tangannya saat melihat tatapan lembut dari gadis di depannya ini.

Vano senang sangat senang, Meihana Arabella adalah gadis yang sangat ia sukai.

Tatapannya jatuh ke bibir seksi milik bella.

Tanpa berbasa basi ia langsung membungkam bibir manis itu.

Sedangkan Yara membulatkan matanya dan mencoba memberontak sialan dia kena jebakannya sendiri.

Tidak hanya menempel. Vano mulai menggerakkan bibirnya. Pemuda itu tidak menghiraukan Bella yang terus saja berontak, dia malah memperdalam ciumannya.

Ini gila! Benar benar gila. Vano dibuat hilang akal saat merasakan bibir Bella yang seakan membuatnya enggan untuk berhenti.

Mereka yang ada di rooftoop menatap diam apa yang dilakukan oleh Vano mereka juga menginginkannya.

"Mmhh"lenguh Bella saat bibirnya digigit pelan oleh Vano, Bella reflek membuka mulutnya. Dan di detik berikutnya Bella melototkan matanya saat benda asing masuk kedalam mulutnya.

Bella melirik mereka yang di rooftoop hanya menatapnya dengan nafsu juga. Sialan

Gawat! Ciuman Vano semakin liar.

"Anjir! Gak! Gak boleh gini terusss"

"Gue gak bisa nunggu bantuan dari mereka yang jelas jelas menginginkan gue juga "
Bisa di gangbang gue di rooftoop bangsat" batinnya.

Kemudian gadis itu mengangkat satu tangannya untuk memukul kepala Vano namun naas. Belum sempat Bella melancarkan niatnya, Vano lebih dulu menyadari dan menggenggam tangannya lalu membawa tangan bella dan menggenggamnya menggunakan satu tangan di belakang kepala gadis manis itu.

"Wahhhhh nafas gue udah diujung tanduk!! Vano sialan!" Batinnya.

Bella tidak berani memberontak di pangkuan Vano lagi ia takut akan membuat sesuatu dibawah sana bangun.

Gila! Vano memang gila! Sekali cium udah gak inget nafas lagi!

Regan yang melihat wajah merah Bella yang ingin menangis itupun sontak berjalan terburu buru menghampiri mereka berdua. Sial! Bisa bisanya dia malah bertingkah seperti orang bodoh karna terlalu syok.

Lalu Regan menarik rambut Bella hingga ciuman itu terlepas, perlakuan Regan sontak membuat mereka semua tercengang apalagi Bella.

"Nih cowok gak bisa baik baik apa ngapa jadi gue yang dikasarin sihh kan harusnya temennya". Batin bella

Bugh

Dan tanpa aba aba, Regan langsung memukul wajah Vano. Sedangkan Bella terdiam dengan dada yang naik turun karna masih menormalkan nafasnya.

Vano memegang sudut bibirnya yang berdarah lalu pemuda itu terkekeh saat mengingat kejadian barusan. Ternyata Bella senikmat itu, dia jadi ingin lebih.

"Lo mau buat Bella kehabisan nafas hah?!"sentak Regan menatap tajam Vano yang kini menatapnya santai.
Tanpa membalas perkataan Regan, Vano berjalan mendekat ke arah Bella yang masih berusaha menormalkan pernafasannya.

Bella menatap tajam Vano saat pemuda itu ingin menyentuh wajahnya. Tentu saja langsung ia tepis. Bella menjadi ngeri sendiri saat mengingat brutalnya Vano tadi.

"Maaf"ujar Vano bersalah.
Padahal dia sangat senang

Lalu tangannya beralih menyentuh bibir Bella yang mulai membengkak karna ulahnya.

Senyuman manis terpatri di wajah tampannya saat ia mengingat ciuman intens tadi. Hah~ sepertinya dia akan menjadi gila karna Bella.

"Ayok Bel" Aland langsung menarik tangan Bella dan meninggalkan teman temannya di rooftoop.

"Bisa bisa digangbang Bella nanti sama teman teman gue kalau Bella masih di rooftoop apalagi Bella hanya memakai tanktop hitam yang memperlihatkan kulit putih mulusnya". batin Aland

"Lo buat gue makin gila bel gue makin terobsesi sama lo" batin Vano sembari tersenyum smirk melihat Bella yang ditarik aland keluar dari rooftoop.

Jangan lupa coment and voteeee

Jangan jadi silent reader dongg

Trapped In Their Obsession ( On Going )जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें