Regan brutal? 18+

2.8K 145 5
                                    

Bella sudah berdiri dan ingin beranjak dari kantin tetapi sebelum itu suara seseorang menegurnya.

"Bagus sekarang lo bolos ya? Tenyata perubahan lo banyak juga ya..." Ucap pemuda itu menatap datar ke arah Bella.

Bella diam menatap balik orang itu dengan tatapan datar juga.

"Sekarang lo sama dia ikut gue,kalian udah bolos jadi harus dihukum" ucap pemuda itu.

Sekarang Xander sedang di lapangan Outdoor bersama Bella dan Vino.
Ya pemuda yang menegur dikantin tadi adalah Xander dia adalah Ketua OSIS di Dellion High School ( DHS ).

"Kalian hormat di lapangan upacara sampai jam istirahat kedua" perintah Xander dan ditanggapi malas oleh Vino.

"Lo aja sana, dikira nggak panas apa" sinis Vino.

"Lo kira gue peduli" ucap Xander dengan nada datarnya.

"Terima aja konsekuensi dari perbuatan kalian, orang lagi belajar lo berdua malah enak enak dikantin" lanjutnya.

"Mmm bang Bella nggak usah dihukum gue kok yang bawa dia ke kantin tadi" ujar Vino.

Xander diam menatap bella lalu
"Lo kira gue peduli?".

"Ck lo nggak kasihan apa liat dia?"

Xander mengangkat bahunya acuh dan melangkah pergi ke pinggir lapangan,tentunya tempat berteduh untuk mengawasi mereka.

"Woy Xander Sialan" teriak Vino mengepalkan tangannya.

"Udahlah" ucap Bella dan melaksanakan hukumannya, Sedangan Vino masih menggerutu kesal.

"Panas" batin Bella seraya mengusap keringat yang mengalir di dahinya.

"Matahari nya terik banget" gumamnya pelan. Ya iyalah panas mereka dijemur jam 11 siang saat cahaya matahari lagi terik teriknya.

"Udah, kamu ke pinggir lapangan aja sana" ucap Vino mengelus keringat didahi Bella.

"Kalau Xander itu marah, bilang sama aku aja" ucap Vino mengacak-acak rambut Bella.

Bella menatap sinis pemuda itu
"Tadi aja lo gak di iya in sama dia".

"Udahlah terima aja lagian cuman sampai jam 12.30 kok" lanjutnya.

Vino menghela nafas "kalau gak kuat jangan dipaksain ya".
_______________________________________

Kring~~

Bell pertanda istirahat kedua berbunyi

Inti geng Ester menatap Vino dan Bella mereka yang dihukum.

Mereka berjalan menuju arah 2 orang itu, tapi belum sampai mereka mendekat.
Bella terjatuh pingsan karena kepanasan kepalanya sudah sangat sakit terkena sinar matahari itu,
sedangkan Vino terduduk, dia juga sangat kelelahan hari sangat panas apalagi cahaya matahari itu langsung menembak kepalanya tadi.

"BELLA" teriak 4 pemuda yang berada ditengah lapangan itu membuat semua orang mengalihkan perhatian ke mereka.
Vino terkejut melihat Bella dengan lesu ia merangkak ke arah Bella.

Lalu dengan cepat Regan menggendong Bella ala bridal style.

"Ck sialan" Xander melangkah mendekati mereka.

"Gara-gara lo bang Sialan, udah gue bilang kan biar gue aja yang dihukum" ucap Vino menatap Xander tajam, sedangkan Xander diam menatap Bella yang sudah digendong oleh Regan masuk ke mobilnya.

"Lo semua gak mau ikutin dia nanti cewek lo semua dibawa kabur sama si Regan" sinis Xander. Entah kenapa hatinya panas melihat Bella yang di gendong oleh Regan.

~{•••}~

Bella sudah sadar, sekarang dia duduk di pangkuan Regan yang duduk di kasur.

Regan membawanya ke apartemen pemuda itu.

Regan memeluk erat Bella, ia bawa kepalanya ke leher Bella, sesekali mengecup gemas disana. Regan mengelus perut Bella, seraya membayangkan ada mahluk kecil disana. Ahh Regan jadi tidak sabar untuk membuatnya.

Bella menoleh, menatap tajam Regan dibelakangnya. Cengiran lucu ditunjukkan oleh Regan , "hehehe ...sorry bel"

Lalu Regan dengan cepat membalik tubuh Bella untuk menghadap nya, Bella masih ada dipangkuannya.
Bella melototkan matanya, Karena gemas, Regan lalu mengecup bibir Bella singkat.

Membuat Bella langsung terdiam ditempatnya, ia kerjabkan matanya,bibirnya terbengong menatap Regan.

'Gilaaa Regan ganteng bangett njirr" batin Bella menjerit.

Pipi Bella bersemu merah karena malu.

Regan terkekeh, lalu ia mengeratkan pelukannya, Sesekali bibirnya mengecup kepala Bella gemas.

"Gue cinta banget sama Lo bel"
Sungguh, Regan sangat mencintai makhluk Tuhan didepannya ini.

Bella nyaman dengan pelukannya. Sampai-sampai rasanya Bella tidak ingin melepaskan pelukannya.

Muka Bella semakin panas. Ia makin menyembunyikan wajahnya ke dada bidang Regan, Bella salting.

"Baby i want you." Ucap Regan dengan suara serak.

Regan mengarahkan tubuhnya kebelakang, lalu ia tarik wajah Bella untuk menatapnya.

Regan mengelus pipi gembul Bella, dia dekatkan wajahnya ke wajah Bella. Hembusan nafas dengan aroma mint segar terasa di wajah Bella. Jantung Bella makin tidak karuan.

Regan makin mendekat, mengikis jarak diantara mereka. Hingga hidung mereka sedang bersentuhan sekarang.

Cup

Bibir Regan mendarat dengan sempurna di bibir seksi Bella .Bella diam, tidak membalas . Ia biarkan Regan menjelajahi bibirnya.

Merasa Bella tidak menolak, Regan mulai melumat bibir Bella. Ia jelajahi bibir itu, Regan menggigit bibir Bella .Membuat Bella membuka mulutnya. Lidah Regan masuk ke mulut Bella, ia jilat pipi bagian dalam Bella . Ke atas lalu kebawah, lidah itu beralih ke mulut atas Bella lalu membawa lidahnya dan lidah Bella saling bertaut, ia menghisap dengan sensual,membuat Bella mendesis keenakan.

"Ssst."

Disela ciuman, bibir Regan tersenyum miring sedikit saat mendengar suara desisan Bella yang menikmati kegiatannya. Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya dipinggang Bella, tangannya meremas pelan pinggang Bella, setelahnya dielus pinggang itu.

Bibir Regan menjauh dari bibir Bella, membuat saliva panjang menetes disudut bibir mereka. Nafas keduanya terengah-engah. Regan menatap mata Bella sayu.

Bella berusaha menormalkan nafasnya, ia mendelik saat Regan kembali menciumnya. Lidah laki-laki itu kembali menjelajahi mulutnya bibirnya di sedot kuat oleh Regan. Bahkan sekarang lidah mereka kembali membelit satu sama lain. Nafas Bella memburu, tangannya terangkat untuk menepuk dada bidang Regan karena nafasnya mulai tercekat.

Regan tersenyum miring dan dengan gerakan cepat membalik tubuh Bella dan menidurkannya dikasur dan lelaki itu menindihnya.

Regan kembali mencium bibir Bella bahkan sekarang tangannya mulai membuka tali baju bagian dada Bella.
Bella tidak menyadarinya karena terbuai dengan ciuman panas itu.

Regan melepaskan ciumannya dan beralih ke leher putih Bella menjilat dan menghisapnya pelan.

Bibir lelaki itu semakin turun dan membuat tanda di tulang selangka Bella. Lalu semakin turun ke arah payudara Bella dan menjilatnya sensual.

Bella tersentak ia sadar dengan kejadian yang terjadi, ini sudah keterlaluan batinnya.

Brakk

~Pintu didobrak kuat oleh seseorang~

Jangan jadi silent reader dongg guyss

Vote and coment yukkk

Trapped In Their Obsession ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang